WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Simon Dapat Jatah Level Grand Prix Gold

Simon Santoso (foto: twitter)

SIMON Santoso keluar dari masa pengasingan. Dia bakal tampil dalam Indonesia Grand Prix Gold 2013 yang dilaksanakan di Jogjakarta pada 24-29 September.
 Sebelumnya, Simon tak memperoleh kesempatan bertanding di dua turnamen pembuka setelah Kejuaraan Dunia 2013, yakni Tiongkok Masters dan Jepang Super Series. Memang dibandingkan dua turnamen manca tersebut, gengsi Indonesia Grand Prix Gold jelas kalah.
 Hanya,pengiriman ke kejuaraan yang menyediakan hadiah total USD 120 ribu tersebut menunjukan bahwa Simon batal terpental dari pelatnas Cipayung. Meski, bisa jadi, itu hanya menunggu waktu. Selain itu, ancaman PP PBSI melarang dia tampil dalam berbagai turnamen selama enam bulan juga hanya gertak sambal.
 Ya, sebelumnya, induk organisasi bulu tangkis di Indonesia tersebut menganca Simon keluar atau sanksi larangan bertanding. Ini menyusul hasil jeblok yang diperolehnya dalam Kejuaraan Dunia 2013. Dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, tersebut, Simon langsung tumbang pada babak pertama.
 Pebulu tangkis asal Tegal, Jawa Tengah, tersebut dipermalukan Hsu Jen Hao dari Taiwan dengan rubber game 21-11, 14-21,20-22. Ini membuat PP PBSI geram.
 Apalagi, sebelumnya, Simon absen dari Piala Sudirman dan Indonesia Super Series 2013. Alasannya, cederanya belum pulih dan ingin konsentrasi Kejuaraan Dunia.
Selama 2013, Simon juga gagal bersinar. Dalam beberapa turnamen yang diikuti, dia langsung tersingkir pada babak pertama dalam Malaysia Super Series dan India Super Series.
 Imbasnya, peringkat juara Indonesia Super Series Premier 2013 itu pun melorot drastis. Dari posisi ketiga, Simon kini berada di posisi ke-63.
 Dalam Indonesia Grand Prix Gold 2013 ini, rencananya PBSI akan menurunkan kekuatan terbaik. Dua juara dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra dan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, akan ikut ambil bagian. (*)

Trikus pun Bisa Main Bareng Heryanto Arbi

TRICKY: Tri Kusharjanto (foto: djarum)

TRI Kusharjanto kembali membawa nama Indonesia di ajang internasional.  Dia bakal bertanding pada Kejuaran Dunia Senior yang dilaksanakan pada 9-15 September di Ankara, Turki.
 ‘’Kami daftar sendiri. Kebetulan, ada sponsor yang membiayai,’’ kata dia kepada smashyes.
 Di sana, lelaki yang akrab disapa Trikus tersebut bakal berpasangan dengan Heryanto Arbi. Tentu nama pasangannya ini juga tak asing,. Lelaki kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 21 Januari 1972 tersebut dulunya lebih dikenal di nomor tunggal.
 Heryanto pernah dua kali menjadi juara tunggal putra di turnamen bergengsi All England pada 1993 dan 1994. Bahkan, juara duni digenggamnya pada 1995.
 Beda dengan Trikus. Lelaki asal Jogja kelahiran 1974 ini memang spesialis ganda, baik campuran maupun putra. Di ganda campuran, bersama Minarti Timur, Tricky (penuh tipu daya), begitu pubik barat menyebut Trikus, pernah menjadi juara Asia pada 1996, runner-up All England 1997, dan punvcaknya perunggu Olimpiade Sydney 2000.
 Prestasinya di ganda putra juga tak kalah mentereng. Dia dua kali menjadi juara Asia yakni  bersama Bambang Supriyanto pada 2001 dan 2004 bersama Sigit Budiarto.
  Dalam menghadapi Kejuaraan Dunia Senior, Trikus dan Heryanto pun tetap menjalani latihan bersama. Tujuannya, agar di Turki nanti, mereka tetap bisa tampil kompak.
 ‘’Kami berlatih tiap hari Rabu dengan mantan-mantan pebulu tangkis Djarum juga. Kami baru berangkatnya tanggal 7 September sehingga masih ada waktu buat meningkatkan kekompakan,’’ ucap dia. (*)



WAKIL INDONESIA DI KEJUARAAN DUNIA SENIOR
GANDA PUTRA+40: Tri Kusharjanto/Heryanto Arbi, Dharma Gunawi
GANDA PUTRA +45: Effendy Widjaya/Hendry Saputra Ho
GANDA PUTRA +50:Bobby Ertanto/Simbarsono Sutanto, Rudy Herjanto/Hastomo Arbi

Kido/Pia Tentukan Awadhe Warriors Lolos Final

BINTANG: Markis Kido/Pia Zebadiah (foto: IBL 2013)
TAK rugi Awadhe Warriors meminang Markis Kido. Pebulu tangkis Indonesia tersebut mampu menyumbangkan dua angka bagi timnya saat menghadapi Mumbai Masters pada babak semifinal Indian Badminton League (IBL) 2013 yang dilaksanakan di Bangalore pada Kamis malam waktu setempat (29/8) atau Jumat dini hari WIB (30/8).
 Hasil akhirnya, Awadhe Warriors menang 3-2. Dua poin dari Markis lahir  dari nomor ganda putra dan ganda campuran.
 Di ganda putra, Kido berpasangan dengan pebulu tangkis Denmark Mathias Boe. Mereka tak mengalami kesulitan saat mengalahkan paangan Mumbai Masters asal India B Sumeet Reddy/Pranav Jerry Chopra dengan dua game langsung 21-15 21-10.
 Kemudian, di nomor ganda campuran, berpasangan dengan sang adik, Pia Zebadiah, keduanya menundukkan Vladimir Ivanov/Tine Baun dengan dua game langsung 21-19 21-15. Kemenagan di nomor ganda campuran ini sekaligus menentukan langkah Awadhe Warriors menantang Hyderabad Hotshots pada Minggu waktu setempat.
“Saya dan saudara perempuanku  sangat senang dengan kemenangan ini. game pertama berlangsung ketat,’’ terang Kido kepada  situs IBL 2013 setelah pertandingan.
 Dia pun mengakui siap menyambut laga final melawan Hyderabad. Begitu juga di ganda putra.
 ‘’Berpasangan dengan Mathias Boe sangat mengagumkan. Kami sudah saling mengerti dan ini membuat kami bisa memimpin,’’ ungkap Kido.
 Satu poin lagi dari Awadhe disumbangkan dari nomor tunggal putri. Itu setelah pebulu tangkis muda India P.V. Sindhu mempermalukan juara tunggal putri All England 2013  Tine Baun  dari Denmark dengan dua game 21-16 21-13.
 Mumbai Masters sempat membuka kemenangan melalui pebulu tangkis tunggal putra peringkat satu dunia asal Malaysia Lee Chong Wei. Dia tak mengalami kesulitan mengalahkan R M V Guru Sai Dutt dua game langsung 15-21, 7-21.
 Nomor tunggal putra juga menjadi penyumbang angka bagi Mumbai Masters. Andalan Rusia Vladimir Ivanov menang dua game 21-20, 21-19 atas K Srikanth. (*)



HASIL PERTANDINGAN SEMIFINAL (29 AGUSTUS 2013)

AWARDE WARRIORS v MUMBAI MASTERS 3-2

TUNGGAL PUTRA: R M V Guru Sai Dutt v Lee Chong Wei 15-21,7-21

TUNGGAL PUTRI:        P V Sindhu v Tine Baun  21-16 21-13

GANDA PUTRA: Markis Kido/Mathias Boe v  B Sumeet Reddy/Pranav Jerry Chopra 21-15 21-10

TUNGGAL PUTRA2: K Srikanth v Vladimir Ivanov 20-21, 19-21

GANDA CAMPURAN: Markis Kido/Pia Zebadiah v  Vladimir Ivanov/Tine Baun        21-19 21-15

Lebih Banyak Kirim Lapis Kedua

Tommy Sugiarto (foto:badmintonfreak)

TIONGKOK tetap masih menjadi kandang macan. Buktinya, Pelatnas PP PBSI tak mengirim pebulu tangkis utamanya dalam Tiongkok Masters 2013 yang dilaksanakan di Changzhou pada 5-10 September mendatang.
 Hanya di nomor tunggal putra, pelatnas  mengirim dua andalan barunya, Tommy Sugiarto dan Dionysius Hayom Rumbaka, dalam event yang menyediakan hadiah total USD 250 dan masuk kategori super series tersebut.
 Bahkan, Tommy menjadi unggulan keempat. Ini dikarenakan peringkat putra salah satu juara dunia bulu tangkis yang dimiliki Indonesia, Icuk Sugiarto, tersebut memang tengah moncer. Dari peringkat terakhir BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) yang dijadikan acuan unggulan, 22 Agustus 2013, Tommy ada di posisi keenam.
 Sayang, pada nomor lain, PBSI hanya menurunkan pelapis. Dua juara dunia yang dimiliki Indonesia, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, disimpan.
 ‘’Persiapan kami masih kurang untuk bisa tampil di Tiongkok Masters,’’ jelas Herry I.P, pelatih ganda putra pelatnas PB PBSI, melalui pesan singkat kepada smashyes.
 Sementara di luar pelatnas, beberapa pebulu tangkis papan atas Indonesia ikut ambil bagian. Bahkan, Markis Kido, salah satu atlet Indonesia yang merasakan manisnya juara dunia dan olimpiade, bakal turun di dua nomor.
 Di ganda putra,mantan penghuni pelatnas ini akan berpasangan dengan Markus Fernaldi. Sementara di ganda campuran, dia menggandeng adiknya sendiri, Pia Zebadiah.
 Pasangan Kido/Markus merupakan ganda baru. Penampilannya di Tiongkok menjadi penanda debut mereka.
 Kali terakhir, Kido berpasangan dengan Alvent Yulianto, dan tampil dalam Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus 2013. (*)


WAKIL INDONESIA DI TIONGKOK MASTERS 2013
TUNGGAL PUTRA: Tommy Sugiarto (x4), Dionysius Hayom Rumbaka

TUNGGAL PUTRI: Belaetrix Manuputty

GANDA PUTRA: Markis Kido/Markus Fernaldi

GANDA PUTRI: Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (x4), Variella Aprilsasi Putri/Vita Marissa,Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia,Greysia Polii/Nitya Krishinda

GANDA CAMPURAN: Markis Kido/Pia Zebadiah (x4), Riky Widianto/Puspita Richi (x6), Lukhi Apri Nugroho/Annisa Saufika,Irfan Fadilah/Weni Anggraini, Praveen Jordan/Vita Marissa, Markus Fernaldi/Rizki Amelia Pradipta

Rizky/Riyo Melompat 110 Peringkat

Rizky Hidayat 

RIZKY Hidayat melompat tinggi. Dalam peringkat terakhir BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 29 Agustus 2013, pebulu tangkis asal Hi-Qua Wima tersebut berada di posisi 268.
 Padahal, pekan sebelumnya, Rizky ada di peringkat 478. Ini berarti lelaki asal Ternate tersebut melompat 110 dunia.
 ‘’Mulai kapan itu? Saya malah belum tahu,’’ kata Rizky saat ditemui di Mess Hi-Qua Wima yang berada di kawasan GOR Sudirman, Surabaya.
 Lonjakan drastis ini tak lepas dari capaian yang diperoleh Rizky dalam Singapura Internasional Series pada 20-24 Agustus lalu. Berpasangan dengan rekan satu klubnya, Riyo Arief, mereka mampu menembus babak perempat final.
 Sebelum melangkah ke sana, Rizky/Riyo pun mampu membuat kejutan. Pada babak pertama, keduanya mampu mengalahkan unggulan teratas asal Australia Raymond/Glenn Warfe 21-8, 17-21, 21-13.
 Pada babak kedua, pasangan Thailand Vasin Niyoke/Suwat Phaisansomsuk pun dikalahkan dua game langsung 21-15, 21-11. Sayang, diperempat final, Rizki/Riyo dihentikan ganda Taiwan Chang Kai Liang/Su Yi Neng 21-18, 21-16.
 ‘’Padahal, kalau kami menang, saya yakin bisa juara,’’ jelas Rizky.
 Dia berharap peringkatnya bisa terus merangkak naik. Beberapa turnamen internasional pun masuk dalam bidikan. Salah satunya Indonesia Grand Prix Gold di Jogjakarta pada 24-29 September 2013. (*)

LOMPATAN RIZKY/RIYO
30 Mei 2013: 834
27 Juni 2013: 855
4 Juli 2013: 873
11 Juli 2013: 479
22 Agustus 2013: 478
29 Agustus 2013: 268

Saina Nehwsal sang Jago Kandang

PAHLAWAN: Saina Nehwal (saharasamay.com)


SAINA Nehwa melanjutkan tren positif. Untuk kali keenam, tungal putri andalan tuan rumah tersebut memetik kemenangan dalam Indian Badminton League (IBL) 2013.
 Lawan terakhir yang dipermalukannya adalah Juliena Schenk. Sania menang dengan rubber game 21 – 10, 19 – 21, 11 – 8 pada pertandingan semifinal yang mempertemukan antara Hyderabad Hotshots melawan Pune Pistons di Hyderabad pada Kamis malam (28/8) atau Jumat pagi WIB (29/8).
 Kemenangan ini mengulangi hasil pertemuan perdana pada hari pembukaan IBL 2013 pada 19 Agustus lalu. Saat itu, Saina juga menang tiga game.
 Donasi poin Saina ini sempat membuat Hyderabad Hotshots unggul sementara 2-0. Ini disebabkan pada partai pertama Ajay Jayaram menang straight game atas Nguyen Tien Minh 21 – 17 21 – 11.
“Saya kehilangan konsentrasi pada game kedua. Schenk selalu mengubah pukulan,’’ ucap Saina setelah pertandingan kepada situs IBL 2013.
 Untung, dia menyadari itu. Sehingga mampu bangkit dan menang di game ketiga. 
 Sebenarnya, dari sisi peringkat, Schenk lebih unggul. Pebulu tangkis Jerman ini ada di posisi ketiga sementara Saina satu setrip di bawahnya.
 Namun, dari rekor pertemuan, Saina unggul. Dari 12 kali pertemuan di kalender BWF, dia menang delapan kali. 
 Lolosnya tuan rumah ditentukan dari partai ganda putra. Pasangan Malaysia Goh V Shem/Khim Wah Lim berjuang tiga game untuk menundukkan wakil Pune Pistons Joachim Fischer Nielsen/Sanave Thomas 16 – 21 21 -14 11 – 7
 Di partai final, Hyderabad bakal menanti pemenang antara Awadhe Warriors melawan Mumbai Masters yang dilaksanakan Kamis malam waktu setempat (29/8) atau Jumat pagi WIB (30/8). Final akan dilaksanakan di Mumbai pada 31 Agustus. (*)

Menang Berkat Dukungan Rekan Kuliah dan Guru

P.V. Sindhu (foto: IBL 2013)
PEBULU tangkis putri India P.V Sindhu sudah dua kali bertemu dengan Juliane Schenk. Hasilnya, dia selalu kalah oleh lawannya yang yang berasal dari Jerman tersebut.
 Kekalahan itu dialami Sindhu di Indonesia Super Series Premier 2012 dan All England Super Series Premier 2013. Semuanya dengan dua game langsung atau straight game.
 Wajar kalau Sindhu pun kembali tak diunggulkan saat masuk lapangan membela Awadhe Warriors melawan Schenk yang membela Pune Pistons dalam pertandingan Indian Badminton League (IBL) 2013 yang dilaksanakan di Hyderabad pada Senin malam waktu setempat (26/8) atau Selasa dini hari WIB (27/8).
 Tapi, hasil di lapangan lain. Sindhu mampu menang dengan dua game langsung 21 – 20 21 – 20. Donasi poin pebulu tangkis peringkat 10 dunia tersebut membuat Awadhe bisa menang 3-2 atas lawannya. Selain itu, Sindhu juga terpilih menjadi pebulu tangkis terbaik dalam pertandingan tersebut.
 ‘’Saya sudah bertemu Schenk dua kali dan ini merupakan kemenangan pertamaku. Bahagianya lagi, kemenangan ini berkat dukungan teman-teman kuliah dam guru yang hadir,’’ terang Sindhu seperti dikutip situs IBL 2013.

HASIL PERTANDINGAN 26 AGUSTUS
AWADHE WARRIORS v PUNE PISTONS 3-2

TUNGGAL PUTRA: K. Srikanth v Saurabh Verma 21 – 18 21 – 16

TUNGGAL PUTRI: P V Sindhu v Juliane Schenk 21 – 20 21 – 20

GANDA PUTRA: Mathias Boe/Markis Kido v  Arun Vishnu/ Sanave Thomas 21 – 15 21 – 16

TUNGGAL PUTRA 2: R.M.V.Guru Sai Dutt  v Nguyen Tien Minh 12-21, 18-21   

GANDA CAMPURAN: Markis Kido/Pia Z. Bernadeth v Joachim Fischer Nielsen/Ashwini Ponnappa 16-21, 14-21

Carolina Marin Gagal Revans

RUBBER: Carolina Marin (foto: yonex)
CAROLINA Marin boleh menyandang status mantan juara junior Eropa. Dia pun disebut-sebut bakal menjadi tumpuan masa depan Eropa di nomor tunggal putri.
 Hanya, pebulu tangkis Asia masih menjadi momok baginya. Itu terbukti pada Indian Badminton League (IBL) 2013.
 Marin gagal menyumbangkan bagi tim yang dibelanya, Banga Beat. Itu setelah Marin harus mengakui pebulu tangkis Thailand yang membela Krissh Delhi Smashers Nichaon Jindaphon dengan rubber game 17-21, 21-15, 9-11 pada pertandingan Minggu 25 Agustus waktu setempat Senin 26 Agustus WIB. 
 Kekalahan ini membuat Marin juga gagal membalas kekalahan dari Nichaon yang dialami pada turnamen Kanada Grand Prix Gold pada babak semifinal 20 Juli lalu. Pil pahit yang ditelan Marin pun berpengaruh pada tim. Banga Beats pun kalah telak 1-4.
‘’Saya bermain menyerang dan menekan Marin. Strategi ini sangat membantu untuk bisa mengalahkan Marin,’’ terang pebulu tangkis peringkat 16 dunia tersebut seperti dikutip situs IBL 2013.
 Hasil yang sempurna kembali dibukukan pasangan Krissh Delhi Smashers asal Malaysia Koo Kiean Keat/Tan Boon Heong. Mereka menundukkan Carston Mogensen/Akshay Dewalkar 21-11 20-21 11-7.
 Ancaman pemisahan tak membuat kemampuan Kiean Keat/Tan Boon Heong kendur. Sebaliknya, di IBL 2013, pasangan negeri jiran tersebut seolah ingin membuktikan bahwa mereka masih solid. (*)

HASIL KRISSH DELHI SMASHERS v BANGA BEATS 4-1
TUNGGAL PUTRA: Sai Praneeth v P Kashyap  15-21, 11-21

TUNGGAL PUTRI: J Nichaon v Carolina Marin 21-17 15-21 11-9

GANDA PUTRA: Koo Kient Keat/Tan Boon Hoeng v Carston Mogensen/Akshay Dewalkar 21-11 20-21 11-7

TUNGGAL PUTRA 2: H S Prannoy v Arvind Bhat 21-18 7-21 11-8

GANDA CAMPURAN: Jwala Gutta/V Diju v Carston Mogensen/Carolina Marin 21-16 15-21 11-9

Satu Negara, Satu Latihan, Belum Pernah Bertemu

KANDANG: Stefani Stoeva (foto: badmintoneurope)

STEFANI Stoeva terus mematangkan diri hadapi Kejuaraan Dunia Junior 2013. Juara Eropa 2013 nomor tunggal putri tersebut mampu menang di kandang sendiri dalam Bulgaria Internasional Series 2013.
 Dalam final yang dilaksanakan di Sofia pada 22 Agustus waktu setempat atau 23 Agustus WIB, Stefani, yang diunggulkan di posisi kedua, menumbangkan calon kuat juara yang juga rekan senegaranya, Linda Zetchiri, dengan dua game langsung 21-16, 21-18.
 Dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 5 ribu tersebut, Linda memang diunggulkan di posisi teratas. Alasannya, peringkat yang dimiliki perempuan berusia 27 tahun tersebut lebih bagus. Dalam peringkat terakhir yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Linda duduk di peringkat 39 sedangkan Stefani di posisi 67. Meski satu negara dan sama-sama tergabung dalam timnas Bulgaria, ternyata Linda dan Stefani belum pernah bertemu dalam ajang resmi.
 Pada Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu, dia membuat kejutan pada babak kedua dengan mengalahkkan unggulan ke-12 asal Thailand Sapsiree Taerattanachai dua game langsung 21-16, 21-17. Namun, pada babak ketiga, Linda dihentikan oleh unggulan keenam Tai Tzu Ying (Taiwan) 13-21, 16-21.
 Pada Bulgaria Internasional Series 2013 ini, Stefani gagal menambah koleksi juaranya. Bersama sang kakak, Gabriel, dan diunggulan di posisi teratas, keduanya kalah dua game langsung oleh Petya Nedelcheva/Dimitria Popstoikova dua game  langsung 11-21, 8-21. (*)

HASIL BULGARIA INTERNASIONAL SERIES 2013
TUNGGAL PUTRA:Michal Rogalski (Polandia) v Iztok Utrosa (Rep Ceko x2) 18-21,21-11, 21-12

TUNGGAL PUTRI: Stefani Stoeva (Bulgaria x2) v Linda Zetchiri (Bulgaria x1) 21-16, 21-18

GANDA PUTRA: Martin Campbell/Patrick Machugh (Inggris x2) v Joe Morgan/Nic Straenge (Wales x1) 21-13, 21-10

GANDA PUTRI:Petya Nedelcheva/Dimitria Popstoikova (Bulgaria x2) v Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria x1)  21-11, 21-8

GANDA CAMPURAN: Anton Kaisti/Gabriela Stoeva (Finlandia/Bulgaria) v Marvin Emil/Yvonne Li (Jerman) 19-21, 21-9, 21-18

Derek Wong Tangguh di Kandang

JUARA: Derek Wong (foto:stn)

DEREK Wong dalam kondisi terbaik. Dia mampu menjadi juara dalam Singapura Internasional Series 2013.
 Dalam final tunggal putra yang dilaksanakan di Singapore Badminton Hall, Geylang, pada Sabtu waktu setempat (24/8), Derek mampu menghentikan kejutan pebulu tangkis Taiwan Lin Yu Hsien dengan dua game langsung 21-18, 21-14.
 Tahun ini, lelaki berusia 24 tahun tersebut mencuat ketika mempermalukan pebulu tangkis Indonesia Sony Dwi Kuncoro dalam Kejuaraan Dunia 2013. Dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, 5-11 Agustus lalu tersebut, Derek menang dua game langsung 24-22, 21-16. Status Sony sendiri dalam Kejuaraan Dunia 2013 adalah unggulan ke-10.
 Sayang, penampilan gemilang pada babak pertama tersebut gagal dilanjutkan dalam babak berikut. Dalam babak kedua, Derek dipaksa harus mengakui ketangguhan Liew Daren 13-21, 13-21. Dua tahun sebelumnya juga dalam Kejuaraan Dunia di Birmingham, pebulu tangkis dengan yang kini duduk di posisi ke-48 dunia tersebut juga sukses memulangkan Taufik Hidayat dalam babak awal.
 Gelar yang disumbangkan Derek dalam Singapura Internasional Series 2013 ini membuat tuan rumah akhirnya memperoleh dua gelar. Satu posisi terhormat lainnya digapai dari nomor ganda putri. Itu setelah ganda senior Shinta Mulia Sari/Yao Lei mengalahkan compatriot (rekan satu negara) Fu Mingtian/Vanessa Neo dengan rubber game 19-21,21-15,21-13.
Indonesia sendiri gagal total. Meski mengirim beberapa pebulu tangkis atas nama pelatnas ataupun perorangan, namun tak ada satupun yang mampu menembus final event berhadiah total USD 5 ribu tersebut. (*)

HASIL FINAL SINGAPORE INTERNASIONAL SERIES 2013
TUNGGAL PUTRA: Derek Wong (Singapura x2)v Lin Yu Hsien (Taiwan x13) 21-18, 21-14

TUNGGAL PUTRI:Rawinda Prajongjai (Thailand x6) v Chochuwong Pompawee (Thailand x3) 21-12, 21-14

GANDA PUTRA:Chen Chung Jen/Wang Chi-Lin (Taiwan x5) v Jagdish Singh/Roni Tan (Malaysia) 21-12, 25-27,21-16

GANDA PUTRI: Shinta Mulia Sari/Yao Lei (Singapura x1) v Fu Mingtian/Vanessa Neo 19-21,21-15, 21-13

GANDA CAMPURAN: Vasin Nilyoke/Chaladchalam Chayanit (Thailand) v Wang Chi-Lin/Chen Szu Yu (Taiwan) 21-14, 21-13

Satu Kamar Diisi Enam Pebulu Tangkis

Wakil Jatim di Singapura Internasional Series
DENGAN kantong yang tak tebal, pebulu tangkis harus pintar mengatur keuangan. Itu yang dilakoni para wakil Jawa Timur yang berlaga dalam Singapura Internasional Series.
 ‘’Kami menginapnya bareng-bareng di sebuah guest house,’’ kata Rizki Hidayat kepada smashyes.
 Satu kamar, tambah dia, bukan lagi diisi oleh seorang atau dua orang. Menurutnya, dia harus tidur bersama lima rekan-rekannya yang lain.
 ‘’Yang putri ada yang sama kami juga. Tapi, tempat tidurnya kan susun,’’ ungkap pebulu tangkis yang berasal dari Hi-Qua Wima Surabaya tersbut.
 Ini, lanjutnya, dilakukan guna menghemat biaya. Apalagi, hadiah yang diperoleh dari turnamen tersebut sangat kecil. Ya, Singapura Internasional Series yang dilaksanakan 21-24 Agustus 2013 ini total menyediakan hadiah uang USD 5 ribu.
 Rizki sendiri dalam kejuaraan yang dilaksanakan di Singapore Badminton Hall tersebut sudah terhenti langkahnya. Setelah kalah menyakitkan di nomor ganda campuran, pada 23 Agustus dia juga tumbang di nomor ganda putra.
 Berpasangan dengan rekan satu klubnya, Riyo Arief, keduanya harus mengakui ketangguhan pasangan Taiwan Chang Kai Liang/Su Yi Neng dengan dua game langsung 18-21, 16-21. Kegagalan ini juga diikuti oleh pasangan Indonesia lainnya Muhd Alfian Firsada/Rian Swastedian. Mereka juga kalah oleh pasangan Taiwan  Chang Ko-Chi/Wang Chih Hao dengan dua game langsung 18-21, 17-21. (*)

Sekarang Kido Punya Teman Bercerita

DATANG: Markis Kido/Pia Zebadiah (foto: IBL)
MARKIS Kido punya teman. Sang adik, Pia Zebadiah, menyusulnya ke India.
 Tapi, Pia datang bukan hanya untuk berlibur. Dia pun bertanding dalam Indian Badminton League (IBL) 2013. Pia pun digandeng sang kakak untuk turun di nomor ganda campuran dengan membela Awadhe Warriors.
 Hasilnya, dalam penampilan perdana, duet Kido/Pia langsung menyumbangkan kemenangan bagi timnya. Mereka mengalahkan . Diju/Prakash Sawanth dari Krissh Delhi Smashers dengan straight game 21-20,21-19.
 ‘Iya. Pia memang nyusul ke sini. Dia gantikan Sapsiree (Taerattanachai, pebulu tangkis Thailand),’’ kata Kido melalui jejaring sosial kepada smashyes. Sayang, Kido tak tahu alasan Sapsiree dipulangkan. Hanya, dari sebuah situs menyebutkan, semua pebulu tangkis Thailand bakal pulang ke negaranya untuk mengikuti kejuaraan nasional.
  Pia datang sehari sebelum pertandingan atau Rabu (21/8). Namun, perjalanan yang menguras energi tak membuat kualitas dan kemampuannya menurun.
Memang harus diakui, kemampuan duet kakak-beradik tersebut masih menjadi yang terbaik di antara kombinasi putra-putri di ganda campuran.
Faktanya, dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional) per 22 Agustus, Pia/Kido duduk di posisi sepuluh besar, tepatnya di posisi kesembilan.
 Kido mengakui kedatangan sang adik bisa membunuh kesepian yang dialami. Pia menjadi kawannya untuk bercerita tentang segala hal. ‘’Ada yang nemenin sekarang,’’ terang lelaki yang pernah menjadi juara dunia dan olimpiade nomor ganda putra saat berpasangan dengan Hendra Setiawan tersebut. (*)   

Pulang ke Thailand tanpa Telan Kekalahan


Tanongsak (foto: badzine)
TANONGSAK Saensomboonsuk lagi on fire. Dia terus memetik kemenangan dalam Indian Badminton League (IBL) 2013.
 Pebulu tangkis tunggal putra Thailand yang membela Hyderabad Hotshots tersebut menang rubber game 21-19,17-21, 11-6 atas Marc Zwiebler dari Mumbai Masters dalam pertandingan yang dilaksanakan Kamis waktu setempat atau Jumat pagi WIB (23/8). Ini membuat Tanongsak membalas kekalahan yang dialaminya pada Jerman Grand Prix Gold 2013.
 Pada pertandingan yang dilaksanakan pada 28 Februari tersebut, Tanongsak kalah rubber game 15-21, 21-16, 13-21. Dari sisi peringkat, Zwiebler memang lebih unggul. Dia ada di posisi 12 sementara Tanongsak tujuh setrip di bawahnya.
Pada IBL ini, Tanongsak pernah tersentuh kekalahan. Dalam tiga kali penampilan sebelumnya, dia mengalahkan Gurusai Dutt (Awadhe Warriors) 15-21, 21-14. 11-9. kemudian, Sai Praneeth (Kreissh Delhi Smashers) dibuatnya tumbang 19-21, 21-19, 11-7 dan  Saurabh Verma (Pune Pistons) menekan malu dengan 21-17, 21-18.
 Sayang, setelah pertandingan ini, dia harus balik ke Thailand. Semua pebulu tangkis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, harus mengikuti kejuaraan nasional di negaranya. 
 Sumbangan poin Tanongsak membuat Hyderabad Hotshots unggul 3-2. Kekalahan dialami di tunggal putra pertama. Wakil Hyderabad Hotshots Ajay Jayaram takluk oleh Lee Chong Wei (Malaysia). 19-21,21-11,5-11 dan du ganda putra. (*)
 


HASIL PERTANDINGAN 22 AGUSTUS 2013
I.                 HYDERABAD HOTSHOTS v MUMBAI MASTERS  4-1
TUNGGAL PUTRA: Ajay Jayaram v Lee Chong Wei 19-21,21-11,5-11

TUNGGAL PUTRI: Saina Nehwal v P.C. Thulasi 21-7, 21-10

GANDA PUTRA: Goh V Shem/Wah Kim Lim v Summet Reddy/Manu Attri 11-21,21-16, 11-9

TUNGGAL PUTRA 2: Tanongsak Saensomboonsuk v Marc Zwiebler 21-19,17-21, 11-6

GANDA CAMPURAN: Vladimir Ivanov/Sikki Reddy v Tarun Kona/Pradnya Gadre 21-18, 21-19


II.AWADHE WARRIORS v KRISSH DELHI SMASHERS 4-1
TUNGGAL PUTRA:K. Srikanth v Sai Praneeth 21-14, 21-9

TUNGGAL PUTRI: P.V. Sindhu v Arundhati Pantawane 21-16, 21-17

GANDA PUTRA:Markis Kido/Mathias Boe v Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 16-21, 19-21

TUNGGAL PUTRA 2: Guru Sai Dutt v Darren Liew 21-16, 21-10

GANDA CAMPURAN: Markis Kido/Pia Zebadiah v V. Diju/Prakash Sawanth 21-20,21-19

Rizki Gagal Tembus Dua Nomor

MERLION: Rizki Hidayat di Singapura

RIZKI Hidayat masih geregetan. Keinginannya lolos pada dua nomor dalam babak delapan besar Singapura Internasional Series 2013 kandas.
 Yang menyakitkan, kegagalan yang terjadi di nomor ganda campuran tersebut ditelan dengan skor yang ketat. Dalam pertandingan babak II yang dilaksanakan di Singapore Badminton Hall, Rizki yang berpasangan dengan Adriani Ratnasari menyerah 15-21, 22-20, 20-22 oleh wakil Thailand Vasin Nilyoke/Chaladchalam Chayanit.
 ‘’Harusnya bisa menang setelah bangkit pada game kedua,’’ kata Rizki kepada smashyes.
 Apalagi, pada game ketiga, kesempatan menang kembali terbuka. Sayang, semuah smash dari pasangan Negeri Gajah Putih menghentikan langkah ganda asal Surabaya tersebut.
 Untung, di nomor ganda putra, Rizki yang berpasangan dengan rekan satu klubnya di Hi-Qua Wima, Riyo Arief, mampu menembus perempat final turnamen berhadiah total USD 5 ribu tersebut. Setelah menjungkalkan unggulan pertama asal Australia Raymond Tam/Glenn Warfe kali ini giliran Vasin Nilyoke/Suwat Phaisansomsuk yang dikalahkan.
 Rizki/Arief menang dua game langsung 21-15, 21-11. Untuk bisa lolos ke semifinal, mereka harus bisa menundukkan Chang Kai Liang/Su Yi Neng asal Taiwan, yang pada babak kedua menundukkan Tinn Isriyanate/Tovannakasem Samatcha (Thailand) 22-20, 21-9.
  Selain Rizki/Riyo, pasangan merah putih lainnya yang masih bertahan hingga babak perempat final ganda putra adalah Muhd Alfian Firsada/Rian Swastedian. (*)

Rizki/Riyo Pulangkan Unggulan Pertama

Rizki Hidayat
RIZKI Hidayat/Riyo Arief membuat kejutan. Pasangan ganda putra asal klub Hi-Qua Wima, Surabaya, tersebut menumbangkan unggulan pertama asal Australia Raymond Tam/Glenn Warfe dengan rubber game 21-18, 17-21, 21-13 pada babak pertama Singapura Internasional Series 2013 yang dilaksakan di Singapura Indoor Stadium pada Rabu waktu setempat (21/8).
  Pada babak kedua, Rizki/Riyo bakal menghadapi Vasin Nilyoke/Suwat Phaisansomsuk. Dalam babak perdana, pasangan Thailand ini menang atas rekan senegaranya, Thaptimdong Arkornnit/Natdanai Uakoolwarawat, 21-12, 21-14.
 Ini menjadi pertemuan perdana Rizki/Riyo dengan ganda Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut. Hanya, dari sisi peringkat, pasangan merah putih kalah. Dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional) per 15 Agustus, Rizki/Riyo ada di peringkat 480 sedangkan lawannya di 376.
 Sebelumnya, Rizki/Riyo sudah bertekad minimal mampu menembus babak semifinal. Bahkan, Rizki dengan tegas pasang target lolos final.
 Sayang, sukses Rizki/Riyo ini gagal diikuti oleh rekan satu klubnya, Febriyan Irvanaldy. Menantang unggulan teratas di nomor tunggal putra, Ashton Chen (Singapura), Febri, sapaan karib Febriyan Irvanaldy, menyerah dua game langsung 16-21, 12-21.
 Kekalahan ini membuat Febri tak pernah menang dalam tiga kali pertemuan. Sebenarnya, Ashton bukan lawan yang asing bagi Febri juga. Ini dikarenakan dia pernah beberapa tahun menjadi sparring partner di Negeri Singa, julukan Singapura.
 Febri kembali ke Indonesia setelah dia menolak tawaran menjadi warga negara Singapura. Arek Suroboyo asli itupun kemudian sempat ditempa di Pelatnas Cipayung sebelum akhirnya kembali ke klub asalnya, Wima. (*)

Chong Wei pun Beraksi di Ganda Campuran



BERAKSI: Lee Chong Wei (foto: firstindia)
LEE Chong Wei main tunggal, itu sudah biasa. Bahkan, berbagai gelar di turnamen bergengsi mampu digapainya. Hanya, juara dunia dan emas olimpade yang belum mampu digenggaman lelaki asal Malaysia tersebut.
 Kalau Chong Wei main ganda? Nah, itu baru luar biasa. Itu dilakoni lelaki asal Malaysia tersebut dalam Indian Badminton League (IBL) 2013 saat dia membela Mumbai Masters melawan Krissh Delhi Smashers pada Selasa malam waktu setempat atau Rabu pagi WIB (21/8).
 Pasangan Chong Wei pun bukan pebulu tangkis sembarangan dan jagoan di nomor tunggal putri, Tine Baun. Perempuan asal Denmark ini merupakan juara All England 2013. Sayang, setelah juara di event bergengsi tersebut, Tine memutuskan pensiun.
 Meski baru bermain bersama, Chong Wei/Tine pun menang atas V.Diju/Prajakta Sawant 21-18,15-21, 11-5. Ini sumbangan poin kedua dari Tine dan Chong Wei. Sebelumnya, di nomor tunggal, keduanya mampu mengalahkan lawan-lawannya.
 ‘’Ini kali pertama saya bermain ganda di India. Butuh latihan yang lebih banyak lagi,’’ kata Chong Wei seperti dikutip situs IBL 2013.
 Dia pun mengakui kemenangan di nomor tunggal melawan rekan senegaranya, Liew Daren, membuatnya optimistis menyongkong partai-partai berikutnya. Chong Wei pun berharap mampu membuat Mumbai Masters terus berada di puncak.
 Penampilan ayah dari Kingston ini juga menjadi aksi perdananya setelah gagal dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu. Datang dengan status unggulan, Chong Wei kalah oleh rival utamanya dari Tiongkok Lin Dan dalam final. (*)
  

Hasil Pertandingan 20 Agustus 2013
MUMBAI MASTERS v KRISSH DELHI SMASHERS 4-1

TUNGGAL PUTRA 1: Lee Chong Wei v Liew Daren 21-12, 21-16

TUNGGAL PUTRI: Tine Baun v Arundhati Panthawane 21-11, 21-13

GANDA PUTRA: Sumeet Redy/Manu Atri v  Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 21-14,15-21, 7-11

TUNGGAL PUTRA 2:Marc Zwiebler v Sai Praneeth 21-18, 10-21,11-9

GANDA CAMPURAN: Lee Chong Wei/Tine Baun v V.Diju/Prajakta Sawant 21-18,15-21, 11-5

Kemenangan Berkesan Ajay Jayaram

SUMBANG POIN: Ajay Jayaram (foto: badmintonlife)

HATI Ajay Jayaram tengah berbunga. Kekalahannya dari Nguyen Tien Minh pada 2012 mampu dibalasnya.
 Itu dilakukan Ajay dalam pertandingan tunggal putra Indian Badminton League (IBL) 2013 pada Senin waktu setempat atau Selasa pagi WIB (20/8). Pebulu tangkis yang kini berperingkat 24 dunia tersebut menang dua game langsung 21-19, 21-8.
 Kemenangan ini juga membuat klub yang dibelanya, Hyderabad Hotshots, mampu mengalahkan Pune Pistons dengan skor telak 4-1. ‘’Saya kalah oleh Tien tahun lalu.Tapi, kini saya gembira karena bisa menang di Mumbai yang menjadi tempat asal saya,’’ kata Ajay kepada situs IBL 2013.
 Dalam tiga kali pertemuan sebelumnya, hanya menang saat dia bersua Tien Minh di Jepang Super Series 2011 dengan 21-18, 21-19. Dua laga lainnya ditelannya dengan kekalaham yakni di Vietnam Grand Prix 2008 dalam dua game 14-21, 12-21 serta Singapura Super Series 2012 15-21, 14-21.
 Penampilan Tien Minh sendiri memang di luar dugaan dalam IBL 2013. Tampaknya, penampilan puncaknya sudah terjadi dalam Kejuaraan Dunia 2013.
 Dalam event yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, 5-11 Agustus tersebut dia mampu lolos hingga babak semifinal. Sayang, dia gagal lolos ke laga pemungkas setelah dikalahkan andalan tuan rumah Lin Dan. Super Dan, julukan Lin Dan, akhirnya menjadi juara setelah menumbangkan unggulan teratas asal Malaysia Lee Chong Wei. (*)

Hasil Pertandingan 19 Agustus 2013
HYDERABAD HOTSHOTS v PUNE PISTONS 4-1
TUNGGAL PUTRA:Ajay Jayaram v Nguyen Tien Minh 21-19, 21-8

TUNGGAL PUTRI: Saina Nehwal v Juliane Schenk 17-21, 21-19, 11-6

GANDA PUTRA: Goh V Shem/Lim Kim Wah v R Kumar/Sanave Thomas 21-19, 21-16

TUNGGAL PUTRA 2: Tanongsak v Saurabh Verma 21-17, 21-18

GANDA CAMPURAN: Goh V Shem/P. Gadre v Joachim Fischer Nielsen/Ashwini Ponnappa 11-21,14-21

Sudah Harus Susah Payah dari Awal

BERAT: Bellaetrix Manuputty (foto: djarum)

INDONESIA mengirim tiga tunggal putri terbaik dalam Taiwan Grand Prix Gold 2013. Lindaweni Fanetri, Adriyanti Firdasari, dan Bellaetrix Manuputty.
 Namun, jangan langsung bicara target juara atau menciptakan final sesama Indonesia (All Indonesian Finals). Bisa lolos dua pebulu tangkis ke babak kedua turnamen yang dilaksanakan 3-8 September di Taipei tersebut sudah bagus.
 Ini dikarenakan Firda, sapaan karib Adriyanti Firdasari, dan Bella, sapaan karib Bellaetrix, sudah langsung bersua unggulan. Firda bakal menjajal ketangguhan Busanan Ongbumrungpan asal Thailand yang menjadi unggulan kedelapan dan Bella mencoba menjagal unggulan kedua sekaligus andalan tuan rumah Tai Tzu Ying.
 Bagi Firda, pertemuan dengan Busanan nanti bakal menjadi pertemuan perdana. Meski lebih senior, tapi dari sisi peringkat, dia kalah.
 Dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional), Firda ada di posisi ke-32 sedangkan Busanan di 15 setrip di atas.  Lain halnya dengan Bella. Perjumpaan dengan Tzu Ying nanti bakal menjadi yang ketiga.
 Dalam dua kali pertemuan sebelumnya, kedua pebulu tangkis berbagi skor imbang 1-1. Bella kalah di Vietnam Grand Prix 2011 dengan rubber game 21-18,17-21, 12-21. Tapi, sebulan kemudian di bulan September,dia membalasnya di Indonesia Grand Prix Gold dengan straight game 21-16, 21-16.
 Memang, dari peringkat terakhir, Tzu Ying unggul jauh. Dia di posisi kedelapan atau dua puluh tingkat di atas Bella.
 Satu tunggal putri lainnya, Lindaweni, langkahnya lebih ringan pada babak pertama. Dia dijajal Lin Chun Ying asal Taiwan. Linda, sapaan karib Lindaweni, pernah mengalahkan lawannya pada Makau Grand Prix Gold 2012.
 Dalam turnamen berhadiah USD 200 ribu tersebut, Linda diunggulkan di posisi ketiga. Tahun lalu, dia mampu menembus babak final sebelum dikalahkan Tzu Ying dengan rubber game 19-21, 22-20,20-22. (*)

HASIL FINAL TAIWAN GRAND PRIX GOLD 2012
TUNGGAL PUTRA: Nguyen Tien Minh (Vietnam x2) v Chou Tien Chen (Taiwan) 21-11, 21-17

TUNGGAL PUTRI:Tai Tzu Ying (Taiwan x1) v Lindaweni Fanetri (Indonesia) 21-19, 20-22, 22-20

GANDA PUTRA: Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan (Malaysia x2) v Angga Pratama/Rian Agung Saputro (Indonesia x1) 21-12, 21-14

GANDA PUTRI: Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta (Indonesia) v Suci Rizky Andini/Della Destiara Haris (Indonesia x4) 21-15, 21-12

GANDA CAMPURAN:Muhammad Rijal/Debby Susanto (Indonesia x1) v Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (Hongkong) 21-14, 21-14

Ket: x=unggulan

Dulu dengan Pia, Sekarang dengan Bona

Bona Septano (foto: yonex)
FRAN Kurniawan benar-benar hijrah ke ganda putra. Dia bakal berpasangan dengan Bona Septano.
 Pasangan anyar ini pun langsung dijajal dalam Taiwan Grand Prix Gold 2013 yang dilaksanakan 3-8 September di Taipei. Pada pertandingan perdana, keduanya akan menjajal ketangguhan pasangan Taiwan Liao Min  Chun/Yang Po Han.
 Sebelum ditandemkan, Fran lebih dikenal di nomor ganda campuran. Pebulu tangkis asal Djarum pernah berpasangan dengan Pia Zebadiah. Keduanya sempat menembus 10 besar dunia. Begitu juga ketika bertandem dengan Shendy Puspa Irawati.
 Kali terakhir, bersama dengan Shendy lolos dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok. Menempati unggulan kesembilan, Fran/Shendy sudah tersingkir pada babak kedua karena kalah oleh pasangan Hongkong Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah dengan straight game 18-21, 17-21.
 Sementara, Bona kali terakhir berpasangan dengan Alfiat Yuris Wirawan. Sayang, pasangan ini kurang moncer. Menariknya, Pia merupakan saudara kandung Bona.
 Bona sempat memberikan harapan saat berpasangan dengan Mohammad Ahsan. Keduanya mampu menjadi semifinalis Kejuaraan Dunia 2011 di Birmingham, Inggris.
 Tapi, karena dianggap labil, keduanya pun dipisahkan. Kini, Ahsan berpasangan dengan Hendra Setiawan. Pasangan ini baru diduetkan akhir 2012.
 Tapi, hasilnya cukup moncer. Hendra/Ahsan mampu menjadi juara di Malaysia Super Series 2013, Singapura Super Series 2013, dan Indonesia Super Series Premier 2013. Puncaknya, keduanya mampu menjadi juara dunia 2013. Di sisi lain, Shendy pun punya pasangan baru juga. Dalam Taiwan Grand Prix Gold 2013, dia dipartnerkan dengan Alfian Eko Prasetyo. (*)

WAKIL INDONESIA DI TAIWAN GRAND PRIX GOLD 2013
TUNGGAL PUTRA: Arif Ramadhan, Evert Sukamta, Andre Marteen

TUNGGAL PUTRI: Lindaweni Fanetri, Adriyanti Firdasari, Belaetrix Manuputty

GANDA PUTRA: Yohanes Rendy Sugiarto/Muhammad Ulinnuha, Fran Kurniawan/Bona Septano, Hardianto/Agripinna Prima Rahmanto, Ronald Alexander/Selvanus Geh

GANDA PUTRI: Komala Dewi/Meiliana Jauhari, Melati Daeva/Rosyita Eka, Maretha Dea/Melvira Oklamona

GANDA CAMPURAN: Muhammad Rijal/Debby Susanto, Alfian Eko Prasetyo/Shendy Puspa Irawati 

Malaysia Perketat Pengiriman Pebulu Tangkis

MEMORI: Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (foto: badmintonlink)
MALAYSIA mengirim tim minim dalam Jepang Super Series 2013. Hanya Lee Chong Wei di nomor tunggal putra dan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang dipastikan turun karena status juara bertahan.
Selain itu, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) juga mendaftarkan Liew Daren, Chong Wei Feng, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, Lim Khim Wah/Goh V Shem, Hoon Thien How/Wee Kiong serta Vivian Hoo/Woon Khe Wei. Pada nomor ganda putra, Kien Keat/Boon Heong dan Thien How/Wee Kiong bakal duduk sebagai unggulan ketiga dan kedelapan.
Nama-nama itu didaftarkan sebelu, Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus. BAM akan memutuskan siapa yang bakal dicoret sebelum 1 September guna menghindari sanksi dari BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia),
Selain itu, Presiden BAM yang baru Tengku Tan Sri Mahaleel Tengku Ariff bakal berdiskusi dengan para pelatoh guna membahas rencana ke depan sebelum memutuskan atlet tampil di luar negeri. Agenda ini, menurut surat kabar lokal Malaysia bakal dilaksanakan pada 7 September mendatang.
Pada saat yang sama juga akan diketok status Kien Keat/Boon Heong.  Masa depan juara All England 2007 itu redup seiring kegagalan pada Kejuaraan Dunia 2013.  Dengan status unggulan kedua, mereka sudah terhenti langkahnya pada babak perempat final karena kalah oleh ganda Korsel Kim Ki-jung/Kim Sa-rang. (*)

Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang sudah dipastikan berlaga dalam event yang dilaksanakan 17-22 September tersebut. Itu disebabkan keduanya merupakan juara bertahan.

Lupakan Kegagalan, Chong Wei Turun di IBL 2013

COMEBACK: Lee Chong Wei (foto: indianexpres)
LEE Chong Wei tak bisa lama-lama istirahat. Pebulu tangkis tunggal putra andalan Malaysia ini segera berlaga dalam Indian Badminton League (IBL) 2013.
  Dalam kejuaraan yang menyediakan hadiah total USD 1 juta atau hampir Rp 10 miliar tersebut, Chong Wei akan membela Mumbai Masters. Dalam IBL, lelaku berusia 31 tahun tersebut menjadi pebulu tangkis termahal denganm bayaran USD 135 ribu.
  Kepala pelatih tunggal putra Malaysia Rashid Sidek menganggap IBL bakal menjadi tantangan tersendiri bagi Chong Wei. Sebelumnya, Chong Wei baru saja gagal menjadi juara dalam Kejuaraan Dunia 2013.
  Duduk sebagai unggulan teratas, Chong Wei tumbang oleh musuh bebuyutannya asal Tiongkok Lin Dan. Padahal, Super Dan, julukan Lin Dan, tampil dengan fasilitas wildcard.
  “Chong Wei akan kembali kepada rutinitas setelah mencapai hasil mengecewakan dalam Kejuaraan Dunia 2013. IBL akan menjadi sesuatu hal yang mengasyikan bagi pebulu tangkis dan pelatih. Ini beda dengan turnamen seperti biasanya,’’ terang Rashid yang dipercaya menangani Delhi Smashers.
  Apalagi, menurut dia, format IBL sangat menarik. Tidak ada rubber saat kedudukan sama-sama mencapai poin 20 dan poin akhir 11 pada game ketiga bukan lagi 21.
 Selain Chong Wei dan pelatihnya, Tey Seu Bock, tujuh pebulu tangkis Malaysia ikut ambil bagian dalam IBL 2013. Mereka adalah Chong Wei Feng, Liew Daren, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, Lim Khim Wah/Goh V Shem dan Tan Wee Kiong.
 IBL dilaksanakan di enam kota dengan total 90 pertandingan. Final akan dilaksanakan pada 31 Agustus. (*)


Capai tapi juga Senang

SATU TIM: Kido dan Sapsiree Taerattanachai


INDIAN Badminton League (IBL) 2013 sudah berputar. Indonesia diwakili dua pebulu tangkis, Markis Kido dan Taufik Hidayat. Bagaima kesan Kido tentang kompetisi bulu tangkis yang diikuti beberapa atlet papan atas dunia tersebut.

IBL ramai ya?
-Lumayan. Seru juga pertandingannya.Capai juga tapi senang karena seru

Penonton penuh terus?
-Iya. Hampir setiap pertandingan dipadati penonton.

Sama Superliga Badminton Indonesia ramai mana?
-Sama sebenarnya. Ini ini liganya lama (SBI hanya sepakan).

Kalau menang ada fee ya?
-Belum ada nih  ha ha ha

Wah, sekarang jadi terkenal di India dong?
-Biasa saja kok. (*)

Kido/Boe Jaga Kesempurnaan

KOMPAK:Markis Kido/Mathias Boe (foto: IBL)
PASANGAN Markis Kido/Mahias Boe masih belum tersentuh kekalahan. Untuk kali kedua, pasangan ganda putra beda negara tersebut menyumbangkan kemenangan bagi timnya, Awadhe Warriors, saat menghadapi Banga Beat dalam pertandingan Indian Badminton League (IBL) 2013 pada Minggu malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB (19/8).
 Kido/Boe mampu menjinakkan Carston Mogensen/Akshay Dewalkar dengan dua game langsung 14-21, 19-21. Sayang, sumbangan angka ini gagal membawa Awadhe Warriors memetik kemenangan. Mereka kalah 1-4 dari Banga Beat.
 ‘’Ini baru kali pertama saya berpasangan dengan pebulu tangkis Eropa. Ada enaknya juga,’’ terang Kido kepada smashyes.
 Menariknya, Carston Mogensen yang menjadi lawan Kido merupakan pasangan tetap Boe. Prestrasi keduanya tak bisa dipandang sebelah mata.
 Pada Olimpiade London 2012 lalu, ganda Denmark tersebut mampu lolos ke babak final. Sayang, di laga pemungkas, keduanya harus mengakui ketangguhan ganda Tiongkok Cai Yun/Fu Haifeng.
 Dalam Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok, 5-11 Agustus lalu, Boe/Mogensen sudah menembus babak pemungkas. Tapi, lagi-lagi, mereka gagal menjadi juara. Keduanya takluk dua game langsung oleh pasangan Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.  (*)


BANGA BEAT v AWADHE WARRIORS  4-1

TUNGGAL PUTRA: Hu Yun  v Chong Wei Feing Chong  21 – 11 21 – 20

TUNGGAL PUTRI: Carolina Marin v P. V. Sindhu 21 – 16 21 – 13

GANDA PUTRA: Carston Mogensen/Akshay Dewalkar v Mathias Boe/ Markis Kido 14-21, 19-21

TUNGGAL PUTRA 2: P. Kashyap v K. Srikanth    20-21 21-11 11-9

GANDA CAMPURAN: Carston Mogensen/Carolina Marin v  Markis Kido/Maneesha     20-21 21-16 11-8

Ngopi Bareng dengan Tunggal Keempat Piala Thomas 2006

BOCAH KLATEN: Markus Wijanu betah di Singapura
SEBUAH status di jejaring sosial Febriyan Irvanaldy cukup mengusik. Dia tengah minum kopi dengan Markus Wijanu pada Minggu waktu setempat (18/8).
 Acaranya pun dilaksanakan di Singapura. Ini dikarenakan Febri, sapaan karib Febriyan Irvanaldy, bakal tampil pada Singapura International Series 2013 yang dilaksanakan 20-24 Agustus.
 Markus? Hmm. Sebuah nama yang sebenarnya sangat familiar bagi pecinta bulu tangkis Indonesia.
 Wajar karena dia pernah menjadi tunggal keempat Piala Thomas Indonesia 2006. Dia mampu menerobos di antara persaingan guna mendampingi Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Simon Santoso.
 Lelaki kelahiran Klaten, Jawa Tengah, pada 6 Januari 1986 itu memang sempat memberi harapan.  Posturnya pun sangat ideal, 180 cm.
 Belum lagi pegangan raketnya yang kidal. Jarang pebulu tangkis Indonesia mengandalkan tangan kiri untuk bermain olahraga tepok bulu tersebut.
 Panggilan dari pelatnas pun menghampirinya pada 2003. Sayang, dia tak bisa berkembang kemampuannya dan memilih berlabuh ke Singapura pada 2006 atau setelah perhelatan Piala Thomas yang dilaksanakan di Jepang. (*)

Tim Piala Thomas Indonesia 2006
TUNGGAL: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Markus Wijanu

GANDA: Luluk Hadiyanto, Alvent Yulianto Chandra, Markis Kido, Hendra Setiawan, Candra Wijaya, Sigit Budiarto

Dua Wakil Wima Jajal Unggulan Pertama

DI SINGAPURA: Rizki Hidayat/Riyo Arief
TUGAS berat menantang wakil Hi-Qua Wima di Singapura International Series 2013. Mereka langsung berhadapan dengan unggulan pertama dalam event yang dilaksanakan 20-24 Agustus tersebut.
 Di nomor tunggal putra, wakil klub binaan Ferry Stewart itu, Febriyan Irvanaldy, bakal menjajal
 Pada 2005-2005, keduanya sering berlatih bersama. Ini dikarenakan arek Suroboyo tersebut pernah menjadi rekan tanding sparring partner di Negeri Singa, julukan Singapura. Febri kembali setelah menolak tawaran menjadi warna negara Singapura.
 Hanya, dalam dua kali pertemuan sebelumnya, Febri selalu kalah. Pil pahit tersebut ditelannya di Singapura Super Series 2008 dan Vietnam Challenge 2011.
 Dalam peringkat terakhir, Ashton juga jauh unggul. Dia berada di posisi ke-58 sedangkan Febri 241.
 Sementara di nomor ganda putra, wakil Wima, Rizki Hidayat/Riyo Arief, menjajal ketangguhan kandidat juara asal Australia Raymond Tam/Glenn Warfe. Dari sisi peringkat, pasangan Wima tersebut kalah jauh.
 Dari peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional) per 15 Agustus, Rizki/Riyo di posisi 643, sementara pasangan Negeri Kanguru, julukan Australia, di peringkat 83.
 ‘’Kami tak minder. Kami akan habis-habisan dalam setiap pertandingan,’’ terang Rizki melalui pesan singkat kepada smashyes.
 Apalagi, dia berharap bisa menembus babak semifinal. Bahkan, Rizki ingin melangkah hingga babak final. (*)

Wakil Indonesia di Babak Utama Singapura International Series 2013
TUNGGAL PUTRA:
Febriyan Irvanaldy, Adi Adrianus Prasojo, Bobby Alexander, Alrie Guna Dharma, Eka Fajar Kusuma, Geestano Ganendra, Agus Senatria, Ivanudin Rifan, Siswanto, Setyaldi Putra

TUNGGAL PUTRI: Rusdiyana Antardayu, Lyanny Alessandra Mainaky, Josephine Leonila

GANDA PUTRA: Riyo Arief/Rizki Hidayat

GANDA PUTRI: Imma Muthiah/Sri Wulan Sari, Lya Ersalita/Masita Mahmudin, Daeva Oktaviani/Eka Putri Sari, Lana Adriana/Maria Natalia, Titi Clara/Gendy Desaula, Adriani Ratnasari/Maya Rosita. Dea Geovani/Melvira Oklamona

GANDA CAMPURAN: Edi Subakhtiar/Emanuella Widjaja, Nathaniel Ernestan/Josephine Leonila, Aldo Harsono/Gendy Deasula, Rian Swastedian/Masita Mahmudin, Riski Hidayat/Adriani Ratnsari

ketangguhan Asthon Chen dari Singapura. Bagi Febri, sapaan karib Febriyan Irvanaldy, sebenarnya Asthon bukan lawan yang asing baginya.

Liew Daren Permalukan Taufik Hidayat

LOYO: Taufik Hidayat (foto: indiatime)
TAUFIK Hidayat memang sudah habis. Statusnya sebagai peraih emas Olimpiade Athena 2004 dan juara dunia 2005 sudah tak ada bekasnya.
 Buktinya, dia sudah sering kalah melawan pebulu tangkis yang levelnya di bawah. Ini kembali terjadi dalam Indian Badminton League (IBL) 2013.
 Taufik, yang membela Hyderabad Hotshots, dipermalukan pebulu tangkis Malaysia, yang membela Kriss Delhi Smashers, tersebut dua game langsung dengan skor mudah 10-21, 7-21.
 Memang, Taufik sudah memutuskan pensiun setelah Indonesia Super Series Premier 2013 pada Juni lalu. Tapi, dengan skill yang dimiliki, seharusnya skor  kekalahan yang diderita tak seharusnya di bawah 11.
 Apalagi, dalam dua kali pertemuan sebelumnya, Liew selalu bisa dikalahkan Taufik. Itu terjadi pada Indonesia Super Series 2011 dan Singapura Super Series.
 Tapi, waktu pun berbicara. Dengan usia yang terus bertambah dan frekuensi latihan yang menurun, kekuatan Taufik pun sudah tak ditakuti lagi.
 Kekalahan pebulu tangkis yang pernah dijuluki si Anak Emas tersebut membuat Hyderabad Hotshots pun kalah 2-3. Padahal, dua partai awal mampu direbut ,mereka melalui Tanongsak di tunggal putra dan Saina Nehwal di tunggal putri.
 Selain Taufik, pebulu tangkis Indonesia yang berlaga di IBL 2013 adalah Markis Kido. Pebulu tangkis spesialis ganda ini membela Awadhe Warriors.Sementara tak ada satupun wakil Pelatnas Cipayung yang ikut. Alasannya, mereka takut memperoleh visa karena eventnya berdekatan. (*) 


