WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Berharap Tuah Putra Stadium

PENGALAMAN:Hendra  Setiawan (foto: yonex.th)

MOHAMMAD Ahsan kondisinya masih diragukan. Padahal, jika fit, bersama Hendra Setiawan, bakal diandalkan menjadi mesin poin dalam Piala Sudirman 2013.
 Kekompakan keduanya membentuk Ahsan/Hendra menjadi pasangan yang disegani. Salah satu buktinya dengan menjadi juara dalam Malaysia Grand Prix Gold 2013. Dalam final yang dilaksanakan di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur,pada 20 Januari tersebut, pasangan yang belum genap setahun digabungkan tersebut mampu menang atas unggulan keenam asal Korea Selatan Lee Yong-dae/Ko Sung-hyun.
 Nah, kini,pasangan Ahsan/Hendra pun datang ke arena yang sama. Bahkan, saat berpasangan dengan Markis Kido, pasangan tersebut juga mengukir hasil manis di Putra Stadium yakni menjadi juara dunia pada 2007. Tentu, tuah Putra Stadium kembali dinantikan.
 ‘’Kini, kami berharap bisa mengulangnya lagi,’’ tegas Hendra kepada media Malaysia.
 Hanya, saat ini, kondisi Ahsan masih diragukan. Dia mengalami cedera saat tampil pada Axiata Cup 2013. Ini pula yang membuat Tim Sudirman Indonesia sempat mengacak pasangan.
 Salah satu alternate terbaik adalah memadukan Hendra dengan Rian Agung Saputro. Pasangan ini sudah dijajal dalam pertandingan simulasi Piala Sudirman di markas PB PBSI Cipayung pada 5 Mei 2013.
 Indonesia akan turun perdana pada 20 Mei melawan India dan sehari setelah itu menghadapi juara bertahan Tiongkok. (*)



Gelar Perdana dalam Ajang Sirnas

MENANG KANDANG: Vita dan Lala (foto: badzine).
VITA Marissa/Variella ‘’Lala’’ Aprilsasi Putri bukan hanya berjaya di luar. Di dalam negeri, pasangan anyar itu pun menunjukan taringnya.
Itu terjadi dalam Sirkuit Nasional (Sirnas) Seri III. Vita/Lala menang atas Devi Tika/Keshya Nurvita (SGS) dengan rubber game 21-17, 15-21, 1-0 (ret).
 Kemenangan ini juga menjadi gelar perdana bagi Vita/Lala di ajang sirnas. Bahkan, gelar di event mancanegara lebih dulu digapai saat  pasangan asal Djarum dan Suryanaga tersebut mampu menjadi juara dalam Australia Grand Prix Gold 2013 yang dilaksanakan di Sydney.
 Dalam final pada 7 April, Vita/Lala  menang dua game langsung 21-19, 21-15 atas Taerattanachai Sapsiree/Amitrapai Savitree dari Thailand. Prestasi ini nyaris terulang dalam Malaysia Grand Prix Gold.
 Sayang, pada laga pemungkas di Kuala Lumpur 4 Mei 2013, Vita/Lala kalah oleh sesama pasangan Indonesia Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta 17-21, 21-16, 17-21. Namun, hasil tersebut sudah mampu mendongkrak posisi Vita/Lala dalam peringkat kedua. Memulai dari peringkat 171 duni, kini mereka mampu duduk di posisi 30 besar dunia.
 Sukses di Australia tersebut juga membuat wajah Lala terpampang di sebuah tokoh olahraga di kawasan akses masuk Surabaya dari Jalan A. Yani. Dia mengangkat trofi juara Australia Grand Prix Gold. (*)



Hasil Final Sirnas Jakarta 2013 (kelompok dewasa)

Tunggal Putra: Alamsyah Yunus (Pertamina x1) v Senatria Agus Setia (SGS Bandung x2) 20-22, 21-5, 21-15

Tunggal Putri: Febby Angguni (Djarum x1) v Ana Rovita (Djarum x3) 21-9, 15-21, 21-17

Ganda Putra: Rendra Wijaya/Rian Sukmawan (Musica Champion x1) v Darmiko/Wifqi Windarto (Djarum) 21-15, 14-21, 21-12

Ganda Putri: Vita Marissa/Variella Aprilsasi Putri (Djarum/Suryanaga x1) v Devi Tika/Keshya Nurvita (SGS) 21-17, 15-21, 1-0 (ret)

Ganda Campuran: Tri Kusharjanto/Vita Marissa (Pertamina/Djarum x1) v Marcus Gideon/Endang Nursugianti (Tangkas) 21-15, 21-10

Poul-Erik Pimpin BWF

UCAPKAN SELAMAT: Justian (kanan) dan Poul-Erik (foto: bwf)

BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) punya presiden baru. Tapi, bukan dari Indonesia melainkan Denmark.
 Itu setelah Poul-Erik Hoyer memenangkan pemilihan melawan Justian Suhandinata dalam Annual General Meeting (AGM) yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu (18/5/2013).
 Poul-Erik mengumpulkan suara 145 sedangkan Justian 120. Ini juga membuat Justian gagal mengikuti jejak Ferry Sonneville yang menjadi presiden pada 1971-1974.
 Sementara bagi Poul-Erik, yang juga peraih emas tunggal putra Olimpiade Atlanta 1996, dia menjadi orang Eropa pertama yang menjadi Presiden BWF
1993.
Justian menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat atas terpilihnya Poul-Erik dalam acara yang dihaadiri 150 negara dari 179 anggota BWF. (*)

PRESIDEN BWF (5 Periode Terakhir)
1990-1993:Arthur Jones (Inggris)
1993-2001:Lu Shengrong (Tiongkok)
2001-2005: Korn Dabaransi (Thailand)
2005-2013:Kang Young-joong (Thailand)
2013-..: Poul–Erik Hoyer Larsen (Denmark)

Strategi Pecah Suara Eropa

KANDIDAT: Justian Suhandinata

18 MEI menjadi moment yang menentukan bagi perjalanan bulu tangkis dunia. Di Kuala Lumpur,Malaysia, BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) akan mempunyai presiden baru.
 Dua kandidat siang bersaing memimpin induk organisasi olahraga tepok bulu di atas bumi ini yakni Justian Suhandinata asal Indonesia dan Poul Erik Hoyer asal Denmark. ‘’Sekarang saya sudah berada di KL (Kuala Lumpur). Mohon doanya akan saya bisa menang,’’kata Justian melalui layanan pesan singkat kepada smashyes.
 Dia pun sudah mempunyai strategi untuk bisa mengalahkan rivalnya, yang juga peraih emas nomor tunggal putra dalam Olimpiade Atlanta 1996 tersebut. Apa itu?’’Kami akan berusaha memecah suara Eropa,’’ terang lelaki kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada 20 November 1946 tersebut.
 Sayang,dia tak menjelaskan bagaimana memecah suara Benua Biru tersebut. Hanya, memang harus diakui Eropa baru saja membulatkana suaranya bagi Poul Erik melalui acara penghargaan yang dilaksanakan di Slovakia. Poul sendiri juga merupakan   presiden asosiasi bulu tangkis Eropa. Sementara, Justian, selain pengurus PB PBSI juga pengurus teras asosias bulu tangkis Asia.
 Justian dan Poul Erik bersaing menggantikan posisi Kang Young-joong atas Korsel yang tak maju lagi dalam pencalonan. Indonesia hanya sekali menempatkan wakilnya sebagai presiden BWF (dulu bernama IBF) lewat Ferry Sonneville pada 1971-1974. (*)

Dapat Kesempatan 1,5 Jam




TIM Piala Sudirman Indonesia mengenal medan perang. Pada Jumat siang waktu setempat (17/5) mulai pukul 12.00, Tontowi Ahmad dkk berlatih di  Bukit Jalil yang pakai dipakai menjadi venue event beregu campuran tersebut.
 Tim merah putih berlatih selama 1,5 jam atau 1 menit tiga puluh menit. Sehari sebelumnya, mereka mencari keringat di gedung milik pebulu tangkis tunggal terbaik dunia  saat ini Lee Chong Wei.
 ‘’Kami dapat jatah tiga lapangan. Jadi dipakai secara bergantian,’’ terang Yacob Rusdianto, salah satu ofisial Tim Sudirman Indonesia, melalui layanan  pesan singkat kepada smashyes.
 Sebelumnya dipakai Indonesia,lapangan dipergunakan oleh Korea Selatan dan Sri Lanka. Ini membuat Indonesia pun tak bisa mengintip ataupun diintip lawan pada babak penyisihan. Ya,pada babak penyisihan Grup IA, merah putih berada satu grup dengan Tiongkok dan India.
 ‘’Setelah Indonesia,lapangan bakal dipakai Turki dan Austria,’’ jelas Yacob, yang pada kepengurusan sebelumnya duduk sebagai Sekjen dan sementara waktu menjadi ketua bidang pembinaan dan prestasi.
 Tim Indonesia juga tak mempersoalkan lampu yang sempat menjadi sorotan media massa Malaysia karena dianggap kurang terang. Merah putih sendiri baru turun ke lapangan pada 20 Mei atau hari kedua menghadapi India. Setelah itu, Indonesia menantang juara bertahan India.
 Dalam penyelenggaraan Piala Sudirman, Indonesia hanya sekali menjadi juara yakni pada edisi perdana,1989. (*)    

Hanya Bisa Raja Level Bawah

POSTUR: Alamsyah Yunus (foto: badzine)

BICARA sirkuit nasional (Sirnas) bulu tangkis, jangan pernah melupakan satu nama ini. Dia hampir selalu merajai sirnas dari setiap tahunnya.
 Siapa dia?Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, atau Simon Santoso? Jelas bukan karena mereka sudah tak berlaga di level sirnas.
 Ya, dialah Alamsyah Yunus. Di bawah para pebulu tangkis top tersebut, dia adalah rajanya.
 Bahkan, pada dua seri awal sirnas 2013 di Lampung dan Balikpapan (Kalimantan Timur), juara nomor tunggal dewasa putra adalah Alamsyah.
 Di Lampung, dia menghentikan langkah Bandar Sigit Pamungkas (Sarwendah) dua game langsung 21-9 21-16. Kemudian, di Balikpapan, Alamsyah memupus harapan Senatria Agus (SGS Bandung) 21-17 21-15.
 Secara skill, kemampuan Alamsyah memang layak diajungi jempol. Sayang, dia kurang didukung postur.
 ‘’Tingginya mungkin 170 sentimeter kurang. Ini membuat skill yang dimiliki menjadi sia-sia  karena susah bersaing di level dunia,’’ jelas Wijanarko Adi Mulya, ketua harian PB Suryanaga, mengomentari sosok Alamsyah.
 Apa yang diungkapkan Wijar, sapaan karib Wijanarjo Adi Mulya, memang benar. Jika berlaga di level yang tinggi sekelas super series dan super series premier, Alamsyah sudah sering tumbang pada babak awal.
 Lain halnya di level grand prix atau grand prix. Pebulu tangkis binaan Tangkas yang kini berbendera Pertamina tersebut minimal mampu menembus babak semifinal.
 Bahkan, pada Malaysia Grand Prix Gold awal bulan lalu, dia mampu menjadi juara. Pada final yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Alamsyah mempermalukan  pebulu tangkis tuan rumah Goh Soon Huat.
 ‘’Waktu di pelatnas postur juga yang mungkin membuatnya kalah bersaing,’’ tandas Wijar. (*)

Capaian Alamsyah Yunus di Level Internasional selama 2013
Malaysia Grand Prix Gold: Juara
Australia Grand Prix Gold:  Semifinal
Malaysia Super Series; Babak I

Tempatkan Wakil di Semua Nomor

TERATAS: Nozomi Okuhara (foto: yonex)

BEKAL juara Vietnam Challenge belum cukup bagi Hana Ramadhini berada di puncak. Dia hanya naik satu setrip ke posisi kelima dalam peringkat dunia junior yang dikeluarkan per 16 Mei 2013.
 Memang harus diakui, di sektor tunggal putri ini,persaingan sangat ketat.  Para pebulu tangkis di atasnya, semuanya sudah bersaing di level senior dan turnamen yang diikutinya pun levelnya sudah super series dan super series premier.
 Di peringkat tunggal putri junior ini, posisi teratas ditempati Nozomi Okuhara dari Jepang.Kemudian disusul Tai Tzu Ying (Taiwan), Sun Yu (Tiongkok), serta pebulu tangkis Thailand Busanan Ongbumrungpan.
 Hanya, kemenangan di Vietnam pada 31 Maret lalu tetap perlu mendapatkan apresiasi.Dengan posisi tak diunggulkan naik sukses naik ke podium juara turnamen berhadiah total USD 15 ribu tersebut. Dalam pertandingan final, Hana mempermalukan unggulan kedelapan Chochuwong Pompawee dari Thailand dengan straight game 21-14, 21-19.
 Selain Hana, Indonesia juga menempatkan semua wakilnya di posisi lima besar baik itu tunggal putra, ganda putra, ganda putri, maupun ganda campuran. (*)

Peringkat Dunia Junior (5 Besar)
TUNGGAL PUTRA
1.Kento Momota (Jepang)
2.Xue Song (Tiongkok)
3.Soong Joo Ven (Malaysia)
4.Viktor Axelsen (Denmark)
5. Panji Akbar (Indonesia)

TUNGGAL PUTRI:
1.Nozomi Okuhara (Jepang)
2.Tai Tzu Ying (Taiwan)
3.Sun Yu (Tiongkok)
4.Busanan Ongbumrungpan (Thailand)
5.Hana Ramadhini (Indonesia)

GANDA PUTRA
1.Arya Maulana (Indonesia)
2.Edi Subakhtiar (Indonesia)
3.Lee Chun Hei (Hongkong)
4.Ng Ka Long (Hongkong)
5.Hafiz Faisal (Indonesia)

GANDA PUTRI
1.Shin Seung Chan (Taiwan)
2.Lee So Hee (Taiwan)
3.Narissapat Lam (Thailand)
4.Stefani Stoeva (Bulgaria)
4.Gabriela Stoeva (Bulgaria)
6.Melati Daeva (Indonesia)
6.Rosyita Eka (Indonesia)

GANDA CAMPURAN
1.Edi Subakhtiar (Indonesia)
2.Melati Daeva (Indonesia)
3.Choi Sol-kyu (Korsel)
4.Chae Yoo-jung (Korsel)
5.Liu Yu Chen (Tiongkok)
5.Chen Qingchen (Tiongkok)  

Peluang Rian Gantikan Tempat Ahsan

TUMPUAN: Rian Agung Saputro
RIAN Agung Saputro harus siap mental. Pebulu tangkis asal Suryanaga, Surabaya, tersebut punya kans turun dalam pertandingan Piala Sudirman 2013 yang dilaksanakan di Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-26 Mei.
 ‘’Ada kemungkinan main Mas,’’ kata Rian melalui pesan singkat kepada smashyes (16/5).
 Hanya, dia belum memastikan bakal dipasangkan dengan siapa. Pilihannya hanya antara pasangan aslinya, Angga Pratama, atapun Hendra Setiawan.
 Biasanya, Hendra berpasangan dengan Mohammad Ahsan. Hanya, saat ini, kondisi Ahsan masih diragukan untuk tampil pada event beregu campuran tersebut karena pemulihan cedera.
 Sebenarnya, pasangan Rian dengan Angga, peringkatnya lebik baik dibandingkan Ahsan/Hendra. Dalam peringkat terakhir BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Rian/Angga berada di posisi 10 sedangkan Ahsan/Hendra tiga setrip di bawahnya.
 Hanya, dalam pencapaian hasil, Ahsan/Hendra tahun ini menjuarai level super series di Malaysia. Sedangkan Rian/Angga di level grand prix dan grand prix gold yakni Selandia Baru dan Australia.
 Kans Rian berpasangan dengan Hendra terbuka lebar. Pada pertandingan simulasi Piala Sudirman di Cipayung pada 5 Mei lalu, keduanya sudah beraksi.
 Rian sendiri pernah mengungkapkan bahwa dia tak afa beban dalam Piala Sudirman 2013. Meski, pebulu tangkis kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, tersebut baru kali ini masuk tim Sudirman.
 Pada Piala Sudirman 2013, Indonesia menghuni grup IA bersama dengan Tiongkok dan India. Sejak juara 1989 atau saat kejuaraan tersebut pertama digelar, merah putih tak pernah lagi mengangkat trofi juara. (*) 

Ada Atlet Asing dalam Ajang Sirnas

VENUE: GOR Asia-Afrika (foto:pb.djarum)
NAMA boleh sirkuit nasional (sirnas). Tapi, pada event yang dilaksanakan di GOR Asia-Afrika, Senayan, Jakarta, pada 13-18 Mei tersebut dihadiri beberapa pebulu tangkis asing.
 Ini tentu beda dengan sirnas-sirnas seri sebelumnya yang dilaksanakan di Balikpapan (Kalimantan Timur) serta Lampung. ‘’Namanya kan open, jadi siapa pun boleh ikut termasuk dari luar negeri,’’ kata Pengurus PB PBSI Yoppi Rosimin kepada smashyes.
 Pada seri III ini, namanya titel resminya adalah Sirnas Li Ning Jakarta Open 2013. Ini tentu membuka kans wakil luar negeri ikut ambil bagian.
‘’Sejak 2009, kehadiran pebulu tangkis ini sudah ada. Itu saat saya masih di PB Djarum,’’ tegasnya. Ya, selain di PB PBSI, Yoppi memang menjabat sebagai Ketua Umum PB Djarum.
Pebulu tangkis asing yang hadir berasal dari Jepang dan Guatemala.
 Dari Jepang merupakan pebulu tangkis asal klub Hitachi. Sedangkan Guatemala mengirimkan atlet nasionalnya. Atlet kedua negara tersebut tampil di semua nomor dari tungal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.  Khusus untuk Guatemala, sebelumnya mereka sudah berada di Indonesia dan tampil pada Victor Wali Kota Cup 2013.
 ‘’Kami tak melakukan pembatasan peserta asing,’’ tandas Yoppi.
 Setelah dari Jakarta, para pebulu tangkis akan kembali berlaga dalam seri berikutnya yang dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat.
(*)

 10 Seri Sirkuit Nasional 2013:
25-30 Maret: GOR Hevindo Balikpapan
8-13 April: GOR Saburai Lampung
13-18 Mei: GOR Asia-Afrika Jakarta
20-25 Mei:  GOR KONI Banduang
18-22 Juni: GOR Ari Lasut Manado
9-14 September: GOR PBSI Medan
21-26 Oktober: GOR Jatidiri Semarang 
28 Oktober-2 November: GOR Amongrogo Jogjakarta
11-16 November: GOR Lila Bhuana Denpasar
18-23 November: GOR Sudirman Surabaya

Sindhu pun Tetap Berbahaya

ON FIRE: PV Sindhu (foto: badmintonindia)
KABAR gembira bagi Tim Sudirman Indonesia. Itu setelah pebulu tangkis tunggal putri India, Saina Nehwal, tak bisa membela negaranya dalam perhelatan Piala Sudirman 2013 yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-26 Mei.
 Saina absen bukan karena berbeda pendapat dengan asosiasi bulu tangkis India. Ini dikarenakan dia mengalami cedera pada jarinya.
 Saina pun mengaku terpukul dan kecewa dengan kondisi ini. Akhir pekan lalu, dia bersemangat untuk bisa tampil dalam event bulu tangki campuran tersebut. Meski, saat itu, dia juga sudah mengalami cedera  yang dialami pada India Super Series di New Delhi lalu.
 Untuk itu, dalam event yang dilaksanakan pada 23-28 April tersebut, dia tak mau ambil risiko. Imbasnya, peraih perunggu Olimpiade London 2012 itu pun tak tampil optimal dan sudah tersingkir pada babak awal. Padahal, pada India Super Series, dia menjadi unggulan teratas.
  Absennya Saina membuat India kini mengandalkan poin dari nomor tunggal putri kepada PV Sindhu. Kemampuan gadis kelahiran 7 Mei 1995 tersebut juga tak bisa dipandang sebelah mata.
 Dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia)  terakhir per 9 Mei, dia duduk di posisi 13 dunia. Bahkan, penampilan terakhirnya, Sindhu mampu menjadi juara.
  "Ini merupakan keputusan yang sulit. Saya ingin main tapi tim menginginkan saya mundur,’’ terang Saina seperti dikutip media India.
 Dia pun mengaku salah karena tak berkonsultasi dengan dokter sebelum India Super Series.
 Pada Piala Sudirman nanti, India berada di Grup I A bersama dengan Indonesia dan Tiongkok. Khusus untuk tunggal putri, Sindhu tetap momok bagi pebulu tangkis putri merah putih.
 Head to head-nya dengan tunggal putri terbaik Indonesia saat ini Lindaweni Fanetri masih unggul 2-1. Pertemuan terakhir terjadi di Korea Super Series di Seoul pada 9 Januari 2013 dan Linda kalah dua game langsung 20-22, 16-21. Peringkat Linda, sapaan karib Lindaweni, pun dua setrip di bawah Sindhu.
 Sementara dengan tunggal putri Indonesia lainnya, Aprilia Yuswandari, skor imbang 1-1. Mereka terakhir adu kekuatan di Vietnam Grand Prix dan juga dimenangkan Sindhu. (*)

Yonex Ikat hingga 2016

INDONESIA Grand Prix Gold boleh tenang. Hingga 2016, pihak PB PBSI tak perlu serius memikirkan kelangsungan hidup event level III BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut.
 ‘’Yonex menjadi sponsor utama selama empat tahun ke depan. Durasi lumayan panjang,’’ kata Ketua Bidang Dana  PB PBSI Yoppy Rosimin kepada smashyes.
 Hanya, tambah dia, pihak Yonex tak menanggung semua beban turnamen. Ada co-sponsor lain yang juga siap mendukung event yang sudah berlangsung sejak 2010 tersebut.
 ‘’PB PBSI tetap terlibat. Kalau surplus dikirim ke PB PBSI tapi kalau defisit PB PBSI yang nombokin,’’ jelas Yoppy.
 Hanya, pihak Yonex tak bisa melebihi batas durasi waktu. Ini disesuaikan dengan masa kerja pengurus PB PBSI.
‘’Kalau mau lebih nggak bisa karena policy pengurus setelah 2016 bisa sama tapi juga bisa beda,’’ terang lelaki yang juga ketua umum PB Djarum tersebut,
 Nominal uang yang disediakan pihak sponsor pun tiap tahun beda. Menurut Yoppy, faktor inflasi ikut memang peranan.
 Indonesia Grand Prix Gold tahun 2013 ini dilaksanakan di Jogjakarta pada 24-29 September. Sayang, pada daftar event BWF, turnamen tersebut masih tertulis di Kalimantan Timur.
 Ya, Kalimantan Timur memang tak boleh dilupakan dalam perjalanan Indonesia Grand Prix Gold. Pada 2010 dan 2011, kejuaraan tersebut dilaksanakan di sana. Baru pada 2012, Indonesia Grand Prix Gold berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan. (*) 

Lala Menyapa hendak Masuk Kota Surabaya

DIKENAL: Iklan ini bisa dilihat saat masuk Kota Surabaya (foto: sidiq)
VARIELLA Aprilsasi Putri Lejarsar mungkin lambat laun sudah dikenal publik bulu tangkis Surabaya. Wajahnya akan selalu dilihat saat kita hendak memasuki Kota Pahlawan, julukan Surabaya.
 Sebuah toko peratan olahraga memasang Lala, sapaan karib Aprilsasi Putri Lejarsar Variella, saat mengangkat trofi juara. Dengan kaos hitam khas Suryanaga yang bergambar naga di depan, pebulu tangkis asal Malang tersebut tampak anggun dengan piala.
 ‘’ Di mana tuh? Lihat di mana,’’ kata Lala saat dihubungi melalui pesan singkat.
 Hanya, tak lama kemudian, penasaran tersebut terjawab. Lala pun bisa melihat fotonya yang terpampang.
 ‘’Saya sudah lihat he he he,’’ tambahnya.
 Foto itu merupakan hasil kesuksesannya saat meraih juara ganda putri pada Australia Grand Prix Gold yang dilaksanakan di Sydney pada 2-7 April 2013. Lala juara berpasangan dengan pebulu tangkis senior Vita Marissa. Pada babak final, mereka mengalahkan pasangan Thailand Taerattanachai Sapsiree/Amitrapai Savitree dua game langsung 21-19, 21-15.
 Ya,mulai 2013 ini, Vita memang menggandeng Lala, pebulu tangkis yang juga pernah mengecap pelatnas Cipayung. Sebelumnya, Vita berpasangan dengan Nadya Melati.
 Pasangan Lala/Vita pun lambat laun mulai segani.  Kini, dalam peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Internasional) per 9 Mei 2013, Lala/Vita sudah masuk 30 besar dunia. (*)

Sehari sebelum Berangkat Tetap Berlatih

MAKIN DEKAT: Suasana latihan di Cipayung.
TIM Sudirman Indonesia sudah siap menghadapi Piala Sudirman 2013. Semangat Tontowi Ahmad dkk tak pernah kendur.
 Bahkan, sehari menjelang berangkat ke Kuala Lumpur, pada Selasa (14/5), mereka tetap berlatih memeras keringat. ‘’Hanya latihan game,’’ kata Herry Iman Pierngadi, pelatih kepala tunggal putra Indonesia, melalui pesan singkat kepada smashyes.
 Ya, rencananya, pada Rabu (15/5) pukul 11.00 WIB, Tim Sudirman Indonesia sudah berangkat  ke Kuala Lumpur. Ini artinya ada waktu lima hari bagi pebulu tangkis merah putih beradaptasi dengan cuaca dan kondisi Kuala Lumpur.
 Piala Sudirman sendiri akan dilaksanakan pada 19-26 Mei 2013. Indonesia menghuni grup 1A bersama dengan juara bertahan Tiongkok dan India.  Tim yang dimanajeri Rexy Mainaky tersebut  kali pertama turun ke lapangan pada 20 Mei menghadapi kuda hitam India. Sehari kemudian,  Indonesia menjajal ketangguhan  Negeri Panda, julukan Tiongkok.
 Pada Piala Sudirman 2013 ini, posisi Indonesia hanya menempati unggulan ketujuh. Ini disebabkan peringkat pebulu tangkis merah putih jeblok. Hanya di tunggal putra melalui Sony Dwi Kuncoro dan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Indonesia bisa menempatkan wakilnya di posisi 10 besar.
 Selain itu, di tunggal putra, Indonesia tak diperkuat trio senior yang selama ini menjadi langganan yakni Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Simon Santoso. Taufik sudah memutuskan mundur dari timnas sedangkan Sony dan Simon dalam masa pemulihan cedera (recovery).
 Di nomor tunggal putra, Indonesia bertumpu kepada Tommy Sugiarto dan Dionysius Hayom Rumbaka. Pada nomor bergengsi ini, Tiongkok juga tak menyertakan andalannya Lin Dan yang baru saja kembali berlatih setelah sempat absen selama delapan bulan usai sukses mempertahankan medali emas olimpiade. (*)

Jogja Tuan Rumah Indonesia Grand Prix Gold 2013

GOR Amongrogo (foto: gudeg.net)
EVENT bulu tangkis internasional kembali datang ke Jogjakarta. Kota Gudeg tersebut bakal menjadi tuan rumah Indonesia Grand Prix Gold 2013.
 ‘’Surat keputusan dari PB PBSI sudah diterima oleh Pengprov PBSI Jogjakarta,’’ kata Koesdarto, mantan Sekjen PB PBSI yang juga dikenal sebagai tokoh bulu tangkis Jogjakarta, kepada smashyes.
 Ya, sebelumnya, daerah yang juga dikenal sebagai Kota Pelajar tersebut sudah lama menggelar event bulu tangkis berlabel internasional. Kali terakhir adalah Indonesia Terbuka pada 1994 atau 19 tahun lalu.
 ‘’Jogja dipilih karena punya GOR representatif dan antusiasi penontonnya juga sangat bagus,’’ tambah Ketua Bidang Dana PB PBSI Yoppy Rosimin.
 Selain itu, kemudahan akses penerbangan juga menjadi nilai plus daerah yang mempunyai status daerah istimewa tersebut.
 GOR Amongrogo, tambah dia, bakal semarak dengan hadirnya event yang dilaksanakan 24-29 September tersebut. Beberapa pebulu tangkis internasional bakal memeriahkan event yang masuk level III turnamen BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut.
 Sayang, dalam kalender BWF, kejuaraan yang menyediakan hadiah total USD 120 ribu tersebut masih tertulis Kalimantan Timur. Padahal, daerah tersebut baru sekali melaksanakannya yakni pada penyelenggaraan pertama pada 2010 dan 2011. Setelah itu, even dilaksanakan di Sumatera Selatan. (*)

Juara Indonesia Grand Prix Gold 2012
Tunggal Putra: Sony Dwi Kuncoro (Indonesia)

Tunggal Putri: Han Li (Tiongkok)

Ganda Putra: Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (Korsel)

Ganda Putri: Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang)

Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia)

Kesempatan Perdana tapi Tak Tegang

MEROKET: Rian Agung Saputro (foto;whatsapp)

MEMBELA negara dalam event internasional tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Itu pula yang dirasakan pebulu tangkis muda spesialis ganda putra Rian Agung Saputra.
 Tahun ini, untuk kali pertama, dia dipercaya masuk Skuad Piala Sudirman Indonesia 2013. Tentu, Rian masuk bukan karena kedekatan tapi karena capaian prestasinya.
 ‘’Baru kali ini saya masuk tim Piala Sudirman. Sebelumnya belum pernah,’’ kata Rian kepada smashyes.
 Sebelumnya, pada tahun lalu, lelaki kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah,25 Juni 1990 tersebut juga masuk Tim Piala Thomas Indonesia. Memang harus diakui, dalam dua tahun terakhir, Rian yang berpasangan dengan Angga Pratama prestasinya cukup moncer. Bahkan, pada 2013 ini, Angga/Rian sudah mengoleksi dua gelar yakni di Australia Grand Prix Gold di Sydney dan Selandia Baru Grand Prix di Auckland.
Dalam final Australia Grand Prix Gold, Angga/Rian, yang diunggulkan di posisi kedua, menundukkan rekannya di pelatnas Cipayung M. Ahsan/Hendra Setiawan 22-20, 21-19. Sepekan kemudian di Auckland, mereka memupus asa pasangan Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen juga dengan dua game 21-6, 22-20.
 ‘’Meski baru kali pertama, saya merasa tak ada beban. Yang penting main maksimal saja,’’ tegas Rian.
 Bahkan, tak menutup kemungkinan, Angga/Rian bakal memperoleh kepercayaan turun ke lapangan. Dalam Piala Sudirman 2013 ini, Indonesia berada di Grup IA bersama juara bertahan Tiongkok dan kuda hitam India.  Indonesia akan lebih dulu berhadapan dengan India pada 20 Mei dan sehari kemudian menghadapi Negeri Panda, julukan Tiongkok.
 Karir Rian sendiri termasuk melesat cepat. Baru menekuni bulu tangkis dengan bergabung Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Solo saat usianya sudah 13 tahun. Lima tahun kemudian, dia bergabung dengan salah satu klub yang disegani di tanah air, Suryanaga Surabaya.
 Kini, dia bersama dengan Angga, yang berasal dari Jaya Raya, menjadi pasangan terbaik Indonesia saat ini. Di daftar peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Angga/Rian menembus posisi 10 besar dunia untuk kali pertama. Di level nasional, keduanya kukuh di puncak. (*)

Perjalanan Angga Pratama/Rian Agung selama 2013
Malaysia Super Series: Babak II
All England Super Series Premier: Babak I
Swiss Grand Prix Gold : Babak II
Australia Grand Prix Gold: Juara
Selandia Baru Grand Prix: Juara
India Super Series: Semifinal

Tony Gunawan Pilih Mundur

PAMAN SAM: Tony Gunawan (kiri) dan Howard Bach (foto: USA)

TONY Gunawan menyerah. Dia memilih mundur dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013.
 Padahal, namanya sudah terdaftar sebagai peserta dalam event yang dilaksanakan di Guangzhou, Tiongkok, pada 5-11 Agustus tersebut. Usia yang sudah tak muda lagi tampaknya membuat Tony memilih absen. Saat ini, arek Suroboyo tersebut telah berusia 38 tahun.
 Ya, dalam daftar yang dirilis BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Tony yang berpasangan dengan Howard Bach ada di peringkat 93. Sebenarnya, pasangan ini pun tak bisa dipandang sebelah mata.
 Tony/Bach pernah membuat kejutan dengan menjadi juara dunia pada 2005. Pada pertandingan final, keduanya mampu mengalahkan pasangan Indonesia Sigit Budiarto/Candra Wijaya.
 Saat ini, Tony memang sudah berstatus warga negara Amerika Serikat.  Dia sudah berada di Negeri Paman Sam, julukan AS, sejak 2001 atau setahun setelah mempersembahkan emas bagi Indonesia pada Olimpiade 2000 di Sydney berpasangan dengan Halim Heryanto.
 Kini, Halim pun juga berstatus kewarganegaraan AS. Bahkan, namanya tercatat sebagai skuad AS pada kejuaraan beregu Piala Sudirman yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia,pada 19-26 Mei 2013.  
Absennya Tony/Bach membat AS diwakili pasangan Sattawat Pongnairat/Phillip Chew. (*)

Empat Bulan, Dua Gelar

MANDIRI: Misbun Ramdan Misbun (foto: badmintonreak)

MISBUN Ramdan Misbun memang belum selevel Lee Chong Wei. Di Malaysia pun dia tak masuk tim Piala Sudirman yang dilaksanakan 19-26 Mei 2013.
 Tapi, itu tak menyurutkan langkahnya mengejar prestasi di bulu tangkis. Dia pun berkelana di Eropa dalam beberapa bulan terakhir. Hasilnya, dua gelar sudah mampu digapai lelakikelahiran 3 Januari 1991 tersebut yakni Portogal Internasional Series yang dilaksanakan di Caldas de Rainha pada 25-28 April lalu serta Slovenia Internasional Series di Medvode pada 9-12 Mei.
Bahkan, Ramdan nyaris membuat hat-trick (tiga kali beruntun) jika tak dihentikan oleh Viktor Axelsen pada semifinal Denmark Challenge (1-4 Mei). Juara dunia junior tersebut memang menjadi momok baginya. Pada Belanda Challenge di Wateringen pada 18-21 April lalu, Axelsen sudah menghentikan ambisi Ramdan pada babak pertama.
Di Slovenia, saat Axelsen absen, Ramdan tak mengalami kesulitan naik ke podium juara. Dalam final yang dilaksanakan pada Minggu (12/5) waktu setempat, dia menang dua game langsung 21-11, 21-12 atas Lucas Corvee (Prancis)
 Dalam setiap turnamen yang diikuti, Ramdan selalu didampingi ayah sekaligus mantan pelatih serta legenda bulu tangkis Malaysia Misbun Sidek. Harapannya, anaknya tersebut mampu mengikuti jejak para pebulu tangkis yang pernah dipolesnya seperti Rashid Sidek, Roslin Hashim, Hafiz Hashim, dan pebulu tangkis nomor satu dunia saat ini Lee Chong Wei.
 Perjalanan Ramdan didanai oleh Kementerian Olahraga Malaysia. Ramdan sudah tak lagi berada di bawah naungan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) sejak  Januari lalu setelah tak bekerja sama selama dua tahun.
 Selama tiga bulan berkelana di Eropa,lonjakan peringkat Ramdan sangat signifikan. Semula,dia berada di posisi 78 tapi kini sudah di 60 dunia.
 Ini membuatnya menjadi pebulu tangkis nomor delapan di negerinya setelah Lee Chong Wei, Liew Daren (12), Chong Wei Feng (13), Mohd Arif Abdul Latif (32), Tan Chun Seang (37), Goh Soon Huat (55), dan  Iskandar Zulkarnain Zainuddin (No. 58). (*)

Hasil Slovenia Internasional Series
Tunggal Putra: Misbun Ramdan Misbun (Malaysia x1) v Lucas Corvee (Prancis x7) 21-11, 21-12

Tunggal Putri: Marija Ulitina (Ukraina x3) v Lene Clausen (Denmark x5) 21-11, 21-12

Ganda Putra: Nikita Khakimov/Vasily Kuznetsov (Rusia) v Christopher Coles/Matthew Nottingham (Inggris x1) 21-19, 21-16

Ganda Putri: Alida Chen/Soraya De Visch (Belanda) v Natalya Voytsekh/Yelyzaveta Zharka (Ukraina) 11-21,21-14, 21-14

Ganda Campuran:Zvonimir Durkinjak/Stasa Poznanovic (Kroasia) v Jones Rafli Jansen/Cisita Joity Jansen (Jerman) 21-12, 21-18

Tiongkok Dukung 1000 Persen



Justian Suhandinata
BULAN ini BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) bakal punya presiden baru. Tak laju majunya incumbent Kang Young-joong asal Korea Selatan membuat persaingan bakal sengit antara dua calon yakni Justian Suhandinata asal Indonesia dan Poul-Erik Hoyer Larsen asal Denmark.
 Sebelumnya, sempat ada nama Dato Sri Mohd Nadzmi Bin Mohd Salleh. Tetapi lelaki asal Malaysia ini akhirnya memutuskan mundur dan memilih konsentrasi sebagai Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dan Pelaksana Tugas Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Asia (BAC).
 Sejak awal tahun, Justian dan Poul-Erik pun rajin mengkampanyekan diri sebagai presiden olahraga tepok bulu sejagad tersebut. Justian melalui program Asia Bersatu mengharapkan suara benua tersebut utuh dan tak lagi terpecah karena ada dua calon.
 Sedangkan Poul-Erik dengan cerdiknya mengadakan acara Penghargaan Asosiasi Bulu Tangkis Eropa (BEC) Award di Bratislava, Slovakia. Tujuannya tentu bukan hanya memberikan penghargaan kepada insan bulu tangkis Benua Biru tapi juga menggalang suara.
 ‘’Persiapan kami sudah maksimal,’’ terang Justian melalui pesang singkat kepada smashyes.
 Upaya yang dilakukan untuk memperoleh dukungan pun tak main-main. Justian bersama timnya selama lima bulan terakhir telah berkunjung ke berbagai negara  di lima benua.
 ‘’Kami sudah bertemu dengan kurang lebih 100 pengurus, ketua umum, sekretaris jendral asosiasi bulu tangkis negara-negara anggota BWF di berbagai forum,’’ ungkap Justian.
 Lelaki kelahiran 20 November 1946 itu pun optimistis bisa mengalahkan rivalnya.Apalagi, raksasa bulu tangkis dunia, Tiongkok, telah memberikan dukungan penuh.
 ‘’Tiongkok dukungan 1000 persen. Mereka tulis surat dukungan ke banyak negara untuk dukung saya,’’ tegasnya.
 Dalam sejarah BWF (dulu IBF), wakil Indonesia hanya sekali menjadi presiden yakni Ferry Sonneville pada 1971-1974. Selain itu, tiga presiden terakhir selalu dipegang orang Asia yakni Lu Shengrong (Tiongkok), Korn Dabaransi (Thailand), dan Kang Young-joong (Korsel). (*)
Pemilihan akan dilaksanakan dalam AGM BWF di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 18 Mei atau akhir pekan ini. (*)

Batal Empat Mainaky di Cipayung


AWALNYA, bakal ada empat Mainaky di jajaran pelatih Cipayung. Mereka adalah Rexy Mainaky sebagai Kabid Binpres PB PBSI yang dianggap sebagai kepala pelatnas, Richard Mainaky (yang sudah lama memoles ganda campuran), Marleve Mainaky (asisten tunggal putra), serta Reony Mainaky (ganda putri).
 Hanya, sejak dipercaya menangani pelatnas, Reony bakal  hadir paling akhir. Tenaganya masih dibutuhkan memoles Unisys Jepang. Tapi, seiring perjalanan waktu, Reony ternyata batal ke Cipayung.
 Posisinya pun digantikan oleh Bambang Supriyanto. Tanpa banyak gembar-gembor, nama mantan pebulu tangkis serbabisa tersebut sudah ada di Cipayung.
 Bahkan, saat pengambilan gambar tim Sudirman Indonesia 2013, Bambang ada di barisan terdepan. Sebelumnya,Bambang sempat menangani pelatnas juga.
 Hanya, dia diprioritaskan di pratama. Setelah itu, dia kembali ke klub lamanya, Jaya Raya. Pada Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2013 di DBL Arena, Surabaya, Februari lalu, smashyes sempat berbincang dengan lelaki asal Solo, Jawa Tengah, tersebut, dan dia tak pernah menyinggung tentang pelatnas.
 Bahkan, salah satu rekan terdekat Bambang mengakui bahwa lelaki yang juga pernah memoles PMS itu kini sudah berada di Cipayung untuk menggantikan posisi Reony. ‘’Tapi, jangan bilang sumbernya saya,’’ terang lelaki yang wanti-wanti namanya tidak ditulis tersebut.
 Sebelumnya, nomor ganda putri ditangani Paulus Firman. Namun, dia tak lagi dipakai Cipayung. Banyak yang menduga ini berkaitan dengan tindakan mengalah pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari pada OIimpiade London 2012. Imbasnya,keduanya disanksi oleh BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) serta PB PBSI.
 Kini,  Paulus dipercaya menangani nomor ganda Malaysia. Dia menyusul jejak rekannya, Hendrawan, yang memoles nomor tunggal putra. Mantan pelatih Cipayung yang terakhir ke negeri jiran adalah Rony Agustinus. (*)

Skuad Pelatih Cipayung
Tunggal Putra
Pelatih kepala : Joko Supriyanto
Asisten Pelatih : Marleve Mainaky

Tunggal Putri
Pelatih kepala: Liang Chiusia
Asisten Pelatih : Sarwendah Kusumawardhani, Dimas Indra Prasetyo

Ganda Putra
Pelatih kepala : Herry Iman Pierngadi
Asisten Pelatih : Aryono Miranat dan Chafidz Yusuf

Ganda Putri
Pelatih kepala : Bambang Supriyanto
Asisten Pelatih : Namrih Suroto dan Endra Mulyajaya

Ganda Campuran
Pelatih kepala : Richard Mainaky
Pelatih : Nova Widianto dan Yanti Kusmiati

Lin Dan Sehari Tampil Dua Kali

ATURAN: Lin Dan (foto: rediff)
LIN DAN harus memeras keringkat lebih banyak pada Indonesia Super Series Premier 2012. Dia bisa sehari tampil pada event yang dilaksanakan  di Istora Senayan, Jakarta, pada 10-16 Juni tersebut.
 Itu pun bukan untuk lolos ke final. Peraih dua emas olimpiade tersebut perlu dua kali kemenangan untuk bisa lolos babak utama turnamen berhadiah total USD 700 ribu tersebut.
 ‘’Dia harus menang pada 16 besar dan 8 besar kualifikasi. Setelah itu, Lin Dan baru bisa ke babak utama,’’ kata Kasubid Turnamen dan Perwasitan PB PBSI Eddyanto Sabarudin kepada smashyes.
 Ya, dengan peringkat 41 dunia saat penutupan pendaftaraan 11 Mei 2013 membuat Lin Dan harus bertanding dari babak kualifikasi. Meski, dia pernah tercatat sebagai pebulu tangkis yang menyandang lima kali juara dunia, dua medali emas olimpoade, serta lama bertengger di posisi teratas nomor tunggal putra dunia.
  ‘’ Di Indonesia Super Series Premier nggak ada wild card seperti Kejuaraan Dunia. Yang dipakai ya peringkat pebulu tangkis saat mendaftar saja,’’ tegas Eddy, sapaan karib Eddyanto.
  Gara-gara wild card tersebut, Lin Dan menjadi sorotan. Secara peringkat, dia memang seharusnya tak bisa mempertahankan gelar juara dunia miliknya. Dalam aturan BWF, sebuah negara bisa mengirim tiga wakilnya kalau ada  dutanya di 10 besar. Bahkan, wakil itu bisa menjadi empat kalau ada di posisi 24 besar. Sayang, Tiongkok tak bisa melakukannya. Mereka hanya mempunyai Du Pengyu, Chen Long, dan Wang Zheng Ming di 10 besar.
 Rival abadi Lin Dan asal Malaysia Lee Chong Wei mengkritisi dengan tajam. Dia mengakui lebih baik wild card tersebut diberikan kepada negara lain yang tak punya wakil dalam Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Guangzhou pada Agustus 2013 tersebut.
 Peringkat Lin Dan melorot tajam setelah dia istirahat delapan bulan istirahat setelah sukses mempertahankan emas olimpiade. Kali terakhir, bulan lalu, dia berlaga lagi pada Kejuaraan Asia di Taiwan. Hanya, dia kalah WO pada babak perempat final oleh rekannya sendiri, Wang Zhengming. (*)