WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» »Unlabelled » Tua-Tua Masih Berprestasi


Wakil di Kejuaraan Dunia Senior (foto: badminton indonesia)
MENTAL juara dimiliki Hariyanto Arbi dan Tri Kusharjanto. Buktinya, mereka masih mampu menjadi juara.
 Memang, bukan lagi di kelompok umum yang banyak diikuti oleh pebulu tangkis muda. Tapi, dalam event kelompok umur.
 Hariyanto/Trikus, sapaan karib Tri Kusharjanto, mampu menjadi pemenang dalam kelompok umur 35 ke atas nomor ganda dalam Kejuaraan Dunia Senior 2013. Dalam final yang dilaksanakan di Ankara, Turki, pada Minggu pagi WIB (15/9), mereka mampu mengalahkan unggulan kedua asal Inggris Lee Chapman/Nick Ponting 21-16, 21-11. Hariyanto/Trikus menempati unggulan 3-4.
 Sebelum berangkat ke Turki, Trikus sempat memperkirakan lawan terberat bakal datang dari Thailand. Ternyata, perkiraan tersebut salah.
  Bermain di ganda memang bukan spesialisasi Hariyanto. Saat masih masih jayanya di era 1990-an, lelaki asal Kudus, Jawa Tengah, tersebut dikenal jagoan di nomor tunggal.
 Juara dunia pernah disandangnya pada 1995 serta dua kali di turnamen bergengsi All England pada 1993 dan 1994.
 Sebaliknya bagi Trikus. Nomor ganda merupakan spesialisasinya. Prestasi puncaknya meraih perak nomor ganda campuran bersama Minarti Timur dalam Olimpiade Sydney 2000.
 Dalam Kejuaraan Dunia Senior 2013 ini, Indonesia juga berjaya di nomor ganda 40. Kakak Hariyanto, Eddy Hartono, yang berpasangan dengan Rudy Wijaya mampu menundukkan unggulan pertama asal Swedia Stefan Edvardsson/Joacim Fellenius 21-10, 21-15. Hanya, dalam event ini, Rudy membawa bendera Filipina.
 Eddy Hartono yang akrab disapa Kempong ini sukses mempersembahkan emas bagi Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992. Dia berpasangan dengan Gunawan. Bersama Gunawan pula, mereka menjadi juara All England 1992.
 Sayang, di dua nomor lainnya, ganda putra 45 dan 50, wakil merah putih harus mengakui ketangguhan lawan-lawannya. Di ganda putra 45, wakil Indonesia Hendry Saputra/Effendy Wijaya,yang diunggulkan di posisi 3-4, takluk 16-21, 14-21 oleh unggulan 5-8 Patrik Bjokler/Jens Olsson dari Swedia.
 Pil pahit juga ditelan Bobby Ertanto/Simbarsono Sutanto. Turun di final kelompok 50,mereka harus mengakui unggulan teratas asal Denmark Morten Christensen/Martin Olesen 19-21, 18-21.
 Bobby merupakan pebulu tangkis spesialis ganda yang disegani di era 1980-an. (*)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama