Christopher Rusdianto sudah tak lagi jadi penghuni Pelatnas Cipayung. Sejak Januari lalu, dia bersama pasangannya, Andrei Adistia, dikembalikan ke klubnya masing-masing.
Untung bagi Christopher, hal itu tak membuatnya patah semangat. Sebaliknya, dia ingin membuktikan bahwa keputusan PB PBSI tersebut salah.
Saat ditemui di GOR Suryanaga di kawasan Dharmahusada, Surabaya, lelaki 22 tahun itu dengan didampingi pasangannya sekarang, Trikusuma Wardhana, berbincang tentang keberadaannya di Cipayung.
SURYANAGA: Christopher (kiri) dan Trikusuma (foto: sidiq) |
Helo Christopher. Bagaimana kabarnya?
-Baik. Saya sudah lama menunggu. Tapi, bukan masalah. Yang penting kita bisa bertemu.
Rutin latihan terus?
-Ya. Sehari dua kali. Saya harus bisa menjaga kondisi karena setelah ini ada beberapa turnamen yang saya ikuti di Eropa. (fisik Christopher terlihat kekar dibandingkan saat berlaga di Superliga Badminton Indonesia awal Februari lalu).
Sekarang kan sudah tak di pelatnas. Bagaimana perasaannya?
-Awalnya sih agak beda. Tapi lama-kelamaan akan terbisa. Wajar karena sejak 2008 saya sudah berada di pelatnas Cipayung meski sempat enam bulan digembleng di Akademi Militer Magelang.
Bagaimana tahunya Christopher sudah tak berada di pelatnas
-Awalnya dari Andrei yang baca di twitter. Saya tetap belum percaya karena kan belum ada suratnya. Saya kemudian tanya ke Kok Chris (sapaan karib Kasubid Pelatnas PBSI). Tapi, dia melemparkannya ke pelatih. Jadi, saya pun tak mendapat jawaban pasti. Tanya ke Kak Rexy (Rexy Mainaky, Kabidbinpres PBSI) dia tak di Indonesia.
Terus jawaban yang diterima?
-Sampai sekarang pun saya belum menerima alasan apa saya tak di pelatnas lagi. Bahkan, SK (Surat Keputusan) pun sampai sekarang, saya belum tahu.
Apakah ada hubungannya dengan status Bapak Christopher (ayahnya adalah Yacob Rusdianto) yang tak lagi menjabat sebagai Sekjen?
-Saya kira tidak ada dan saya tak berpikiran seperti itu. Jabatan Bapak kan sekarang malah lebih tinggi (Ketua Dewan Penasihat PB PBSI).
Kecewa?
Kecewa pasti ada. Mekanisme saya masuk ke pelatnas kan pakai SK. Tapi, kok saat tak lagi di sana, SK nya tak dikasihkan ke saya. Kini konsentrasi saya hanya berlatih dan mengikuti turnamen guna mengangkat kembali peringkat saya.
Hanya dengan prestasi dan peringkat yang baik, saya bisa menunjukkan bahwa saya juga mampu meraih prestasi di luar pelatnas.
(Saat ini, pasangan Christopher/Trikusuma duduk di 334 dunia. Dengan pasangan lamanya, Andrei, keduanya masih tercatat di peringkat 45). (*)