WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Belajar dari Kegagalan Dua Turnamen

MENANG: Alfian Eko Prasetya

DUA turnamen sudah dilakoni Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika. Di Austria Challenge, mereka masuk babak delapan besar nomor ganda campuran. Kemudian, di Jerman, Alfian/Annisa kalah di penampilan perdana babak utama.
 Namun, penampilan di dua turnamen tersebut memberi banyak pelajaran berharga. Ketika berlaga di Vietnam Challenge 2014, pasangan yang kini duduk di posisi 266 dunia itu pun sudah mulai menyatu.
 Hasilnya, Alfian/Annisa mampu menjadi juara dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 15 ribu tersebut. Dalam final yang dilaksanakan di Hanoi pada Minggu (30/3), mereka mampu menjungkalkan unggulan ketiga asal Hongkong Fernando Kurniawan/Lok Yan Poon dengan dua game 21-14, 21-17 yang memakan waktu 30 menit.
 Bermain di ganda, khususnya ganda campuran bukan ha lasing bagi Alfian. Bahkan, bersama Shella Devia Aulia, mereka mampu menjadi runner-up Kejuaraan Dunia 2012.
 Selain bersama Shella, di nomor ganda campuran, dia pernah dipasangkan dengan Gloria Emannuele Widjaja, Sri Wulan, Wenny Anggraeni, dan terakhir dengan pebulu tangkis senior Shendy Puspa Irawati.
 Bersama Shendy, mereka menjadi juara di Malaysia Internasional Series 2013 yang dilaksanakan di Kuching. Di event yang sama, Alfian juga juara di nomor ganda putra bersama Selvanus Geh.
 Meski juara, pasangannya di ganda campuran dan ganda putra tak dipertahankan,Hingga akhirnya Alfian ditandemkan dengan Annisa Saufika.
 Di Vietnam Challenge 2014, selain di ganda campuran, Indonesia juga juara di ganda putra melalui Selvanus Geh/Kevin Sanjaya. Di final, pasangan yang baru dipasangkan di Vietnam Challenge 2014 ini mempermalukan unggulan kedua asal Australia Robin Middleton/Ross Smith 21-14, 21-13. (*)

Hasil Final Vietnam Challenge 2014
Tunggal Putra: Nguyen Tien Minh (Vietnam x1) v Tan Chun Seng (Malaysia x2) 21-17, 21-13

Tunggal Putri:Hung Shih Han (Taiwan x6) v Jiang Yujiang (Tiongkok) 21-18, 21-15

Ganda Putra: Selvanus Geh/Kevin Sanjaya (Indonesia x6) v Robin Midleton/Ross Smith (Australia  x2) 21-14, 21-13

Ganda Putri: Yano Chiemi/Yumiko Nishiyama (Jepang) v Melvira Oklamona/Melati Daeva (Indonesia x6) 21-12, 22-20
Ganda Campuran:  Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika (Indonesia x7) v Fernando Kurniawan/Poon Lok Yan (Hongkong x3) 21-14, 21-17

X=unggulan

Tak Perlu Jauh-Jauh Intip Lawan

LAWAN BERAT:Tim Thomas Tiongkok (foto: imagechina.cn)

INDONESIA tak perlu susah-susah memantau lawannya di ajang Piala Thomas. Dari undian (drawing) yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) pada Minggu (30/3), Sony Dwi Kuncoro dkk menghuni Grup A bersama dengan Thailand dan Singapura. Satu tim lagi adalah Nigeria.
 Dengan kompossi yang ada, seharusnya Indonesia bisa melaju mulus ke babak kedua dalam event yang dilaksanakan di New Delhi, India, padaa 18-25 Mei 2014 itu. Hanya, kans merah putih menyapu bersih semua partai tak sebesar penyelenggaraan sebelumnya.
 Itu disebabkan masih labilnya penampilan skuad Indonesia di berbagai turnamen. Tommy misalnya.
 Meski menjadi pebulu tangkis tunggal putra terbaik Indonesia saat ini dan duduk di ranking keempat dunia, dia sering kalah oleh pebulu tangkis tidak terkenal atau rankingnya jauh di bawah.
 Melawan tunggal terbaik Thailand saat ini, Boonsak Ponsana, Tommy pernah sekali kalah dalam empat kali pertemuan. Selain itu, dalam pertemuan terakhir di Singapura Super Series 2013, putra salah satu legenda bulu tangkis Indonesia Icuk Sugiarto itu harua berjuang ekstrakeras selama tiga game.
 Untung, dua poin di ganda besar kemungkinan akan selalu aman. Komposisi Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro masih susah ditundukkan oleh pasangan manampun.
 Undian awal ini juga memisahkan Indonesia dengan Tiongkok. Negeri Panda, julukan Tiongkok, masih dianggap sebagai kandidat kuat juara. Meski lemah di ganda, mereka mempunyai tiga tunggal yang kemampuannya susah ditundukkan. Apalagi, dua kali peraih emas olimpiade, Lin Dan, kabarnya bakal kembali masuk tim. Meski hanya diposisikan sebagai tunggal ketiga.
 Beda dengan Piala Uber. Lindaweni Fanetri dkk harus memeras keringkat sejak penyisihan grup. Mereka berada satu grup dengan Korea Selatan yang besar kemungkinan sudah pasti menjadi juara grup.
 Nah, untuk bisa lolos, Indonesia harus bisa mengalahkan saingan baru di kawasan Asia Tengga, Singapura. Satu negara lagi di Grup B adalah Australia.
  Sejak 2004, Indonesia tak pernah lagi menjadi juara di ajang Piala Thomas. Sementara di Uber, sejak 1996, lambing event beregu putri itu sudah meninggalkan tanah air. (*)

Pembagian Grup
Piala Thomas
Grup A: Indonesia, Thailand, Nigeria, Singapura
Grup B: Jepang, Denmark, Hongkong, Inggris
Grup C: Malaysia, Korea Selatan, India, Jerman
Grup D: Tiongkok, Taiwan, Rusia, Prancis

Piala Uber:
Grup A: Tiongkok, Taiwan, Inggris, Rusia
Grup B: Korea Selatan, Indonesia, Australia, Singapura
Grup C: Thailand, India, Kanada, Hongkong
Grup D: Jepang, Denmark, Malaysia, Jerman

Simon Belum Mau Berpesta

JUARA: Simon di atas podium (foto:thestar)

PEMANGGILAN Simon Santoso ke Skuad Thomas Indonesia berdampak besar. Semangat lelaki 28 tahun itu menjadi berlipat saat berlaga di Malaysia Grand Prix Gold 2014.
 Apalagi, pemanggilan itu terjadi di tengah-tengah turnamen berhadiah total USD 120 ribu itu. Imbasnya, Simon pun membawa gelar dari turnamen level III BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut.
 Dalam final yang dilaksanakan di Pasir Gudang Municipal Stadium pada Minggu waktu setempat, Simon melibas wakil India Sourabh Varma dengan tiga game 15-21, 21-16, 21-19.
‘’Saya datang ke Malaysia Grand Prix Gold dengan target juara dan memang bisa saya lakukan. Saya berharap gelar ini bisa memberikan tempat bagiku di tim Thomas,’’ kata Simon setelah menundukkan lawannya yang berusia 22 tahun itu kepada media Malaysia.
 Dengan ranking saat ini yang terdampar di 56 dunia atau posisi keeenam terbaik di Indonesia, Simon bakal menjadi tunggal ketiga yang berbahaya di Piala Thomas yang diadakan di New Delhi, India, pada 28-25 Mei tersebut.
 Ya, di atas Simon, Indonesia mempunyai Tommy Sugiarto yang kini duduk di ranking empat dunia,  Sony Dwi Kuncoro (15), Dionysius Hayom Rumbaka (19), Andre Kurniawan Tedjono (51), dan  Alamsyah Yunus (52).
 Simon juga berharap kemenangan di negeri jiran tersebut akan mendongrak rankingnya yang ambles setelah lama absen karena cedera dan gagal di beberapa turnamen. Simon sendiri belum pernah membawa Indonesia meraih gelar di ajang bergengsi beregu selama 10 tahun menghuni Pelatnas Cipayung.
‘’Ini bukan waktu yang pas untuk berpesta. Saya harus bisa mendongkrak peringkat salah satunya melalui Singapura Super Series nanti,’’ ungkap lelaki yang mulai Januari lalu memutuskan menjadi pebulu tangkis professional setelah tak lagi berada di Pelatnas Cipayung.
 Sayang, gelar yang diraih Simon di Malaysia Grand Prix Gold 2014 menjadi satu-satunya juara yang dibawa pulang ke Indonesia. Dua pebulu tangkis merah putih yang berlaga di babak final, Adriyanti Firdasari (tunggal putri) dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran) menyerah kepada lawan-lawannya.  (*)

Hasil Final Malaysia Grand Prix Gold 2014
Tunggal Putra: Simon Santoso (Indonesia x15) v Sourabh Varma (Indiax8) 15-21, 21-16, 21-19

Tunggal Putri: Yao Xue (Tiongkok x2) v Adriyanti Firdasari (Indonesia) 21-18, 21-8

Ganda Putra: Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart (Singapura) v Goh V Shem/Lim Khim Wah (Malaysia x2) 21-17, 22-20

Ganda Putri: Xiaohan Yu/Yaqiong Huang (Tiongkok x5) v Ou Dongni/Xiong Mengjing (Tiongkok) 22-20, 12-21, 21-18

Ganda Campuran: Kai Lu/Yaqiong Huang (Tiongkok) v Praveen Jordan/Debby Susanto (Indonesia) 21-14, 21-13

Pasangan Baru Memburu Gelar

Selvanus Geh (foto:badzine)