HASIL PERTANDINGAN 17 AGUSTUS 2013

Kriss Delhi Smashers v Hyderabad Hotshots 3-2

TUNGGAL PUTRA: Sai Praneeth v Tanongsak 21-19, 19-21, 7-11

TUNGGAL PUTRI: Arundhati Panthawane v Saina Nehwal 6-21, 8-21

GANDA PUTRA: Tan Boon Hoeng/Koo Kien Keat v Goh V Shem/ T. Kona 21 -14 21 -20

TUNGGAL PUTRA 2: Liew Daren v Taufik Hidayat 21 – 10 21 – 7

GANDA CAMPURAN: V Diju/ Prajakta Sawant v Goh V Shem/ /Pradenya Gadre  21-20 21-15


Pune Pistons v Mumbai Masters 3-2
TUNGGAL PUTRA: Saurabh Verma v Vladmir Ivanov 16-21, 14-21

TUNGGAL PUTRI: Juliane Schenk v Tine Baun 11 – 21, 21 – 10, 11 – 7

GANDA PUTRA: Sanave Thomas/Rupesh Kumar v Pranav Jerry Chopra/Vladimir Ivanov 12-21, 21-10, 9-11

TUNGGAL PUTRA 2: Nyugen Tien Minh v Marc Zweibler 21-18, 21-13

GANDA CAMPURAN: Joachim Fischer Nielsen/Ashwini Ponnapa v Pranav Jerry Chopra/ N. Sikki Reddy 21-20, 21-13

Fran Kurniawan Hijrah ke Ganda Putra

BAKAL PISAH: Fran/Shendy (foto: djarum)
KESUKAAN bongkar pasang ganda tengah terjadi di pelatnas Cipayung. Bukan hanya di ganda putrid tapi juga di ganda putra.
 Apalagi, ekprimen bongkar pasang di ganda putra membuahkan hasil manis. Pasangan Hendra Setiawan/Mohanmad Ahsan mampu menyumbangkan gelar bagi Indonesia dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu.
 Sebelumnya, Ahsan berpasangan dengan Bona Septano. Sedangkan Hendra dengan Markis Kido. Posisi Hendra saat hendak dipasangkan dengan Kido, sapaan karib Markis Kido, dan sudah tak berada di pelatnas Cipayung. 
 Kini, bakal hadir lagi pasangan baru di pelatnas. Namun, kini tak perlu lagi mendatangkan dari luar pelatnas.
 ‘’Fran Kurniawan akan bermain di ganda putra,’’ terang kepala pelatih ganda putra Herry I.P kepada smashyes. Hanya, untuk partnet barunya Fran, dia masih belum mau membuka suara.
 Ya, dengan postur yang menjulang, Fran bisa jadi masuk dalam pantauan Herry. Sebuah sumber menyebutkan, lelaki asal Gresik tersebut kurang suka dengan pebulu tangkis pelatnas yang posturnya kecil meski dia mempunyai skill.
 Selama ini, Fran lebih dikenal bermain di nomor ganda campuran. Bersama Pia Zebadiah, mereka mampu menembus peringkat 10 besar.
 Sayang, karena dianggap kurang berkembang, pasangan yang sebenarnya berpotensi besar ini akhirnya dipisah dan Pia memilih keluar pelatnas.
Dia tampil di ganda putri bersama Riski Amelia Pradipta dan di ganda campuran dengan kakak kandungnya, Markis Kido. Dengan pasangan barunya itu, Pia mampu menembus peringkat 10 besar dunia.
 Bagaimana dengan Fran? Setelah tak bersama Pia, pebulu tangkis asal Djarum tersebut ditandemkan dengan Shendy Puspa Irawati. Keduanya juga sukses lama di orbit 10 besar sebelum akhirnya turun ke posisi ke-11 pekan ini.
Fran/Shendy pun menjadi salah satu skuad Indonesia yang berlaga dalam Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu. Namun, secara mengejutkan langkah mereka terhenti pada babak kedua. (*)

Peringkat Fran saat bersama 
1. Rendra Wijaya (ganda putra) pernah di 63 dunia
2. Pia Zebadiah (ganda campuran) pernah 10 besar dunia
3. Shendy Puspa (ganda campuran) pernah 10 besar dunia

Alvent Cari Pasangan hingga Malaysia


RAHASIA: Alvent Yulianto (foto: badzine)
ALVENT Yulianto lagi menjomblo. Dia sudah tak punya pasanganagi setelah Markis Kido menggandeng Markus Fernaldi sebagai tandemnya.
  Padahal, selama setahun ini, Alvent merupakan rekan Kido,sapaan karib Markis Kido, di ajang internasional.
Kolaborasi Alvent/Kido pun tak mengecewakan. Mereka mampu berada di posisi 15 besar dunia.
Keduanya pun berhak tampil di Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, 5-11 Agustus lalu. Sayang, kebersamaan Alvent dengan Kido berakhir setelah Kejuaraan Dunia.
Bahkan untuk mencari pasangan baru, Alvent pun harus ke Malaysia. Namun, lelaki asal Banyuwangi,Jember, tersebut tak mendapatkann.
"Saya tetap akan berpasangan dengan pebulu tangkis Indonesia," kata Alvent.
 Hanya, dia belum mau membuka identitas pasangan barunya tersebut. Ketika disodorkan dua nama, Christopher Rusdianto dan Andrei Adistia, Alvent tak memberikan jawaban pasti.
 ‘’Nanti kalau sudah fix saya kasih tahu,’’ lanjut pebulu tangkis Suryanaga tersebut.
 Christopher disebut-sebut karena keduanya sering berlatih bersama. Apalagi, keduanya berasal dari klub yang sama. ‘’Kami juga pernah bermain bersama dalam Indonesia Challenge 2013. Tapi, bukan Christho, pokoknya nanti saya kabari,’’ lanjut dia. Sementara, Andrei juga tengah kosong karena pasangan terakhir, Markus Fernaldi bakal bersama Kido.
 Meski belum menyebut pasangan barunya, tapi Alvent optimistis bakal kembali ke jajaran elite. Dia pun berani pasang target lolos ke Kejuaraan Dunia 2014 yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark.
 Alvent pernah menjadi pasangan nomor satu dunia saat berpasangan dengan Luluk Hadiyanto. Namun, pasangan ini tak bisa konsisten. Sekarang, Luluk sudah pensiun dari bulu tangkis.

(*)

Tine Baun Ayunkan Raket Lagi

KE IBL: Tine Bau (foto: pol.dk)
TINE Baun kembali ke lapangan. Tunggal putri asal Denmark tersebut ikut ambil bagian dalam Indian Badminton League (IBL) 2013 dengan membela Mumbai Masters.
Sayang, saat menghadapi Banga Beats, dia gagal menyumbangkan poin. Tine harus mengakui ketangguhan bintang asing Banga asal Taiwan Tai Yzu Ying dengan dua game 17-21,18-21 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Siri Fort Complex, New Delhi, pada Kamis malam waktu setempat.
Untung, kekalahan ini mampu ditutup rekan-rekannya. Hasilnya,Mumbai menang dengan skor 3-2.
 Sebelumnya, Tine memang tak pernah disebut bakal turun dalam event yang menyediakan hadiah total USD 1 juta tersebut. Apalagi, dia sudah memutuskan pensiun setelah menjuarai turnamen bergengsi All England Super Series Premier 2013 pada Maret lalu.
 Tine dan Tzu Ying kekuatannya relatif berimbang. Selama masih aktif di lapangan, keduanya saling mengalahkan. Buktinya, head to haead Tine dan Tzu Ying imbang 2-2.
 Setelag  memutuskan pensiun, Tine juga sempat mengayunkan raket dalam Axiata Cup 2013 di DBL Arena, Surabaya. Membela Eropa All-Stars, dia harus mengakui ketangguhan pebulu tangkis Thailand Ratchanok Inthanon.
Pebulu tangkis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut merupakan lawan yang dikalahkannya di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, venue All England 2013. (*) 


Hasil Pertandingan Kamis (15/8)

Mumbai Masters v Banga Beats
Tunggal Putra 1: Vladimir Ivanov v Kashyap 21-18, 21-18

Tunggal Putri: Tine Baun v Tai Tzu Ying 17-21, 18-21

Ganda Putra: Chopra Pranav/Attri Manu v Carsten Mogensen/Akhsay Dewalkar 13-21, 12-21

Tunggal Putra 2; Marc Zwiebler v Hu Yun 17-21, 21-17, 11-6 

Ganda Campuran; Vladimir Ivanov/Sikky Reddy v Akhsay Dewalkar/Balan Aparna 21-18,21-19


Hydrabad Hotshots v  Awadhe Warriors 3-2
Tunggal Putra; Tanongsak Saemsamboonsok v Guru Saidut  15-21, 21-14, 11-9

Tunggal Putri; Saina Nehwal v PV Sindhu 21-19, 21-18

Ganda Putra:Goh V Shem/Lim Khim Wah v Mathias Boe/Markis Kido 14-21, 20-21

Tunggal Putra 2: Ajay Jayaram v Srikant 17-21, 19-21

Ganda Campuran: Goh V Shem/Pradnya Gadre v Markis Kido/Sapsiree Taerattanachai 21-9, 19-21, 11-8

Belum Cukup untuk Kudeta Pasangan Korsel

Hendra/Ahsan setelah juara dunia (foto; twitter)
GELAR juara dunia sudah di tangan pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Imbasnya, peringkat keduanya pun meroket.
 Dari daftar yang dikeluarkan BWF (Federasi Buu Tangkis Dunia) per 15 Agustus 2013, Hendra/Ahsan duduk di posisi kedua. Sayang, koleksi poin yang dikumpulkannya masih kalah oleh pasangan Korea Selatan Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae.
 Pasangan Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, tersebut sudah mengumpulkan 84545,8812, sementara Hendra/Ahsan mengumpulkan 74110,0000. Namun, apa yang sudah dilakukan Hendra/Ahsan ini merupakan capaian terbaik mereka.
 Apalagi, mereke belum genap setahun dipasangkan. Sebelumnya, Hendra berpasangan dengan Markis Kido. Duet ini sering menjuarai beberapa turnamen, termasuk Kejuaraan Dunia 2007 di Kuala Lumpur dan Olimpiade 2008 di Beijing. Sementara, Ahsan dulunya bertandem dengan Bona Septano. Di ajang super series, mereka belum pernah menjadi juara.
 Dalam peringkat terakhir yang dikeluarkan BWF, di nomor tunggal putra, wakil Indonesia Tommy Sugiarto naik dua setrip ke posisi keenam. Ini juga menjadi peringkat terbaik yang pernah diduduki putra salah satu juara dunia bulu tangkis yang pernah dimiliki Indonesia, Icuk Sugiarto.
 Langkah Tommy di Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan  di Guangzhou, Tiongkok, dihentikan oleh Lee Chong Wei dari Malaysia pada babak perempat final. Chong Wei sendiri akhirnya lolos ke final sebelum kalah oleh rival beratnya yang juga andalan tuan rumah Lin Dan. (*)

Peringkat Wakil Indonesia ( 5 Besar per 15 Agustus 2013)
TUNGGAL PUTRA:
6. Tommy Sugiarto
11. Sony Dwi Kuncoro
26. Dionysius Hayom Rumbaka
29 Alamsyah Yunus
50. Taufik Hidayat

TUNGGAL PUTRI:
12. Lindaweni Fanetri
23.Aprilia Yuswandari
28. Bellaetrix Manuputty
32. Adriyanti Firdasari
40. Hera Desi

GANDA PUTRA
2. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
10. Angga Pratama/Rian Agung Saputro
14. Markis Kido/Alvent Yulianto
23. Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan
28. Riky Karanda/Muhammad Ulinnuha

GANDA PUTRI:
6. Pia Zebaduah/Rizki Amelia
18. Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia
19. Variella Aprilsasi/Vita Marissa
21. Della Destiara/Suci Rizky
49. Anneka Feinya Agustin/Nitya Krishinda

GANDA CAMPURAN
2. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
6. Muhammad Rijal/Debby Susanto
9. Markis Kido/Pia Zebadiah
10. Riky Widianto/Puspita Richi Dili
11. Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati
 

Lin Dan Kembali Masuk 100 Besar

TROFi JUARA: Lin Dan (foto: twitter)
LIN Dan melompat jauh. Pebulu tangkis tunggal putra andalan Tiongkok tersebut kembali menembus 100 besar.
 Dari peringkat terakhir yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 15 Agustus, Lin Dan ada di posisi ke-98. Artinya, lelaki berusia 31 tahun tersebut melompat 188 peringkat.
 Ini tak lepas dari keberhasilannya menjadi juara dunia. Dalam final yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, pada 11 Agustus tersebut, Lin Dan menangalahkan wakil Malaysia Lee Chong Wei. Sebelum Kejuaraan Dunia dilaksanakan, suami mantan ratu bulu tangkis dunia Xie Xingfang tersebut berada di peringkat 286.
 Lin Dan melorot peringkatnya karena absen dari semua turnamen setelah suskses mempertahankan emas olimpiade di London pada Agustus 2012. Dia memilih berlibur bersama keluarga serta sang istri.
 Sebenarnya, Lin Dan pun tak bisa lolos ke Kejuaraan Dunia 2013. Pertimbangannya, peringkat yang dimiliki tak cukup mendongkrak.
 Hanya, BWF punya kebijakan memberikan fasilitas wildcard. Ini sempat membuat beberapa pihak meradang. Mereka menganggap lebih baik fasilitas tersebut diberikan kepada negara yang tengah berkembang bulu tangkis, bukan kepada Tiongkok. Melosotnya peringkat Lin Dan juga dianggap sebagai salahnya sendiri.
 Gelar juara dunia di Guangzhou membuat Lin Dan kini mengoleksi lima gelar juara dunia.Empat koleksi lainnya diperoleh pada 2006, 2007, 2009, 2011, 2013. (*)

Naik Turun Peringkat Lin Dan (5 Pekan Terakhir)
18 Juli 2013: 100
25 Juli 2013: 100
1 Agustus 2013: 100
7 Agustus 2013:286
15 Agustus 2013: 98

Masih Tunjukan Kekuatan sebelum Dipisahkan

TANGGUH: Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (foto: nst)
KOO Kien Keat/Tan Boon Heong diancam bakal dipisahkan. Namun, itu tak membuat konsentrasi  dan kemampuan ganda putra asal Malaysia tersebut menurun drastis.
 Kien Keat/Boon Heong menang mudah dua game 21-13, 21-16  atas K. Rupesh Kumar/T. Sanave Thomas. Sayang, kemenangan ini tak membuat timnya Krrish Delhi Smashers menang. Sebaliknya, tim yang dibelanya dalam ajang Indian Badminton League tersebut kalah 2-3 oleh Pune Pistons dalam pertandingan pada Rabu waktu setempat (14/8). Satu poin Krrish Delhi Smashers lagi disumbangkan tunggal putra pertamanya, B. Sai Pranneth, yang menang 21-16, 21-20 atas bintang asing Pune Pistons asal Vietnam Nguyen Tien Minh.
 Posisi Kien Keat/Boon Heong memang lagi kritis. Ini menyusul hasil buruk dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus lalu. Sebagai unggulan kedua, langkah mereka terhenti pada babak perempat final.
 Padahal, oleh BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), Kien Keat/Boon Heong ditargetkan mampu menembus final. Ini semakin memperparah sorotan kepada ganda senior ini. Sebelumnya, pada Piala Sudirman 2013, mereka juga dianggap sebagai kambing hitam kegagalan negeri jiran gagal lolos dari babak penyisihan.
 Sebenarnya, Kien Keat/Boon Heong pernah membawa nama harum Malaysia dengan menjadi juara All England 2007 dan finalis Kejuaraan Dunia 2010. (*)


Hasil Pertandingan 14 Agustus 2013
Krrish Delhi Smashers v Pune Pistons  2-3
Tunggal Putra 1: B. Sai Praneeth v Nguyen Tien Minh 21-16, 21-10

Tunggal Putri: Nichaon Jindapon v Juliane Schenk 15-21, 6-21

Ganda Putra: Tan Boon Heong/Koo Kean Keat v Rupesh Kumar/Sanave Thomas 21-13, 21-16

Tunggal Putra 2: H.S Pranoy v Saurabh Verna 16-21, 21-19, 5-11

Ganda Campuran: Koo Kien Keat/Jwala Gutta v Joachim Fischer Nielsen/Ashwini Ponnappa 19-21, 21-16, 3-11

Pasangan Sehari sebelum Pembukaan

DADAKAN: Mathias Boe (foto: yonex)
MARKIS Kido memulai petualangannya. Dia bakal tampil dalam Indian Badminton League (IBL) 2013. Peraih emas Olimoiade 2008 Beijing saat berpasangan dengan Hendra Setiawan tersebut akan membela Awadhe Warriors.
Semula, dia berpasangan dengan Maneepong Jongjit. Sayang, rencana ini berantakan.
 Gara-garanya, pebulu tangkis Thailand tersebut terkena sanksi larangan tampil dalam semua aktivitas bulu tangkis selama tiga bulan. Saksi tersebut bukan hanya dijatuhkan oleh Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) tapi juga oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).  Ini sebagai imbas dari ulah memalukan yang dilakukan Maneepong dengan berkelahi melawan mantan pasangannya, Bodin Issara, di sela-sela final ganda putra Kanada Grand Prix 21 Juli.
"Sebagai gantinya, saya dipasangkan dengan Mathias Boe," kata Kido, sapaan Markis Kido, kepada smashyes.  Komunikasi dengan lelaki asal Denmark tersebut pun baru terjalin pada 13 Agustus atau sehari sebelum kompetisi berhadiah total USD 1 juta atau hampir Rp 10 miliar tersebut.
Kualitas Boe sendiri tak bisa dipandang sebelah mata. Bersama pasangannya, Carsten Mogensen, mereka mampu menembus final Olimpiade London sebelum ditundukkan oleh ganda Tiongkok Cai Yun/Fu Haifeng.
Pada Kejuaraan Dunia 2013 yang dilaksanakan di Guangzhou,  Boe/Mogensen mampu lolos ke babak final. Mereka gagal juara setelah dipaksa mengakui ketangguhan ganda Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. (*)

Siapa Rekan Kido di India?
-India: PV Sindhu,Gurusai Datt, K. Srikanth,Ruthvika Shivani, K . Maneesha,Nanda Gopal,Vinay Singh
-Asing: Mathias Boe (Denmark), Chong Wei Feng (Malaysia)

Menolak kalau Harus Dipisah

KOMPAK: Angga/Rian di Kejuaraan Dunia (foto: twitter)
Angga Pratama/Rian Agung Saputra terhenti langkahnya di babak semifinal Kejuaraan Dunia 2013. Mereka kalah oleh pasangan senior Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dengan rubber game 13-21, 21-11, 17-21. Sebagai pasangan muda, hasil ini sudah bagus. Berikut petikan wawancara singkat smashyes dengan Rian.

Jangan menyerah karena gagal juara di Kejuaraan Dunia 2013.
-Terima kasih banyak.

 Kenapa kalah dari pasangan Denmark?
-Game ketiga kami ketinggalan jauh. Masalah di konsen.

Ini Kejuaraan Dunia yang pertama bagi Rian dan Angga?
-Iya. Ini yang pertama

PBSI lagi sering gonta-ganti pasangan. Apakah Rian/Angga terkena bongkar pasang
-Kami masih bersama dan berpasangan. Kalau pecah, saya nggak mau. Sayang pointnya. Kegagalan di Kejuaraan Dunia membuat kami harus lebih keras lagi latihannya.

Ya, Angga/Rian sempat menjadi idola pada Kejuaraan Piala Sudirman 2013 di Kuala Lumpur pada Mei lalu. Saat itu, mereka mampu menyumbangkan poin bersama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat menghadapi Tiongkok pada babak perempat final. 
 Sayang, Indonesia akhirnya kalah 2-3. Ini merupakan hasil yang di luar dugaan karena selama ini Indonesia selalu kalah tanpa pernah mencuri poin.
 Angga/Rian pun sempat diharapkan mampu lolos ke final dalam Indonesia Super Series Premier 2013. Sayang, keduanya sudah tersingkir pada babak-babak awal.  Kepada smashyes, Rian mengaku bahwa kondisi Angga tengah tidak fit. (*)

Langkah Angga/Rian dalam Kejuaraan Dunia 2013
Babak I: bye
Babak II: Marcus Ellis/Paul Van Rietvelde (Inggris/Skotlandia) 21-11, 21-18
Babak III: Liu Xialong/Qiu Zihan (Tiongkok) 21-19, 21-15
Perempat Final: Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark) 21-13, 11-21, 21-17

Ket: -Liu Xialong/Qiu Zihan merupakan juara All England 2013
        -: Mathias Boe/Carsten Mogensen akhirnya lolos ke final. Tapi, di final kalah oleh pasangan Indonesia lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan