Yacob Rusdianto merupakan sosok di balik
perkembangan bulu tangkis di dunia. Semua jabatan pernah dirasakan olehnya. --
Sebuah kirim foto masuk ke handphone penulis. Ada sosok yang sudah tidak asing.
''Ternyata, saya masih diingat juga,'' tulis Yacob.
Dalam foto tersebut, dia mendapat
penghargaan kategori Life Achievement, sebuah penghargaan yang menghormati
pengabdian orang-orang yang membuat kontribusi signifikan kepada dunia
olahraga. ''Saya dapat dari KONI Surabaya pada 29 Desember 2022,'' jelas Yacob.
Apresiasi itu diberikan atas dedikasi Yacob di bulu tangkis.
Lebih dari separo usianya dia curahkan untuk olahraga dengan media shuttlecock itu. ''Saya memulainya menjadi atlet pada 1970-an. Kemudian saya menjadi pelatih hingga Ketua Umum PB Suryanaga sampai sekarang,'' ungkap lelaki lelahiran 1 Juli 1955 itu. Hanya, semasa menjadi pebulu tangkis, Yacob tidak pernah merasakan menjadi atlet nasional.
Kesibukannya bekerja, terangnya, membuat dia tak bisa konsentrasi 100 persen ke lapangan bulu tangkis. ''Usia 19 tahun, saya sudah jadi pelatih. Saat usia 25 tahun dan bekerja di sebuah bank, saya diminta Nyo Kiem Bie untuk melatih Suryanaga,'' kenang Yacob. Nyo Kim Bie adalah salah satu legenda bulu tangkis Indonesia dan menjadi pahlawan Indonesia saat kali pertama merebut Piala Thomas 1959. Yacob juga mendampingi Zulkarnaen, ayah Rudy Hartono, juara All England delapan kali, yang saat itu sudah menjadi Ketua Umum PB Suryanaga. Demi klub itu pula, dia rela keluar dari pekerjaan di sebuah bank swasta itu. Jabatan sebagai Ketua Umum PB Suryanaga, lanjut Yacob, sudah disandangnya sejak 1976. Posisi yang membuat dia terus naik di bidang organisasi PBSI.
Mulai jabatan ketua umum Surabaya, Jatim, hingga menjadi Sekretaris Jendral Pengurus Pusat PBSI. ''Saya di Surabaya menggantikan Hasrul Harun dan di Jatim menggantikan Harun (mantan kepala Diknas Jatim dan sekarang menjadi Sekum KONI Jatim). Di Jatim saya menjadi ketua umum 2008-2014,'' ucap Yacob. Untuk Kota Surabaya, dia menyebutkan sejak 1990-an hingga digantika Abdul Chodir pada 2008. Sementara di pusat, ingatnya, dia masuk di era kepemimpinan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden RI. Posisi pertama yang disandang adalah pemandu bakat. ''Saya juga menjadi Sekjen PP PBSI ketika ketua umumnya Pak Joko Santoso (mantan Panglima TNI). Setelah itu, 2012 sampai 2016 jadi ketua dewan pengawas,'' tutur ayah dari mantan pebulu tangkis Pelatnas PBSI Christopher Rusdianto tersebut.
Kini, Yacob kembali ke PB Suryanaga. Dia ingin mengembalikan kejayaan klub itu yang pernah diperkuat para legenda bulu tangkis dunia seperti Sony Dwi Kuncoro, Alvent Yulianto, dan Tri Kusharjanto tersebut. Pengabdian tak kenal lelah dari Yacob yang layak membuatnya mendapat penghargaan Life Achievement. (*)