SELVANUS Geh/Kevin Sanjaya kali pertama dipasangkan. Namun, mereka sudah punya kesempatan menjadi juara.
 Kemenangan dua game langsung 21-8, 21-16 atas pasangan Malaysia Nelson Wei/Low Juan Shen di Hanoi pada Sabtu waktu setempat (28/3) membuat Selvanus/Kevin berhak tampil di laga pemungkas Vietnam Challenge 2014.
Pada babak final, mereka akan menjajal ketangguhan unggulan kedua Robin Midleton/Ross Smith. Pada babak semifinal, unggulan kedua ini menghentikan perlawanan Chen Chung Jen/Wang Chi-Lin (Taiwan) 22-20, 21-19.
 Dari sisi peringkat, Selvanus/Kevin belum punya. Ini disebabkan mereka baru turun di turnamen BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) di Vietnam Challenge 2014 ini. Sementara, Robin/Ross saat ini berada di ranking 51 dunia.
 Bagi Selvanus, lolos dengan pasangan yang baru dipasangkan pernah dialaminya tahun lalu di Malaysia Challenge 2013. Saat itu, pebulu tangkis asal Wima Surabaya tersebut bertandem dengan Alfian Eko Prasetya.
 Mereka mampu menjadi juara setelah mengalahkan pasangan tuan rumah Chooi Kah Ming/Teo Ee Yi 21-15, 21-13. Sayang, setelah memetik hasil manis, pasangan Selvanus/Alfian tak dilanjutkan masa depannya.
 Sementara, kali terakhir, Kevin diduetkan dengan Arya Maulana. Mereka juga tampil di Malaysia Challenge dan hanya sampai di babak awal.
 Selain Selvanus/Kevin di ganda putra, Indonesia juga meloloskan pasangan ganda putri Melvira Oklamona/Melati Daeva dan pasangan ganda campuran Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika.
 Sementara, harapan meloloskan wakil di tunggal putra kandas. Fikri Ihsandi menyerah kepada unggulan teratas yang juga pujaan penonton tuan rumah Nguyen Tien Minh. (*)

Jeffer Jadi Juara Tunggal Tertua


JANGAN pernah meremehkan Jeffer Rosobin.  Meski usianya sudah 38 tahun, dia masih mampu menjadi juara di ajang Sirkuit Nasional (Sirnas).
 Ini dilakukan Jeffer di Sirnas Seri Kepulauan Riau 2014. Dalam final yang dilaksanakan di Batam pada Sabtu waktu setempat (29/2), dia mengalahkan lawan yang usianya jauh di bawahnya, Nugroho ‘’Gepeng’’ Andi dengan 21-17, 16-3 (ret).
 Kemenangan ini membuat Jeffer menjadi pebulu tangkis tertua yang menjuarai nomor tunggal. Untuk nomor lainnya, dia masih kalah dengan Tri Kusharjanto. Lelaki yang pernah bersama Jeffer di PB Suryanaga, Surabaya, itu menjuarai nomor ganda di usia 39 tahun.
 ‘’Ini memang rekor baru. Saya mau motivasi anak-anak muda Indonesia,’’ kata Jeffer kepada smashyes.
 Bahkan, dia memastikan akan terus tampil di ajang sirnas. Paling tidak, tambah juara Asia 1996 itu,untuk bisa jaga kesehatan.
 ‘’Namun, saya sekarang lebih banyak melatih di klub, Academy  Rosobin di Jakarta,’’ ungkap dia.
 Absennya beberapa pebulu tangkis yang memilih berlaga di turnamen BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Vietnam Challenge 2014 dan Malaysia Grand Prix Gold 2014, membuat jalan juara bagi Jeffer lapang.
Salah satu lawan terberatnya saat ini adalah Febriyan Irvannaldy dari Wima Surabaya. Lelaki yang memilih berlaga di Vietnam Challenge ini mengalahkannya di sirnas sebelumnya di Makassar, Sulawesi Selatan, dan  turnamen Piala Wali Kota Balikpapan. (*)

Juara Kelompok Dewasa
Tunggal Putra: Jeffer Rosobin  (Academy Rosobin) v NUgroho Adi (JR Enkei) 21-17, 16-3 (ret)

Tunggal Putri: Yeni Asmarani (Djarum Kudus) v Elizabeth Purwaningtyas (SGS Bandung) 21-19, 14-21, 21-11

Ganda Putra: Ardiansyah Putra/ Sholahudin Alam (Berkat Abadi Banjarmasin/Suryanaga) v Rizky Hidayat/Riyo Arief (Wima Surabaya) 21-13, 21-12

Ganda Putri: Dian Fitriani/Nadya Melati (Jaya Raya Jakarta) v Devi Tika/Keshya Nurvita (SGS Bandung) 21-17, 9-21, 21-13

Ganda Campuran: Ardiansyah Putra/Devi Tika (Berkat Abadi Banjarmasin/SGS Bandung) v Anggun Nugroho/Keshya Nurvita (Halim Jakarta/SGS Bandung) 21-16, 21-12

Firda Ternyata Masih Ada

Adriyanti Firdasari 

ADRIYANTI Firdasari masih bertaji. Dibuang Pelatnas Cipayung akhir tahun lalu, banyak yang memprediksikan dia bakal tamat karirnya.
Namun, anggapan itu salah. Paling tidak di Malaysia Grand Prix Gold 2014.
 Firda, sapaan karib Adriyanti Firdasari, mampu  menembus babak final tunggal putri turnamen berhadiah USD 120 ribu tersebut.  Pada babak semifinal yang dilaksanakan pada Sabtu waktu setempat (29/2) di Johor Bahru, pebulu tangkis asal klub Jaya Raya Jakarta itu mengalahkan Nozomi Okuhara dari Jepang dengan dua game langsung 21-19, 21-14.
 Pada babak final, Firda akan menantang unggulan kedua Yao Xue. Pebulu tangkis Tiongkok ini di semifinal menghentikan perlawanan Hsu Ching Hsu (Taiwan) dengan tiga game 21-15, 20-22, 21-15.  Ini merupakan pertemuan perdana antara Firda dengan Yao Xue.
 Hanya,melihat ranking, Firda bakal mengalami kesulitan. Rankingnya jauh di bawah lawannya. Dia ada di posisi 135 sementara Yao Xue di posisi 28.
 Pada 2014, Firda hanya sekali tampil yakni pada Malaysia Super Series Premier.  Mantan tunggal putri terbaik Indonesia ini harus melalui babak kualifikasi.
 Sayang, saat sudah di babak utama, Firda langsung tersingkir. Dia menyerah kepada wakil Thailand Nichaon Jindapon 19-21, 14-21.
 Ya, jebloknya penampilan itu pula yang membuat Firda dicoret dari pelatnas yang sudah hampir 10 tahun menjadi tempatnya berlatih.
 Selain Firda, di final Indonesia juga menempatkan wakilnya melaluik Simon Santoso di tunggal putra dan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto. (*)

Rekor Lebih Berpihak Andre

Toby Penty (foto:badmintonengland)

TUGAS berat harus dilakoni Andre Kurniawan Tedjono. Dia akan menantang unggulan teratas Brice Leverde dari Prancis pada babak perempat final tunggal putra Prancis Challenge 2014.
 Andre lolos setelah melibas dua lawan dalam pertandingan yang dilaksakan di Orleans pada Jumat waktu setempat (28/3). Pada babak pertama,Andre menundukkan Mathias Almer dari Austria dengan dua game langsung 21-14, 21-13.  Selang beberapa jam kemudian, mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu menundukkan wakil Inggris Toby Penty juga dengan straight game 21-13, 21-12.
 Meski melawan  unggulan teratas, namun Simon tetap peercaya diri. Alasannya, dia dua kali menang atas pebulu tangkis andalan tuan rumah tersebut.
 Dua kali kemenangan dipetiknya di Autria Challenge 2010 dan Bulgaria Grand Prix 2008. Sekali kekalahan dialami Andre di Belgia Internasional 2011.
 Menariknya, semua pertandingan harus dilaksanakan di tiga game. Hanya, saat ini, dari sisi peringkat, Andre kalah. Dia ada di posisi 51 sementara Leverde di tangga ke-32.
 Andre merupakan satu-satunya pebulu tangkis Indonesia yang berlaga di babak utama tunggal putra Prancis Challenge 2014. Sebenarnya ada Indra Bagus Ade Candra.  Hanya, dia membela bendera Itaia dan kalah di babak pertama oleh unggulan keempat Pablo Abian dari Spanyol dengan 17-21, 21-17, 21-19.  (*)


Lewati Jonatan, Fikri Sudah Menanti

Nguyen Tien Minh (foto:talkvietnam)

NGUYEN Tien Minh mengoptimalkan pengalaman yang dimiliki. Itu terjadi saat unggulan teratas nomor tunggal putra itu mengalahkan pebulu tangkis muda Indonesia Jonatan Christie dengan dua game langsung 23-21, 21-15 dalam pertandingan perempat final Vietnam Challenge 2014 yang dilaksanakan di Hanoi pada Jumat waktu setempat (28/3).
 Pada game pertama, Minh, yang kini duduk di posisi 10 dunia, sempat kerepotan menghadapi Jonatan. Namun, ketenangannya karena sudah lama malang melintang di pentas olahraga tepok bulu membuat Jonatan kewalahan. Hingga akhirnya, tenaga Yonatan yang terkuras pada game kedua, membuat Minh mampu melaju ke semifinal.
 Namun, untuk bisa menembus final, dia harus bisa menyingkirkan pebulu tangkis muda Indonesia lainnya, Fikri Ihsandi Hadmadi. Dia lolos ke semifinal setelah menjungkalkan unggulan keempat Wan Chia-Hsin dengan rubber game 14-21, 21-18, 21-8.
Dari segi peringkat, Fikri bakal dengan mudah bakal dikalahkan Minh. Saat ini, rankingnya masih berkutat di 221.
 Pertandingan semifinal lainnya di nomor tunggal putra mempertemukan sesame pebulu tangkis Malaysia Tan Chun Sheang, yang merupakan unggulan kedua, dengan Tan Kian Meng, unggulan ke-14. (*)

Wakil Indonesia di Semifinal Vietnam Challenge 2014
Tunggal Putra: Fikri Ihsandi (x12)

Tunggal Putri: -

Ganda Putra: Selvanus Geh/Kevin Sanjaya

Ganda Putri: Ni Ketut Mahadewi/Annisa Saufika, Melvira Oklamona/Melati Daeva Oktaviani

Ganda Campuran: Alfian Eko Prasetyo/Annisa Saufika (x7)

