WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» »Unlabelled » Wong Wing Ki, Punya Darah Surabaya

OPTIMISTIS: Wong Wing Ki (foto: sidiq)
DALAM  tim Suryanaga dalam Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2013, tim putra Suryanaga memakai jasa dua pebulu tangkis Hongkong, Hu Yun dan Wong Wing Ki. Secara peringkat, Hu Yun lebih baik karena dalam daftar peringkat BWF terakhir (per 31 Januari) dia duduk di posisi keenam. Sedangkan Wing Ki menduduki posisi ke-19.
 Tapi, Wing Ki punya nilai plus dibandingkan kompatriotnya (rekan satu negara) tersebut. Lelaki kelahiran 18 Maret 1990 tersebut mempunyai darah  Kota Pahlawan.’
 ‘’Saya punya darah Indonesia murni. Ibu saya dari Surabaya sedangkan ayah dari Sumedang,’’ kata Wing Ki saat ditemui pada Sabtu (2/2).
 
Bahkan, saat kecil, dia pernah diajak ibunya ke ibu kota Jawa Timur itu. Sayang, lelaki yang awal tahun lalu sukses menembus semifinal Korea Super Series Premier tersebut lupa  kampung asal ibunya.
 ‘’Ibu yang tahu pasti. Saya lupa karena ini kali kedua saya datang ke Surabaya,’’ ucap Wing Ki dalam bahasa Inggris.
 Dia mengaku sangat gembira begitu mendapat tawaran berlaga di SBI 2013 dengan membela klub Surabaya. Baginya, Surabaya juga merupakan kampung halaman.
 ‘’Hanya, saya lahir di Hongkong. Saya pun bisa sedikit bahasa Indonesia,’’ terang dia.
 Tapi, dia tahu berbahasa Indonesia pun dari ayah dan ibunya. Karena, pasangan  yang membuatnya lahir ke dunia tersebut selalu memakai bahasa Mandarin sebagai bahasa percakapannya.
 ‘’Saya biasanya Bahasa Indonesia saat belajar bulu tangkis di Jakarta beberapa waktu lalu. Yang pasti, saya sangat bahagia bisa datang ke Surabaya dan bisa membela klub dari kota asal ibuku,’’ ucap Wing Ki.
 Di Suryanaga, Wing Ki bakal menjadi tunggal ketiga. Pertimbangannya, tunggal pertama ditempati Sony Dwi Kuncoro yang kini duduk di ranking keempat serta Hu Yun.
 Nah, sebagai tunggal ketiga, besar kemungkinan, Wing Ki akan berhadapan dengan mantan tunggal terbaik Indonesia Taufik Hidayat. Syaratnya, jika Suryanaga bersua dengan klub Taufik, SGS  Bandung. Jika ini terjadi, bisa di babak semifinak ataupun final, partai tersebut merupakan ulangan SBI 2011. Saat itu, Suryanaga kalah 2-3 dan merelakan gelar beregu putra lepas.
 ‘’Hanya, saya kurang beruntung. Selama enam kali pertemuan, saya belum pernah menang,’’ terangnya sambil tertawa.
 Namun, di SBI 2013 ini, dia optimistis bisa menang. Alasannya, usia Taufik yang merambat tua membuat kecepatannya jauh berkurang. (*)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama