EMAS ATHENA: Taufik Hidayat (badmintonfreak) |
Itu setelah dia tersingkir pada babak pertama All England Super Series Premier 2013 (6/3). Berarti, selama karirnya selama belasan tahun, dia gagal menjadi juara dalam event yang dilaksanakan di Inggris tersebut.
Ya, gelar All England merupakan satu-satunya turnamen bergengsi yang belum pernah berada di dekapannya. Sebagai pebulu tangkis yang pernah menjadi terkuat dunia, Taufik berjaya di berbagai kejuaraan, baik dalam turnamen ataupun pesta multievent.
Kejuaraan Indonesia Terbuka sudah lima kali digapainya. Emas SEA Games dan Asian Games sudah disumbangkannya bagi Indonesia. Bahkan, juara olimpiade dibukukannya di Athena 2004. ‘
Ini membuat lagu Indonesia Raya berkumandang di nomor bergengsi tersebut setelah Alan Budikusuma di Barcelona 1992.
Juara dunia pun diukirnya di Amerika Serikat (AS) pada 2005.
Sayang, seiring usia yang terus bertambah, performanya ikutan turun. Lawan-lawannya pun sudah hafal gaya bermain anak Pandeglang, Kabupaten Bandung, ini.
Semakin matangnya Lin Dan asal Tiongkok dan Lee Chong Wei memaksa Taufik sudah tak bisa bersaing menembus babak final. Kini, lolos dari babak pertama pun sudah menjadi hal yang luar biasa baginya.
Taufik pun sudah menyadari. Buktinya, dia lebih konsen ke pembinaan pebulu tangkis muda. Ini dipertegas dengan Taufik Hidayat Arena miliknya.
Tapi, apapun kondisinya sekarang, Taufik termasuk salah satu pebulu tangkis hebat yang dimiliki Indonesia dan dunia. (*)
Perjalanan Taufik Hidayat (5 All England Terakhir)
2009:
Babak I: Hsieh Yu-Shing (Taiwan) 21-19, 15-21, 21-14
Babak II: Andrew Smith (Inggris) 15-21, 1-15, 21-16
Perempat final: Peter Gade (Denmark): 21-17, 21-18
Semifinal: Lee Chong Wei (Malaysia) 8-21, 13-21
2010:
Babak I: Hu Yun (Hongkong) 17-21, 21-11, 21-12
Babak II: Andrew Smith (Inggris) 21-18, 21-14
Perempat final: Peter Gade (Denmark) 22-20, 20-22, 20-22
2011:
Babak I: Kazushi Yamada (Jepang) 10-21, 14-21
2012:
Babak I: Kevin Cordon (Guatelama) 25-23, 21-17
Babak II: Chen Jin (Tiongkok) 21-19, 21-19
Perempat final: Lin Dan (Tiongkok) 18-21, 8-21
2013:
Babak I: Sho Sasaki (Jepang) 21-16, 21-11