X=unggulan

Masih Ada Tempat Buat Simon

BAYANGAN: Sebagian penggawa Tim Thomas Indonesia 

PENAMPILAN Simon Santoso masih dapat perhatian dari PP PBSI. Buktinya, meski tak lagi menjadi penghuni Pelatnas Cipayung, dia tetap masuk nominasi Tim Thomas Indonesia yang bakal berlaga di New Delhi, India, pada 18-25 Mei mendatang.
 Simon tampil moncer lagi pada Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014.  Dia mampu mengantarkan klub yang dibelanya, Musica Champion Kudus, menjadi juara dalam event yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada Februari lalu itu.
 Bahkan, selama tampil pada kejuaraan yang menyediakan hadiah total USD 2 miliar itu, Simon tak pernah terkalahkan. Dia juga dianggap menjadi kunci kebangkitan Musica Champion saat berlaga di babak final. Kemenangannya mengembalikan diri kepercayaan rekan-rekannya setelah sempat tertinggal 0-2dari Jaya Raya Jakarta.
 Saat ini pun, Simon kondisinya juga masih on fire. Dia pun mampu menembus babak semifinal Malaysia Grand Prix Gold 2014.
 Itu setelah lelaki asal Tegal, Jawa Tengah, tersebut mampu mengalahkan wakil tuan rumah Soo Teck Zhi 21-10, 21-4 pada pertandingan perempat final yang dilaksanakan di Johor Bahru pada Kamis waktu setempat.  Kemenangan ini membawa unggulan ke-15 tersebut bakal berhadapan dengan Thammasin Sitthikom asal Thailand, yang di babak perempat final menggulingkan unggulan kesepuluh Wei Nan (Hongkong) 21-17, 17-21, 21-17.
 Pertemuan  ini menjadi pertarungan perdana bagi Simon dengan pebulu tangkis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, itu. Namun, dari sisi peringkat, Simon unggul jauh. Dia berada di ranking 56 sementara lawannya 139.
 Pertemuan semifinal tunggal lainnya mempertemukan antara unggulan kedua Chong Wei Feng melawan Sourabh Varma dari India. (*)

Nominasi
Tim Thomas

Tunggal
1. Tommy Sugiarto
2. Sony Dwi kuncoro
3. Dionysius. Hayom Rumbaka
4. Jonatan Christie
5. Simon Santoso
6. Wisnu Yuli Prasetyo
7. Riyanto Subagja
8. Ihsan Maulana Mustofa

Ganda
1. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
2. Angga Pratama/Rian Agung Saputro
3. Berry Angriawan/Ricky Karanda Suwardi
4. Wahyu Nayaka AP/Ade Yusuf Santoso
5. Markis Kido/Marcus Fernaldi Gideon

Tim Uber

Tunggal
1. Lindaweni  Fanetri
2. Bellaetrix Manuputty
3.Aprilia Yuswandari
4. Hera Desi Ana
5. Maria Febe Kusumastuti
6. Hanna Ramadini

Ganda
1. Della Destiara Haris/Anggia Shitta Awanda
2. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari
3. Tiara Rosalia Nuraidah/Suci Rizki Andini
4. Pia Zebadiah Bernadet/Rizki Amelia Pradipta

Sendirian Bawa Nama Indonesia di Babak Utama

TANPA KAWAN: Andre Kurniawan Tedjono (foto:badzine)
 ANDRE Kurniawan bakal berjuang sendirian membawa nama Indonesia dalam Prancis Challenge 2014. Itu setelah Adi Pratama harus mengakui ketangguhan Cheng Kuo Po dari Taiwan dengan rubber game 16-21, 21-17, 21-16 dalam final kualifikasi yang dilaksanakan di Orleans pada Kamis waktu setempat (27/3) atau Jumat dini hari WIB (28/3).
 Sebenarnya, di babak kualifikasi turnamen berhadiah USD 15 ribu tersebut bukan hanya Adi yang membela merah putih. Ada juga nama-nama seperti Ihsan Adam Wirawan, Rafael Valentino, Kaizar Bobby, Ellen Frederika, dan Viky Anindita. Sayang, semuanya sudah bertimbangan sebelum mencapai babak pemungkas perebutan tiket babak utama.
 Adi sendiri masih membela bendera Indonesia. Meski, sejak awal tahun ini, lelaki yang juga pernah menjadi penghuni Pelatnas Cipayung tersebut tinggal di Wina,  karena menjadi lawan tanding (sparring partner) pebulu tangkis Austria.
 Ini beda dengan Viky Indra. Dalam Prancis Challenge, dia langsung lolos ke babak utama. Hanya,bendera yang dibelanya bukan merah putih tapi Italia.
 Penampilan di Prancis Chalenge ini juga menandai kembalinya Andre. Kali tampil, pebulu tangkis PB Djarum yang lama berkelana di Eropa ini tampil di Swiss Grand Prix Gold pada 11-16 Maret lalu. Dia absen di Rumania Internasional Series dan Polandia Challenge.
 Saat ini, Andre duduk di peringkat 51 dunia. Pada babak pertama Prancis Challenge, dia dijajal Mathias Almer dari Austria.
 Ini menjadi pertemuan perdana bagi Andre dengan Almer. Hanya, dari sisi ranking, harusnya dia mampu melewati dengan mudah. Saat ini, Almer rankingnya 101 di bawah Andre. (*)

Melawan Kepungan Pebulu Tangkis Muda

FIGHTING SPIRIT: Jeffer Rosobin

 SIRKUIT Nasional (Sirnas) Seri Kepulauan Riau sudah memasuki babak perempat final. Begitu juga di nomor tunggal putra.
 Menariknya, ada nama pebulu tangkis senior di antara kerumunan anak muda. Siapa? Ya, Jeffer Rosobin.
 Dengan usia yang sudah 38 tahun, Jeffer akan menantang unggulan kedelapan Eska Riffan Jaya dari Mutiara Bandung. Itu setelah Jeffer, yang kini membela klubnya sendiri Academy Jeffer Rosobin, mengalahkan Carven Pratama dari Banda Baru Batam dengan 21-10, 21-12.
 ‘’Dia otot kawat. Padahal, sudah tuwek (tua) dengan usianya 38,’’ kata rekan Jeffer, Wijanarko Adi Mulya.
 Selain itu, dia memuji kelebihan Jeffer yang tak dimiliki peb ulu tangkis lainnya, khususnya yang berusia muda. Bukan hanya fisik yang selalu prima, tapi semangat juangnya di lapangan.
 ‘’Fighting spiritnya jarang dipunyai pebulu tangkis muda saat ini,’’ ucap Wijar,sapaan karib Wijanarko.
 Padahal, lanjut dia, masa keemasan pebulu tangkis yang dibesarkan Suryanaga, Surabaya, itu sudah lewat. Nama Jeffer sempat mencuat ketika menjadi juara Asia di Surabaya 1996.
Dalam final, Jeffer mengalahkan wakil Tiongkok Luo Yigang. (*)

Posisi Yonathan/AlbertMelonjak 239 Setrip


LOMPATAN demi lompatan terus dilakukan Yonathan Suryatama Dasuki/Albert  Prasetyo. Dalam ranking terbaru yang dikeluarkan BWF (Federas Bulu Tangkis Dunia), keduanya ada di posisi 249.
 Artinya, Yonathan/Albert naik 239 setrip dari pekan lalu. Ini tak lepas dari penampilan keduanya di Polandia Challenge 2014.
 Dalam event yang menyediakan hadiah total USD 15 ribu tersebut, Yonathan/Albert mampu menembus babak perempat final. Sayang, mereka gagal lolos empat besar karena ditundukkan unggulan teratas asal Polandia Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha 16-21, 14-21.
Selain di Polandia, Yonathan/Albert baru tampil di dua turnamen lainnya, Jerman Grand Prix Gold dan Swiss Grand Prix Gold. Hanya, dalam turnamen tersebut, mereka langsung kalah di laga perdana.
 Di Jerman Grand Prix Gold yang dilaksanakan di Mulheim, Yonathan/Albert menyerah di babak kualifikasi kepada pasangan tuan rumah Fabian Holzer/Mark Lamsfuss 5-21, 19-21, 13-21. Kemudian di Basel, yang jadi host Swiss Grand Prix Gold, keduanya langsung tersungkur saat berhadapan dengan unggulan pertama di babak utama, Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmak), 14-21, 6-21.
 ‘’Tapi, kami tak bisa main di Prancis Challenge yang saat ini berlangsung di Orleans. Nama kami nggak muncul,’’ kata Yonathan kepada smashyes.
 Ini membuat mereka pun kembali ke Indonesia lebih dulu. Sasaran terdekatnya, Yonathan/Albert akan tampil dalam Singapura Super Series.
 Dalam event yang dilaksanakan 8-13 April itu, nama keduanya muncul. Hanya, pasangan yang memulai laga internasional dari ranking 1194 itu harus memulainya dari babak kualifikasi. (*)

Hanyan Punya Simon Santoso

LAWAN: Soo Teck Zhi (foto:thestar)

INDONESIA hanya punya satu wakil di babak perempat final nomor tunggal dalam Malaysia Grand Prix Gold 2014. Asa menjadi juara itu disematkan di pundak Simon Santoso.
 Mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut dua kali memetik kemenangan dalam pertandingan yang dilaksanakan di Johor Bahru pada Kamis waktu setempat (27/3). Pada babak kedua, Simon menang 21-17, 21-10 atas wakil India Aditya Prakash. Sukses ini dilanjutkan di babak ketiga.
 Simon memulangkan unggulan kelima asal Tiongkok Song Xue dengan dua game langsung 21-12, 21-15. Ini menjadi kemenangan kedua Simon atas Song Xue. Sebelumnya, Simon menundukan pebulu tangkis Negeri Panda, julukan Tiongkok, itu pada Vietnam Open 2013.
Langkah menembus semifinal terbentang lebar. Simon, yang diunggulkan di posisi kelimabelas, berhadapan dengan wakil Malaysia Soo Teck Zhi, yang di babak ketiga mengalahkan compatriot (rekan senegara) Muhamad Arif Abdul Latif 21-12, 21-13. Arif, sapaan karib Muhamad Arif Abdul Latif, di babak pertama menjungkalkan unggulan teratas Tanongsak Saensomboonsuk asal Thailand.
 Sebenarnya, hingga babak ketiga, Indonesia juga masih punya wakil, Wisnu Yuli Prasetyo. Sayang, pebulu tangkis prestasi Pelatnas Cipayung ini menyerah dua game langsung 23-21, 21-9 atas Gurusaidutt RMV asal India.
Wakil Indonesia yang masih bertahan
Tunggal Putra: Simon Santoso

Tunggal Putri: Adriyanti Firdasari

Ganda Putra: Andrei Adistia/Hendra Aprida Gunawan, Fran Kurniawan/Bona Septano,Markis Kido/Markus Fernaldi  

Ganda Putri: -

Ganda Campuran: Muhammad Rijal/Vita Marissa, Praveen Jordan/Vita Marissa, Edi Subakhtiar/Gloria Emmanuele Widjaja

Lolos, tapi Langsung Ketemu Calon Juara



Jonathan Christie (foto:PBSI)
JONATHAN Christie terus memburu harapan. Dengan usia yang masih berusia 17 tahun tersebut mampu menembus babak semifinal Vietnam Challenge 2014.
 Itu setelah Jonathan mampu memetik dua kali kemenangan dalam pertandingan yang dilakoni pada Kamis waktu setempat (27/3). Pada pertandingan babak kedua, pebulu tangkis yang promosi ke level prestasi itu menundukkan Antonio Benjamin Gadi dengan dua game 21-11,21-11. Selang beberapa jam kemudian,Jonathan, yang diunggulkan di posisi kedelapan, melibas wakil Taiwan Yang Sheng-Jie 21-9, 21-13.
 Namun, untuk menembus babak semifinal, Jonathan harus kerja ekstrakeras. Ini dikarenakan dia berhadapan dengan unggulan pertama sekaligus harapan tuan rumah Nguyen Tien Minh. Lelaki yang akrab disapa Minh itu di babak kedua menghentikan langkah wakil Indonesia Anthony Ginting 19-21, 21-18, 21-12. Setelah itu, dia menang 21-13, 21-18 atas Yugo Kobayashi.
 Ini menjadi pertemuan perdana Jonathan dengan Minh. Hanya, dari sisi peringkat, Jonathan kalah jauh.
 Saat ini, dia berada di posisi 140. Sementara, Minh ada di ranking 10 dunia.
 Selain Jonathan, tugas berat juga ada di pundak Fikri Ihsan Hadmadi dan Ivanudin Rifan Fauzin. Keduanya bakal menantang bakal kandidat juara.
 Fikri menantang unggulan keempat asal Taiwan Wan Chia-Hsin dan Ivanudin menjajal unggulan kedua Tan Chun Seang. Pebulu tangkis Malaysia ini lolos ke perempat final dengan mengalahkan wakil Indonesia, Hermansyah di babak ketiga dan Febriyan Irvannaldi di babak kedua. (*)

Febri Jajal Unggulan Kedua

MEJENG: Febriyan Irvannaldy di Hanoi
FEBRIYAN Irvannaldy lewat hadangan awal di Vietnam Challenge 2014. Dia mampu mengalahkan Loh Kean Yew dari Singapura dengan rubber game 17-21, 21-17,. 21-13 dalam pertandingan yang dilaksanakan di Hanoi pada Rabu waktu setempat (26/3).
 Namun, lawan berat sudah menghadang pebulu tangkis Wima Surabaya tersebut. Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, sudah ditunggu Tan Chun Seang.
 Unggulan kedua asal Malaysia itu pada babak pertama menjinakkan pebulu tangki Indonesia yang juga berasal dari Surabaya Chrisna Adi 17-21, 21-8, 21-15.
 ‘’Rasa syukur bisa menang dan lolos ke babak kedua,’’ terang Febri kepada smashyes.
 Hanya, dia tak mau sesumbar bakal terus melaju. Febri mengakui bahwa Chun Seng  tak bisa dianggap enteng. Apalagi, dia menduduki unggulan kedua dalam turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut.
 Dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), posisi Febri kalah jauh. Dia ada di ranking 387 sementara lawannya di tangga ke-50.
 Hanya, saat ini, Febri tengah on fire. Dia baru saja menjuarai Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Makassar.
 Selain itu,arek Suroboyo asli ini juga sukses mengantarkan Wima duduk di posisi ketiga dalam Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014. Padahal, materi yang dimiliki Wima hanya lokal. Selama tampil, Febri hanya kalah oleh pebulu tangkis senior Indonesia Simon Santoso.
 Melaju ke babak kedua juga diukir oleh wakil Indonesia lainnya, Hermansyah, Ivanudin Rifan, Eka Fajar Utama, Evert Sukamta, Fikri Ihsandi, Jonathan Chrisrie, dan Antony Ginting. Selain Febri tugas berat ada di pundak Antony.Dia akan menantang unggulan teratas yang juga tumpuan asa tuan rumah Nguyen Tien Minh. (*)

Dua Unggulan Teratas Langsung Tersingkir

KALAH: Hoon Tien How/Tan Wee Kiong (foto:thestar)

KEJUTAN lansung hadir di babak utama nomor tunggal putra Malaysia Grand Prix Gold 2014. Unggulan teratas Tanongsak Saensomboonsuk dari Thailand kalah 19-21, 18-21 oleh wakil tuan rumah Mohamad Arif Abdul Latif pada pertandingan yang dilaksanakan di Johor Bahru pada Rabu waktu setempat (26/3).
 Kemenangan Arif, sapaan karib Mohamad Arif Abdul Latif, ini membalas kekalahan yang dialami di Korea Open 2010. Saat itu, dia menyerah 20-22, 11-21.
 Dengan menduduki rangking 23, Tanongsak menjadi pebulu tangkis dengan posisi terbaik yang hadir dalam event berhadiah total USD 120 ribu tersebut. Apalagi, Malaysia tak menurunkan andalannya, Lee Chong Wei, yang kini lebih selektif mengikuti turnamen.
 Unggulan pertama lainnya yang tumbang terjadi di nomor ganda putra. Jagoan Malaysia Hoon Thien How/Tan Wee Kiong menyerah 16-21, 20-22 kepada Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart (Singapura). Secara peringkat, Danny/Chayut jauh di bawah. Mereka di posisi 281 sementara Thien How/Wee Kiong di rangking kedelapan.
Untung, unggulan kedua yang juga dari Malaysia Goh V Shem/Lim Khim Wah lolos dari hadangan pasangan Indonesia Yohanes Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan dengan 17-21, 17-21.
  Sementara, di tunggal putri, unggulan teratas Pai Hsiao Ma dariTaiwan menang dua game langsung 21-7, 21-17 atas Matilda Petersen asal Denmark. Di ganda putri, unggulan teratas Variella Putri/Vita Marissa lansung lolos ke babak kedua dan di ganda campuran pertandingan baru dilaksanakanRabu waktu setempat (27/3). (*)

Simon Tak Temui Hambatan

Simon Santoso (foto:PBSI)

AWAL yang manis bagi Simon Santoso dengan status baru. Dia mampu memetik kemenangan pada babak pertama Malaysia Grand Prix Gold 2014.
 Mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut menundukkan wakil tuan rumah Ai Wei Jin dengan dua game yang mudah 21-5, 21-7. Pada babak kedua, Simon, yang diunggulkan di posisi ke-15, akan dijajal pebulu tangkis India Aditya Prakash, yang di babak pertama mengalahkan wakil Indonesia Andre Marteen 21-17, 15-21, 21-14.
 Ini menjadi pertemuan perdana. Hanya, dari sisi ranking, Simon seharusnya bakal memetik kemenangan. Saat ini, dia berada di posisi 59 sedangkan Aditya di sisi 216.
 Turnamen Malaysia Grand Prix Gold 2014 ini merupakan event perdana baginya dengan status pebulu tangkis mandiri. Dia bukan lagi membela Pelatnas Cipayung usai mundur pada Januari lalu usai kegagalan memenuhi target di Singapura Super Series dan Malaysia Super Series Premier.
 Langkah Simon ini juga diikuti empat wakil merah putih lainnya di nomor tunggal yakni Siswanto, Nathaniel Ernestan Sulistyo, WisnuYuli Prasetyo, dan Kho HenrikoWibowo. Siswanto, yang juga pernah menjadi penghuni Pelatnas Cipayung, menundukkan Zulkifli Zulfadli, 14-10. Unggulan ke-14 yang juga mantan juara dunia junior itu tak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera.
 Pada babak kedua, Siswanto kembali berhadapan dengan pebulu tangkis negeri jiran Soo Teck Zhi yang di laga sebelumnya memupus asa Subhankar Dey 21-18, 21-9. Siswanto dan Teck Zhi belum pernah bertemu sebelumnya.
 Sementara, Nathaniel melibas pebulu tangkis senior Malaysia Kuan Beng Hong 21-17, 21-15 dan Wisnu memulangkan Mohamed Ajfan Rasheed (Maladewa) 21-6, 21-11.  Nathaniel akan menjajal Wisnu di babak kedua.
 Kho sendiri di babak pertama harus berjuang tiga game untuk menyingkirkan Woon Kok Hong (Malaysia) 21-14, 19-21, 21-18. Untuk bisa menembus perempat final, dia harus bisa mempermalukan unggulan ke-11 asal Singapura Derek Wong. (*)

Mulai Terbiasa Atmosfer Kelompok Dewas


RIZKY Antasari mulai bisa adaptasi dengan level dewasa.  Buktinya, tunggal putra andalan Wima, Surabaya, tersebut bisa melewati hadangan di babak pertama Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Kepulauan Riau.
 Dalam pertandingan yang dilaksanakan di Batam pada Selasa (25/3), Antasari, sapaan karib Rizky Antasari, harus berjuang tiga game untuk bisa menundukkan Mohd Sahir dari Terengganu dengan rubber game 18-21, 21-9, 21-9. Ini membuat dia bakal berhadapan dengan pebulu tangkis tuan rumah Carven Pratama yang di babak pertama memperoleh bye.
 Penampilan Antasari tahun ini memang beda. Dia tak lagi berkutat di kelompok taruna.
 ‘’Ini tahun pertama Antasari main di dewasa. Tentu berat dan beda dengan saat dia main di taruna,’’ kata Manajer Wima Ferry Stewart.
 Antasari juga menjadi satu-satunya wakil Wima di nomor tunggal dewasa. Andalan lainnya klub asal Kota Pahlawan, julukan Surabaya, tersebut, Febriyand Irvannaldy, absen karena tampil di Vietnam Challenge 2014 yang waktunya bersamaan dengan Sirnas Kepulauan Riau.
 Padahal, dalam seri sebelumnya,lelaki yang akrab disapa Febri itu mampu menjadi juara.  Dalam final, dia mengalahkan rival beratnya, Hermansyah. (*)

Tambah Tiga Wakil di Babak Utama Tunggal Putra

Andrew Susanto (foto:PBSI)


INDONESIA menambah tiga wakil dalam babak utama tunggal putra Malaysia Grand Prix Gold 2014. Tiga wakil merah putih mampu dua kali memetik kemenangan pada pertadingan yang dilaksanakan di Johor Baru pada Selasa waktu setempat (25/3).
 Ketiga wkil merah putih sukses berlaga di babak bergengsi itu adalah Kaesar Akbar, Wibowo Kho Henrikho, dan Andrew Susanto.
 Pada pertandingan pertama, Kaesar memperoleh bye dan di final kualifikasi memupus asa pebulu tangkis tuan rumah Zulhemi Zulkifli dengan dua game langsung 21-18, 21-16. Ini diikuti oleh Wibowo yang dua kali menggebuk wakil Malaysia. Pada pertandingan pertama menang Lim Zheng Ting 23-21, 21-17  dan Kwek Yee Jian dengan 21-8, 21-5.
Sementara, Andre, yang merupakan putra mantan pebulu tangkis nasional Hendrawan Susanto dan Sarwendah, menjinakkan Chong Chun Quan asal Malaysia  21-17, 21-14 setelah di babak perdana memperoleh bye.
 Di babak utama, Kaesar menantang mantan pebulu tangkis terkuat India Chetan Anand,Wibowo berhadapan dengan Woon Kok Hong (Malaysia), dan Andre menjajal ketangguhan Kai Guo (Tiongkok).
 Sebelumnya, di babak utama, Indonesia sudah menempatkan wakilnya yakni Siswanto, Simon Santoso, Andre Marteen, Mahbub Thomi Azizan, Alrie Guna Dharma, Wibowo Setyaldi Putra, Alamsyah Yunus, Wisnu Yuli Prasetyo, dan Nathaniel Ernestan. Tahun lalu, Alamsyah menjadi juara.
 Kini, dia, Simon, dan Wisnu diharapkan bisa menjadi juara. Apalagi, tahun ini, andalan Malaysia Lee Chong Wei tak ambil bagian.
 Alasannya, Chong Wei hanya fokus k turnamen-turnaman super atau super series premier. Selain itu, dia juga diharapkan Malaysia bisa berjaya di Piala Thomas, Asian Games, Kejuaraan Dunia, dan Pesta Persemakmuran. (*)

Alamsyah Kehilangan Gelar Lagi

Alamsyah Yunus (foto: PBSI)

NAMA Alamsyah Yunus tak ada lagi di ajang Sirkuit Nasional Seri Kepulauan Riau. Sebelumnya, di Seri Makassar, Sulawesi Selatan, dia juga absen karena cedera.
 Hanya, kali ini, Alamsyah tak turun di Batam, kota penyelenggara Seri Kepulauan Riau, dengan alasan yang berbeda. Alamsyah turun di Malaysia Grand Prix Gold 2014 yang dilaksanakan di Johor Bahru yang waktunya bersamaan.
 Apalagi, di negeri jiran, mantan penghuni Pelatnas Cipayung itu tahun lalu menjadi juara. Dalam final (4/5/2013), Alamsyah mengalahkan pebulu tangkis tuan rumah Goh Soon Huat dengan rubber game 10-21, 21-9, 21-19.
 Soon Guat pula yang diperkirakan bakal menjadi lawannya di babak kedua. Meski syaratnya, Alamsyah dan Soon Huat menang di laga perdana.
 Pada babak pertama, Alamsyah, yang diunggulkan di posisi ke-13, akan dijajal pebulu tangkis yang lolos dari babak kualifikasi. Sementara, Soon Huat ditantang Pannawit Avihingsanon dari Thailand.
 Tahun lalu, Alamsyah menjadi raja sirnas. Dia mampu menjadi sembilan kali juara dari sepuluh kali keikutsertaannya. (*)
 
 

Wima hanya Kirim Empat Wakil

GANDA: Rizky Hidayat (kiri) dan Riyo Arief

WIMA tak bisa tampil dengan kekuatan maksimal. Andalannya di nomor tunggal putra, Febriyan Irvannaldy absen membela klub bulu tangkis asal Surabaya, Jawa Timur, tersebut. Dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Kepulauan Riau yang dilaksanakan 24-29 Maret 2014.
 Ini dikarenakan Febri, sapaan karib Febriyan Irvannaldy, tampil di Vietnam Challenge yang waktunya bersamaan. Selain itu, jarak yang jauh dengan konsekuensi merocoh kocek yang lebih dalam membuat Wima hanya mengirim empat pebulu tangkis andalannya.
 Mereka adalah Rizky Hidayat Ismail, Riyo Arief, Rizki Antasari, dan Akbar Basri. Dari keempat pebulu tangkis itu, hanya Akbar yang tak turun di kelompok dewasa. Dia unjuk kekuatan di kelompok taruna.
 ‘’Saya main di ganda putra dan campuran. Di ganda putra, saya berpasangan dengan Riyo,’’ terang Rizky kepada smashyes.
 Dalam daftar undian, Rizky/Riyo duduk sebagai unggulan teratas. Pertimbangannya, mereka mempunyai peringkat 643.
 ‘’Kami akan berusaha sebaik mungkin,’’ janji Rizky.
 Pada babak pertama, Rizky/Riyo memperoleh bye. Nah, pada babak kedua, mereka menunggu pemenang pertandingan Haris Prathama/Meldrick Rurado (Chandra Wijaya Jakarta) melawan pasangan dari Terengganu, Malaysia, Hazwan Arif/Mohd Shahdan.
 Di ganda campuran, Rizky berpasangan dengan pebulu tangkis senior, Nadia Melati (Jaya Raya Jakarta). Posisinya ini menggantikan tempat Tri Kusharjanto yang sudah mengayunkan raket di ajang sirnas.
 Sementara, Riyo berpasangan dengan pebulu tangkis Jaya Raya Jakarta Dian Fitriani. (*)

Sudah Paham Karakter Lawan

Febriyan Irvannaldy (foto:redsport)

FEBRIYAN Irvannaldy sudah sampai di Hanoi. Pebulu tangkis binaan Wima Surabaya tersebut akan berlaga dalam Vietnam Challenge 2014 yang dilaksanakan 24-30 Maret.
 Hanya, dalam turnamen yang berhadiah total USD 15 ribu tersebut, lelaki yang akrab disapa Febri itu tak masuk dalam daftar unggulan tunggal putra. Ini dikarenakan ranking dunianya terperosok di 387.
 Untung, dengan peringkat tersebut, dia tak harus melalui babak kualifikasi. Febri langsung lolos ke babak utama.
 Di pertandingan perdana, juara Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri Makassar itu akan menghadapi Kean Yew Loh dari Singapura. Ini akan menjadi pertemuan perdana bagi kedua pebulu tangkis.
 Hanya, dari sisi peringkat, Febri kalah. Yew Loh ada di posisi 264. Namun, bukan berarti Febri bakal mudah menyerah.
 Pengalamannya yang pernah menjadi lawan tanding pebulu tangkis Singapura menjadi bekal utama. ‘’Moga aja bisa menang,’’ tulis Febri melalui pesan singkatnya kepada smashyes.
 Jika menang, tugas berat sudah menghadang dia. Besar kemungkinan, Febri akan berhadapan dengan unggulan kedua asal Singapura Tan Chun Seang. Unggulan teratas di Vietnam  Challenge 2014 ditempati jagoan tuan rumah Nguyen Tien Minh. (*)  

Tahun Lalu Empat, Kini Sudah Satu

PRANCIS: Brice Leverdez

PERNAH dengar nama Brice Leverdez? Dia berasal dari Prancis tetapi bukan pesepak bola seperti halnya Zinedine Zidane.
 Lelaki 28 tahun ini adalah pebulu tangkis andalan Negeri Anggur, julukan Prancis. Memang, levelnya belum setenar Lee Chong Wei asa.l Malaysia, Lin Dan asal Tiongkok, atau juga Tommy Sugiarto dari Indonesia.
 Namun, capaiannya tak kalah dengan nama ketiga di atas bahkan mungkin lebih baik. Tahun lalu, Brice mampu menjadi juara di tiga turnamen.
 Hanya, posisi terhormat tersebut diraihnya bukan di level super series atau super series premier. Pada 2013, Brice naik di podium terhormat dalam Swiss Internasional, Tahiti Challenge, Puerto Rico Challenge, dan  Skotlandia Grand Prix.
 Sayang capaian tersebut belum bisa mendongkraknya hingga ke pusaran 10 besar dunia. Dalam ranking terbaru yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 20 Maret, Brice masih ada di posisi 37.
 Namun, ranking itu pekan ini bakal naik. Memang, tak terlalu dratis.
 Itu setelah dia mampu menjadi juara Polandia Challenge 2014. Dalam final yang dilaksanakan di Warsawa pada Minggu waktu setempat (23/3), Brice, yang diunggulkan di posisi kedua,  menundukkan pebulu tangkis Denmark Rasmus Fladberg 21-6, 21-16.
 Gelar di negera yang pernah dikenal karena pergerakan buruhnya itu diharapkan mampu membuka capaian gelarnya selama 2014. Tapi ingat, tentu gelar yang bakal dikejarnya di level papan atas, namun di kategori internasional series dan challenge. (*)

Tuan Rumah Kebagian Satu Gelar

TAK TUNTAS: Robert Mateusiak/Agnieszka Wojtkowska 

POLANDIA batal malu di depan publik sendiri. Itu setelah pasangan Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha mampu mengalahkan Nikita Khamikov/Vasily Kuznetsov dari Rusia dengan 21-10, 21-11 pada pertandingan final ganda putra Polandia Challenge 2014 yang dilaksanakan di Warsawa pada Minggu waktu setemlat (23/3).
  Sebelumnya, kans Polandia meraih gelar sempat sirna. Unggulan pertama di nomor ganda campuran Robert Mateusiak/Agnieszka Wojtkowska menyerah 21-15, 16-7 kepada Vitalij Durkin/Nina Vislova dari Rusia. Game kedua tak diilanjutkan karena pasangan Polandiamengalami cedera.
 Rusia  sendiri pulang membawa dua gelar. Selain dari ganda campuran, gelar terhormat digapai dari nomor ganda putra. Pasangan Anastasia Chervaykova/Nina Vislova yang memupus asa wakil Jepang Ayane Kurihara/Naru Shinoya 15-21,21-17, 22-20.
 Indonesia sempat meloloskan wakilnya hingga babak perempat final. Sayang, pasangan ganda putra Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra menyerah kepada Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha. (*)

HASIL FINAL POLANDIA CHALLENGE
Tunggal Putra:Brice Leverdez (Prancis x2) v Rasmus Fladberg (Denmark) 21-6, 21-16

Tunggal Putri:Yuka Kusunose (Jepang x6) v Chisato Hoshi (Jepang) 21-13, 21-18

Ganda Putra:Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha (Polandia x1) v Nikita Khakimov/Vasily Kuznetsov (Rusia x3) 21-10, 21-11

Ganda Putri:Anastasia Chervaykova/Nina Vislova (Rusia x3) v Ayane Kurihara/Naru Shinoya (Jepang) 15-21, 21-17,22-20

Ganda Campuran: Vitalij Durkin/Nina Vislova (Rusia x2) v Robert Mateusiak/Agniszka Wojtkowska (Polandia x1) 21-15, 16-7

Masih Yakin Solo Tuan Rumah Indonesia GPG 2014

TINJAU: Sritex Arena
SOLO dipernah disebut menjadi tuan rumah Indonesia Grand Prix Gold 2014. Bahkan, namanya pun tertulis dalam event BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
Namun, pekan ini, nama tersebut tak muncul lagi. Dalam daftar itu, kota penyelenggaraan Indonesia Grand Prix tertutulis TBC (to bel confirmacy) atau menunggu konfirmasi.
Ketua Umum Pemkot PBSI Solo Susanto pun sempat kaget. Dia menganggap Kota Bengawan, julukan Solo, masih dipercaya PP PBSI untuk menggelar even kasta ketiga BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) itu.
Apalagi, belum ada surat pembatalan tentang penunjukan tuan rumah event berhadiah total USD 120 ribu tersebut. Hanya, Susanto memperkirakan bahwa akan ada  peninjauan untuk gedung yang akan digunakan, Sritex Arena, Solo.
 ''Mungkin masih mau ditinjau,'' terang Susanto.
Pada 2014, Solo memang dimanja dengan event bulu tangkis. Selain Indonesia Grand Prix, kota kedua terbesar di Jawa Tengah itu juga menjadi host sirkuit nasional.
Bahkan, ajang Simulasi Piala Thomas-Uber Indonesia bakal digelar di Sritex Arena pada 26 April mendatang.
Indonesia Grand Prix Gold sendiri tahun lalu dilaksanakan di Jogjakarta, kota yang hanya berjarak 60 kilometer dari Solo. Kali terakhir, Solo menggelar event besar adalah Indonesia Terbuka pada 1997 lalu.
 Hanya, saat itu, event bergengsi itu dilaksanakan di GOR Manahan, bukan Sritex Arena. Sayang, kini, GOR Manahan kurang mumpuni untuk menggelar pertandingan internasional.
 Selain Solo, Indonesia Terbuka selain di Jakarta juga pernah dilaksanakan di Samarinda (1990), Bandung (1991), Semarang (1994), Denpasar (19991), Surabaya (2002), dan Batam (2003). (*)

Sony Kangen Angkat Trofi Piala Thomas

SEMANGAT: Sony Dwi Kuncoro
CEDERA sering menghantam Sony Dwi Kuncoro. Efeknya, ranking dunia pun turun dratis.
 Sempat nangkring di posisi keempat, kini arek Suroboyo tersebut terlempar ke ranking 15. Namun, kini Sony bakal bangkit. Itu seiring dengan membaiknya cedera engkel yang dialami.
 "Sekarang sudah baik cederanya. Saya sudah fit," kata Sony kepada smashyes.
 Bahkan, dia optimistis bisa tampil pada putaran Piala Thomas-Uber yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei mendatang. Apalagi, melihar ranking sekarang, Sony bakal turun menjadi tunggal kedua di bawah Tommy Sugiarto.
"Saya sih saja. Main tunggal pertama pun nggak masalah," lanjut pebulu tangkis yang kecilnya di bina Ferry Stewart di PB Wima,Surabaya, itu.
 Sony mengaku sudah ingin mengakhiri dahaga gelar Indonesia di ajang Piala Thomas. Ya, kali terakhir, merah putih mengangkat trofi ajang beregu putra itu pada 2002 atau 12 tahun lalu.
"Sebenarnya pada 2002, saya sudah ikut saat itu. Hanya tak masuk tim  namun ikut rombongan tim," ucap bapak dua putri ini.
Kini, Sony ingin merasakan manisnya menjadi juara dengan menjadi bagian utama. Indonesia sendiri diperkirakan bisa mematahkan dominasi Tiongkok yang sejak 2002 selalu juara.
Nah, dalam waktu dekat, kebugaran Sony akan dijajal dalam Singapura Super Series 2014. Dalam event yang dilaksanakan pada 8-13 April itu akan menjadi event para pebulu tangkis Indonesia sebelum memasuki kamp latihan di Kudus. Di sela-sela kamp, Sony dkk akan menjalani pertandingan simulasi di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, pada 26 April mendatang. (*)

Yonathan/Albert Jajal Unggulan Teratas

MUSUH BERAT: Adam Cwalina/Przemyslaw

LANGKAH Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra lumayan jauh. Pasangan anyar ini sudah menembus babak perempat final Polandia Challenge 2014.
 Itu setelah Yonathan/Albert mampu mengalahkan pasangan Ukraina Valeriy Atrashchenkov/Gennadiy Natarov dengan dua game 21-17, 21-18 dalam pertandingan babak kedua yang dilaksanakan di Warsawa pada Jumat waktu setempat (21/3). Kemenangan ini membawa pasangan merah putih itu menantang unggulan teratas Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha. Andalan tuan rumah itu menghentikan langkah pasangan Kroasia Zvonimir Durkinjak/Zvonimir Hoelbing dengan 21-19, 21-14.
  Pertemuan Yonathan/Albert dengan Adam/Wacha bakal menjadi perseteruan perdana. Hanya, kalau melihat ranking, pasangan merah putih bukan tandingannya. Adam/Wacha ada di posisi 22 dunia sedangkan Yonathan/Albert terdampar di posisi 470.
 Namun, faktor pengalaman Yonathan bakal memegang peranan. Dia pernah digembleng di Pelatnas Cipayung. Selain itu, dengan pasangan terakhirnya, Hendra Aprida Gunawan, keduanya cukup disegani.
 Tahun lalu, keduanya mampu menembus Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok. Pasangan ini pisah setelah tak menemukan sponsor. (*)

Soon Huat Duduki Tunggal Keempat

PINGSAN: Goh Soon Huan di Indonesia Super Series 2013

MALAYSIA sudah mempunyai tunggal keeempat untuk Piala Thomas 2014. Tapi, sosok itu bukan putra legenda bulu tangkis Misbun Ramdan atau mantan juara dunia junior  Zulkifli Zulfadli. Keduanya gagal mendampingi Lee Chong Wei karena mengalami masalah dengan kebugaran.
Posisi tunggal keempat tersebut jatuh ke tangan Goh Soon Huat. Dia akan membela negeri jiran dalam event yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei 2014.
 Itu setelah lelaki 24 tahun tersebut mengalahkan mantan pebulu tangkis nasional Tan Chun Seang 21-14, 21-13 pada Jumat (21/3). Kemengan ini membawanya ke posisi teratas dalam seleksi tiga hari yang dilaksanakan di Juara Stadium di Bukit Kiara. Sebelumnya, Soon Huat juga menundukkan Arif Abdul Latif pada Rabu (19/3).
 Jajaran pelatih pun segeda mendaftarkan nama Soon Huat ke BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) sebagai tunggal keempat. Di tunggal, BAM sudah mempunyai Lee Chong Wei, Chong Wei Feng, dan Liew Daren. Penutupan pendaftaran pebulu tangkis Piala Thomas akan ditutup BWF pada 4 Mei mendatang.
  Soon Huat mengatakan dia sudah tampil dengan kemampuan terbaik dan menyerahkan keputusan kepada pihak pelatih.’’Dengan menjadi nomor satu dalam seleksi, saya akan menjadi tunggal keempat,’’ katanya kepada media Malaysia.
Hanya, Soon Huat pernah mengalami cedera lutut. Ini akan menjadi pertimbangan bagi BAM.
  “Saya menjadi lawan tanding tim saat persiapan Piala Thomas 2012. Saya melihat dan sudah berpengalaman merasakan suasana final. Sekarang, saya akan merasakan langsung jika sudah masuk tim,’ tambah Soon Huat.
 Sebenarnya, Soon Huat tampil bagus pada 2013. Dia mampu menembus babak final Malaysia Grand Prix Gold. Hanya, dia sempat pingsan ketika berlaga dalam Indonesia Super Series 2013 pada September. Kondisi ini yang membuat Soon Huat hanya tampil dalam tujuh turnamen tahun lalu.
  ‘’Dokter menemukan gumpalan darah di dekat otak. Itu karena saya terjatuh saat masih kecil atau virus. Tapi, semua teratasi karena saya sudah melakukan operasi pada Oktober lalu,’ ucap dia.
 Pada 2014 ini, Soon Huat sudah tampil di dua turnamen, Malaysia Super Series dan India Grand Prix Gold. (*)

Skuad sementara Malaysia


Piala Thomas
Tunggal: Lee Chong Wei, Chong Wei Feng, Liew Daren, Goh Soon Huat.
Ganda: Hoon Thien How-Tan Wee Kiong, Lim Khim Wah-Goh V Shem, Tan Boon Heong, Chan Peng Soon atau Ow Yao Han.

Piala Uber
Tunggal: Tee Jing Yi, Yang Li Lian, Lim Chiew Sien, Lim Yin Fun.
Ganda:  Woon Khe Wei-Vivian Hoo, Ng Hui Lin-Ng Hui Ern, Amelia Anscelly-Soong Fie Cho.

Ada Hyun-il di Selandia Baru Grand Prix

MASIH MAMPU: Lee Hyun-il

KATA pensiun pernah disematkan kepada Lee Hyun-il. Bahkan, ini pernah dilakukan dua kali oleh pebulu tangkis Korea Selatan tersebut. Itu terjadi usai Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
 Namun, semua itu terbantahkan. Lelaki 34 tahun itu tetap mengayunkan raket. Hanya, frekuensi yang dijalani sudah tak seaktif di era pertengahan 2000-an saat dia pernah menjadi pebulu tangkis nomor satu dunia.
 Hyun-il lebih banyak tampil di liga-liga bulu tangkis seperti di Indonesia, Tiongkok, dan India. Ini yang membuat ranking dunia terus melorot.
 Kali terakhir, lelaki yang dua kali sukses menembus semifinal olimpade itu berlaga di kandang sendiri dalam Korea Grand Prix 2013.  Meski lama absen di berbagai turnamen, bapak dua anak itu tetap masih bisa menjadi juara. Dalam final yang dilaksanakan 10 November 2013, Hyun-il menundukkan rekannya sendiri, Hong Ji-hoon, dengan 21-18, 21-12.
 Kini, dia pun kembali berlaga dan bukan di kandang sendiri. Hyun-il bakal unjuk kemampuan dalam Selandia Baru Grand Prix 2014 yang dilaksanakan di Auckland pada 15-19 April mendatang. Untung, dia tetap masih bisa berlaga di babak utama dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 50 ribu tersebut. Padahal, peraih perunggu Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid itu hanya mempunyai rangking 220.
 Posisi teratas di Selandia Grand Prix 2014 ditempati pebulu tangkis Taiwan Jen Hao Hsu yang mempunyai ranking 28. Mantan penghuni Pelatnas Cipayung, Simon Santoso, juga akan tampil.
 Selain Simon, pada nomor tunggal putra ini, merah putih juga diwakili Riyanto Subagja, Alrie Guna Dharma, Nathaniel Ernestan, Ivanudin Rifan Fauzin, dan Kaesar Akbar. (*)

Lin Dan Akhirnya Muncul Juga

TAMPIL: Lin Dan (foto:thetelegraph)

LIN Dan akhirnya turun gunung. Maestro bulu tangkis tunggal putra itu akan ikut ambil bagian dalam Tiongkok Masters Grand Prix Gold 2014 yang dilaksanakan di Jiangsu pada 15-20 April mendatang.
 Itu setelah BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) meliris peserta turnamen yang menyediakan hadiah total USD 250 ribu tersebut. Dari daftar itu, Lin Dan masih bisa langsung berlaga di babak utama.
 Bahkan, dia ada di daftar unggulan ke-11 meski ranking yang dimiliki lelaki 30 tahun asal Tiongkok tak terlalu bagus, 107.  Urutan ini didasarkan atas ranking yang dirilis BWF per 20 Maret lalu.
 Ini menjadi penampilan perdana Lin Dan sejak dia sukses mempertahankan gelar juara dunia dengan mengalahkan rival sekaligus sahabat akrabnya, Lee Chong Wei, asal Malaysia, di Guangzhou, pada Agustus lalu. Dalam turnamen tersebut, dia tampil dengan fasilitas wild card karena rankingnya tak mencukupi untuk bisa berlaga dalam upaya mempertahankan gelarnya itu.
 Sebelumnya, Lin Dan sempat disebut-sebut bakal muncul dalam Singapura Super Series yang dilaksanakan pada 8-13 April mendatang. Namun, dalam daftar peserta yang dirilis BWF, suami mantan ratu bulu tangkis dunia yang juga berasal dari Tiongkok, Xie Xingfang itu tak ada.
 Bisa jadi, munculnya Lin Dan ini sebagai persiapan Negeri Panda, julukan Tiongkok, dalam upaya mempertahankan gelar Piala Thomas yang dilaksanakan di New Delhi, India, pada 18-25 Mei 2014. Dengan ranking yang dimiliki, Lin Dan akan menempati posisi tunggal ketiga.
 Dalam Tiongkok Masters Grand Prix Gold pada nomor tunggal putra, Indonesia hanya menempatkan satu wakilnya yakni Kaesar Akbar. Para pebulu tangkis Pelatnas Cipayung tak ambil bagian karena jadwalnya bersamaan dengan pemuatan latihan khusus menghadapi ajang Piala Thomas-Uber 2014 yang dilaksanakan di Kudus, Jawa Tengah.
 Bahkan, waktunya juga mepet dengan agenda simulasi yang rencananya dilaksanakan di GOR Sritex, Solo, pada 26 April 2014. (*)

Kido Rindu Panggilan Piala Thomas


MENJADI bagian Tim Thomas Indonesia menjadi idaman bagi para pebulu tangkis tanah air. Itu juga bagi Markis Kido.
 ‘’Saya sih masih ingin main di Piala Thomas. Namun, sampai sekarang, belum ada panggilan,’’ terang Kido kepada smashyes.
 Bagi Kido, Piala Thomas sudah bukan hal yang asing. Tercatat sudah empat kali dia berlaga dalam event dua tahunan tersebut. Yakni pada 2006, 2008, 2010, dan 2012.
 Pada 2006 di Tokyo dan 2008 di Jakarta, Kido membawa Indonesia hingga babak semifinal. Sementara di Piala Thomas 2010, merah putih mampu menembus final. Dua tahun lalu di Wuhan,Tiongkok,  Indonesia dipermalukan Jepang 2-3 di perempat final.
 Pada 2006, Indonesia kalah oleh Tiongkok dengan 0-3.Saat itu, dia belum turun ke lapangan dan ganda nomor satu masih ditempati Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto.
 Dua tahun kemudian, di kandang sendiri, secara mengejutkan Indonesia kalah oleh Korea Selatan 0-3. Kido yang berpasangan dengan Hendra Setiawan menyerah kepada Lee Yong-dae/Jung Jae-sung dengan tiga game 19-21,21-12, 19-21,
 Di Kuala Lumpur 2010, Kido/Hendra menyerah kepada musuh bebuyutanya, Cai Yun/Fu Haifeng, dengan rubber game 23-25, 21-16,12-21. Ironis lagi pada 2012 saat dikalahkan pasangan Jepang Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto 20-22, 14-21.
 Kido berharap bisa dipanggil karena dia belum pernah merasajab manisnya mengangkat trofi lambang event beregu putra itu.
 Hanya, niat itu bisa jadi bakal susah kesampaian. Alasannya, PP PBSI di nomor ganda, pernah mengeluarkan statemen hanya memanggil pebulu tangkis yang saat ini dibinanya yakni Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Berry Anggriawan/Ricky Karanda.
 PBSI memang beda dengan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia). Induk organisasi olahraga tepok bulu di negeri jiran itu memanggil para pebulu tangkis yang memilih jalur mandiri untuk berebut tempat ke ajang Piala Thomas-Uber.
 ‘’Saya malah nggak tahu soal itu,’’ pungkas Kido. (*)

Selangkah Kido/Markus Menuju Big Ten



Markis Kido/Markus Fernaldi (foto:PBSI)

PELAHAN tapi pasti, peringkat pasangan ganda putra Markis Kido/Markus Fernaldi terus meningkat. Kini, pasangan yang berpartner usai Kejuaraan  Dunia Agustus 2013 itu, satu setrip lagi masuk ke 10 besar (big ten).
 Dalam peringkat terbaru yang dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 20 Maret, Kido/Markus sudah berada di posisi 11. Ini berarti pasangan yang di Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) membela Jaya Raya Jakarta itu melonjak empat tangga.
Pekan lalu, mereka ada di posisi 15 setelah sukses menembus semifinal turnamen bergengsi, All England Super Series 2014. Kido/Markus gagal menembus babak final setelah ditundukkan sesama pasangan Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dengan dua game langsung  7-21, 12-21.
 Pekan lalu, Kido/Markus hanya mampu menembus babak perempat final Swiss Grand Prix Gold. Mereka dipaska mengakui ketangguhan pasangan Denmark yang di All England dikalahkannya, Mathis Boe/Carsten Mogensen, 11-21, 21-16, 5-21.  Dari Basel, kota penyelenggaraan Swiss Grand Prix Gold 2014, Kido/Markus membawa pulang 9.200 poin.
 Jalan masuk 10 besar dunia pun terbuka lebar. Ini disebabkan pasangan yang ada di atasnya dari Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, suah tak bersama lagi.
 Namun, berada di posisi 11 ini bukan membuat Kido/Markus menjadi pasangan terbaik Indonesia. Di atasnya masih ada Hendra/Ahsan yang duduk di posisi teratas dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro yang bertengger di ranking ketujuh. (*)


Semua Gugur di Babak Kualifikasi

MENYERAH: Kaisar Bobby Alexander

INDONESIA tak  bisa meloloskan wakilnya di babak utama nomor tunggal putra di Polandia Challenge 2014. Lima wakil merah putih yang berjuang menembus babak elite sudah tersungkur di kualifikasi.
 Lima wakil Indonesia di babak kualifikasi adalah Wirawan Ihsan Adam, Rafael Valentino, Ellen Setiawan, Julian Arbitama, dan Kaisar Bobby Alexander. Dari kelimanya, hanya Rafael dan Kaisar yang sampai babak ketiga atau final kualifikasi.
 Sayang, keduanya harus mengakui ketangguhan lawan-lawannya. Rafael menyerah kepada wakil Ukraina Artem Pochtarev 14-21, 13-21. Sementara, Kaisar, yang diunggulkan di posisi ketiga kualifikasi, ditundukkan Mateusz Dubowski dari Polandia 21-18, 15-21, 11-21.
 Di nomor tunggal putri, Indonesia juga tak ada wakil. Hanya, ini bukan karena sudah tumbang di kualifikasi tapi memang tak mengirim duta.
 Sementara, di ganda putra, Indonesia menempakan Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra dan Viky Anindita/Ihsan Adam di babak elite. (*)

Jordan/Debby Masuk 100 Besar Dunia

Praveen Jordan/Debby Susanto
GAGAL menjadi juara Swiss Grand Prix Gol 2014 tak membuat posisi Praveen Jordan/Debby Susanto jeblok. Sebaliknya, dari turnamen berhadiah USD 125 ribu tersebut, posisi pasangan anyar di Pelatnas Cipayung itu malah naik.
 Dari ranking yang dirilis BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) terbaru per 20 Maret 2014, Jordan/Debby melonjak 54 setrip ke posisi 99. Ya, dari event yang dilaksanakan di Basel itu, Jordan/Debby membawa pulang 3.850 poin.
 Di Swiss Grand Prix Gold 2014, pasangan yang sama-sama berasal dari PB Djarum itu terhenti di babak perempat. Mereka harus mengakui ketangguhan pasangan suami-istri asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcick dengan tiga game 23-21, 14-21, 17-21.
 Pasangan Adcock akhirnya menjadi juara Swiss Grand Prix Gold 2014. Sedang Jordan/Debby tampil di sana dengan memulai dari babak kualifikasi. 
 Itu dikarenakan ranking mereka belum bisa menembus babak utama. Ya, sebagai pasangan baru, Jordan/Debby memang harus memulai lagi dari bawah.
 Padahal, saat bersama pasangan sebelumnya, Jordan dan Debby termasuk moncer.  Jordan berpasangan dengan Vita dan Debby dan M. Rijal pernah sama-sama masuk posisi 10 besar.
 Sejak dipasangkan pada tahun ini, Jordan/Debby baru tampil di tiga turnamen. Selain di Swiss Grand Prix Gold, mereka juga ambil bagian dalam Malaysia Super Series Premier dan All England Super Series Premier.
 Di Malaysia, Jordan/Debby terhenti di babak perempat. Mereka menyerah kepada Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, unggulan ketiga dari Denmark, dengan dua game langsung 12-21, 19-21.
 Sementara di All England, Jordan/Debby sudah angkat koper di babak kualifikasi. Lagi-lagi, pasangan Denmark yang jadi pengganjal. Kali ini, mereka tumbang 12-21, 14-21 kepada Mads Pieler Kolding/Kamilla Rhytter Juhl. (*)

Kido Nontong Langsung Liga Sepak Bola Swiss

LIVE: Markis Kido di St Jakob-Park, Basel
BULU tangkis tak bisas lepas dari Markis Kido. Dari olahraga tepok bulu itu, dia mampu mengharumkan juga nama Indonesia di kancah internasional.
 Ukiran juara dunia 2007 dan emas Olimpiade Beijing membuat perjalanan hidup lelaki asal Jakarta itu tak akan dilupakan oleh rakyat Indonesia. Semua itu dicapainya saat masih berpasangan dengan Hendra Setiawan.
 Sayang, kini, pasangan tersebut sudah tak bersama lagi.  Sempat bersama Alvent  Yulianto, Kido punya pasangan baru lagi, Markus Fernaldi.
 Begitu juga dengan Hendra. Sejak akhir 2012, adik ipar mantan juara dunia tunggal putra,.Hendrawan, itu dipasangkan dengan Mohammad Ahsan.
 Tapi, selain bulu tangkis, ternyata ada cabang olahraga yang memikat Kido. Apa itu? Sepak bola.
 Bahkan, karena cintanya pada olahraga sebelas melawan sebelas tersebut, kakak pebulu tangkis putri Pia Zebadiah tersebut rela menonton pertandingan langsung FC Basel, Swiss.
 Hanya, Kido ke Basel bukan khusus untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Dia melakukannya di sela-sela pertandingan Swiss Grand Prix Gold yang berakhir pekan lalu.
 ‘’Saya menyaksikan pertandingan kompetisi lokal. Kebetulan, lokasinya tidak jauh dari tempat pertandingan Swiss Grand Prix Gold 2014 di Basel,’’ terang Kido kepada smashyes.
 Dia pun mengakui sering juga bermain sepak bola. Bahkan,  Kido mengaku bisa bermain di segala posisi.
 Selain itu, rumahnya yang ada di Klodran, Karanganyar, Jawa Tengah, juga tak jaug dari lapangan olahraga bola sepak itu. Namun, dia mengaku belum pernah turun lapangan di sana. (*)

Karel Mainaky Turun Lapangan Lagi


KAREL Mainaky sudah terjun sebagai pelatih. Dia menangani sebuah klub di Jepang, Reneses, dan berlaga di kompetisi.
 Namun, itu tak membuat dia pensiun sebagai pebulu tangkis. Buktinya, namanya terdaftar sebagai peserta di Osaka Internasional 2013.
 Hanya, Karel tak turun di nomor tunggal. Usia yang sudah tak muda lagi, 37.
Dalam turnamen yang dilaksanakan 2-6 April itu, Karel turun di nomor ganda. Lelaki yang lahir dari keluarga bulu tangkis itu berpasangan dengan pebulu tangkis putri Jepang Fukuman Naoko.
 Karel sendiri sudah lama tak turun ke lapangan di turnamen BWF. Kali terakhir, dia tampil pada 2006 berpasangan dengan sesama pebulu tangkis Indonesia Hermono Yuwono di Jepang Terbuka.
 Sementara, Fukuman masih aktif tampil di berbagai turnamen. Kali terakhir, dia berlaga di Jepang Super Series Premier 2013.
 Dalam daftar ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), di nomor ganda putri, Fukuman ada di posisi 78 berpasangan dengan Kurumi Yaono dan ranking 136 ganda campuran berpartner dengan Ryota Taohota.
 Selain Karel, di nomor ganda campuran dalam Oska Challenge 2014, Indonesia juga diwakili Muhammad Rijal/Vita Marissa dan Didit Juang/Dewi Komala. (*)

Gabung di Malaysia, Pisah di Singapura

PISAH: Vita Marissa (kanan)/Variella 

DUA turnamen, tampil dengan pasangan yang berbeda. Itulah yang dilakoni Vita Marissa dalam Malaysia Grand Prix Gold 2014 dan Singapura Super Series 2014.
 Di Malaysia, pebulu tangkis senior putri itu menggandeng Variella Putri. Bahkan, dalam event berhadiah total USD 120 rbu dan dilaksanakan di Johor Bahru pada 25-30 Maret itu diunggulkan di posisi teratas. Di babak pertama, Vita/Lala, sapaan karib Variella, hanya menghadapi pasangan yang lolos dari babak kualifikasi.
 Namun, di Singapura. Vita tak lagi bersama Lala. Dalam daftar peserta yang sudah dikeluarkan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Vita berpasangan dengan Shendy Puspa Irawati.
 Bisa jadi, karena berasal dari klub yang sama, Vita berpartner dengan Shendy. Lala sendiri berasal dari PB Suryanaga, Surabaya.
‘’Saya dengarnya sih begitu. Tapi, nggak tahu kenapa pisah di Singapura,’’ kata Pengurus Pengprov PBSI Jawa Timur Wijanarko Adi Mulya kepada smashyes.
 Saat dikonfirnasi melalui nomer handphone dan smartphone yang diberikan Wijanarko, Lala tak bisa dihubungi.
 Namun, Lala tetap hadir di Singapura. Hanya, dia berlaga di nomor ganda campuran bersama rekannya di Suryanaga, Trikusuma Wardhana.
 Sebenarnya, pasangan Vita/Lala cukup bagus perjalanannya selama 2013.  Satu gelar diraih mereka di Australia Grand Prix Gold. Di final, pasangan yang sama-sama tomboy tersebut menundukkan Taerattanachai Sapsiree/Amitrapai Savitree dari Thailand 21-19, 21-15.
 Pada Malaysia Grand Prix Gold tahun lalu, Vita/Lala mampu menembus babak final. Sayang, langkahnya dijegal sesama pasangan Indonesia Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta 17-21, 21-16, 17-21.
Hasil gemilang itu sempat membuat Vita/Lala menembus 10 besar pada ranking yang dikeluarkan BWF pada 12 Mei 2013. Kini, mereka melorot ke ranking 16. (*)

Lebih Ringan tanpa Ramdan dan Andre

UNGGULAN TERATAS: Viktor Axelsen (foto:badzine)

KEPERCAYAAN diri Viktor Axelsen tengah melambung. Dia mampu menjadi juara Swiss Grand Prix Gold 2014.
 Dalam final yang dilaksanakan di Basel pada Minggu (16/3), pebulu tangkis Denmark itu menundukkan pebulu tangkis Tiongkok Tian Houwei dengan 21-7,16-21, 25-23.
Gelar itu menjadi bekalnya menghadapi Polandia Challenge 2014. Apalagi, dalam turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut, Viktor diunggulkan di posisi teratas.
 Pebulu tangkis yang kini duduk di ranking 26 dunia tersebut akan dijajal Marin Baumann dari Prancis pada babak pertama di Warsawa pada 21 Maret. Ini merupakan pertemuan perdana kedua pebulu tangkis.
 Hanya, berdasar ranking, Viktor bakal tak mengalami kesulitan. Sekarang, Baumann duduk di posisi 140 dunia.
 Peluang menjadi juara terbuka lebar. Dua langganan juara turnamen level challenge dan internasional series di Eropa, Misbun Ramdan asal Malaysia dan Andre Kurniawan Tedjono, absen.
 Sebenarnya, melawan Ramdan, sapaan karib Misbun Ramdan, Viktor selalu menang dalam dua kali pertemuan. Namun, saat ini, putra legenda bulu tangkis Malaysia Misbun Sidek itu tengah onfire. Sementara, Viktor belum pernah menjajal Andre.
 Di nomor tunggal putra, Indonesia tak menempatkan wakilnya. Sementara di ganda putra ada Yonathan Suryatama Dasuki/Albert Saputra. (*)

Rela Harus Menunggu Dua Tahun

HAMSTRING: Iskandar Zulkarnain (foto: djarum)

PETAKA menimpa Iskandar Zulkarnain Zainuddin. Dia mengalami cedera hamstring.
 Ini membuat dia tak bisa mengikuti seleksi perebutan satu slot nomor tunggal di Tim Piala Thomas Malaysia yang dilaksanakan pada 19 Maret di Stadium Juara, Bukit Kiara. Putaran Piala Thomas akan dilaksanakan di New Delhi, India, pada 16-26 Mei mendatang.
  Saat ini, BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) telah memutuskan tiga tunggal yakni Lee Chong Wei, Chong Wei Feng, dan  Liew Daren. Tanpa  Iskandar,satu tiket akan diperebutkan pebulu tangkis BAM  Goh Soon Huat dan lima atlet profesional Misbun Ramdan Misbun (mantan juara nasional),  Zulfadli Zulkiffli (mantan juara dunia), Mohd Arif Abdul Latif, Chan Kwong Beng, dan Tan Chun Seang. Dari semuanya, kans terbesar ada di tangan Ramdan.
‘’Saya mengalami cedera hamstring saat mengikuti India Grand Prix Gold (21-28 Januari). Pekan lalu, saya minta saran ternyata sangat berisiko untuk dipaksakan tampil,’’ terang Iskandar kepada media Malaysia.
 Dia, tambah lelaki 23 tahun itu, harus istirahat enam bulan lagi. Jika tidak, cedera yang lebih parah bakal menimpanya.
  ‘’Saya kurang tidur selama dua hari hanya untuk memikirkan tampil di pertandingan perebutan tempat Piala Thomas atau tidak. Saya sangat menyesal tak bisa tampil di event yang pertama bagi saya itu,’’ tambah Iskandar.
Dia berharap dua tahun mendatang,kesempatan itu bakal datang lagi. Cedera itu juga memaksa Iskandar batal tampil dalam Malaysia Grand Prix Gold 2014 yang dilaksanakan 20-25 Maret. (*)