Justian Suhandinata |
Sebelumnya, sempat ada nama Dato Sri Mohd Nadzmi Bin Mohd Salleh. Tetapi lelaki asal Malaysia ini akhirnya memutuskan mundur dan memilih konsentrasi sebagai Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dan Pelaksana Tugas Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Asia (BAC).
Sejak awal tahun, Justian dan Poul-Erik pun rajin mengkampanyekan diri sebagai presiden olahraga tepok bulu sejagad tersebut. Justian melalui program Asia Bersatu mengharapkan suara benua tersebut utuh dan tak lagi terpecah karena ada dua calon.
Sedangkan Poul-Erik dengan cerdiknya mengadakan acara Penghargaan Asosiasi Bulu Tangkis Eropa (BEC) Award di Bratislava, Slovakia. Tujuannya tentu bukan hanya memberikan penghargaan kepada insan bulu tangkis Benua Biru tapi juga menggalang suara.
‘’Persiapan kami sudah maksimal,’’ terang Justian melalui pesang singkat kepada smashyes.
Upaya yang dilakukan untuk memperoleh dukungan pun tak main-main. Justian bersama timnya selama lima bulan terakhir telah berkunjung ke berbagai negara di lima benua.
‘’Kami sudah bertemu dengan kurang lebih 100 pengurus, ketua umum, sekretaris jendral asosiasi bulu tangkis negara-negara anggota BWF di berbagai forum,’’ ungkap Justian.
Lelaki kelahiran 20 November 1946 itu pun optimistis bisa mengalahkan rivalnya.Apalagi, raksasa bulu tangkis dunia, Tiongkok, telah memberikan dukungan penuh.
‘’Tiongkok dukungan 1000 persen. Mereka tulis surat dukungan ke banyak negara untuk dukung saya,’’ tegasnya.
Dalam sejarah BWF (dulu IBF), wakil Indonesia hanya sekali menjadi presiden yakni Ferry Sonneville pada 1971-1974. Selain itu, tiga presiden terakhir selalu dipegang orang Asia yakni Lu Shengrong (Tiongkok), Korn Dabaransi (Thailand), dan Kang Young-joong (Korsel). (*)
Pemilihan akan dilaksanakan dalam AGM BWF di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 18 Mei atau akhir pekan ini. (*)