Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov |
PP PBSI boleh saja memasang target juara kepada Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juara di All England 2014. Namun, sebenarnya, itu bukan tugas yang mudah.
Jangankan bicara calon lawan di final, rintangan besar sudah menghadang Hendra/Ahsan dalam pertandingan pertama turnamen berhadiah total USD 400 ribu tersebut. Mereka langsung berhadapan dengan salah satu lawan yang paling susah dikalahkan, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov asal Rusia.
Dalan dua kali pertemuan resmi di kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Hendra/Ahsan harus bertarung selama tiga game. Itu terjadi tahun lalu dalam Indonesia Super Series Premier dan Hongkong Super Series.
Di Indonesia Super Series Premier, Hendra/Ahsan menang 21-10, 20-22, 21-14. Sedangkan di Hongkong Super Series, Ivanov/Sozonov memaksa Hendra/Ahsan memeras keringat sebelum menang 21-15, 14-21, 22-20.
Sebenarnya, ada satu pertemuan lagi yakni di Axiata Cup di Surabaya. Saat itu,Hendra/Ahsan juga menang susah payah.
Penampilan Hendra/Ahsan pun juga sudah tak segarang dulu. Mereka tak pernah menang dalam tiga kali pertamuan atas pasangan Korea Selatan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong. Untung, selama 2014, pasangan Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, itu tak bisa tampil. Ini imbas atas sanksi yang diberikan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) kepada Lee Yong-dae karena menolak menjalani tes doping.
Selain itu, Hendra/Ahsan juga jeblok dalam penampilan perdana tahun ini. Keduanya tersingkir di babak kedua Malaysia Super Series Premier. Mereka kalah oleh pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin 10-21, 21-19, 13-21. (*)