Karel Mainaky (foto: sidiq) |
MAINAKY bersaudara sudah berkumpul di Pelatnas Cipayung. Ada Rexy yang dipercaya menjadi Kabidbinpres PB PBSI, Richard Mainaky (pelatih ganda campuran) dan Maleve Mainaky (tunggal putri). Dan yang terakhir adalah Reony Mainaky yang dipercaya memoles nomor ganda putri.
Tapi, sebenarnya masih ada satu Mainaky lagi yang juga terjun di bulu tangkis. Bahkan, kini dia menangani klub Jepang, Karel Mainaky.
‘’Saya sudah 13 tahun di Jepang. Datang ke sana sebagai pebulu tangkis, kini menjadi pelatih,’’kata Karel saat ditemui di DBL Arena, Surabaya, di sela-sela Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2014.
Di Negeri Sakura, julukan Jepang, Karel hanya membela Unisys. Tapi, empat tahun lalu, dia hengkang ke Renesas. ‘’Di Renesa, saya sebagai pelatih karena klub ini kan hanya punya tim putri,’’ungkap lelaki 37 tahun tersebut.
Dia pun belum tahu sampai kapan bakal berada di negeri beribu kota Tokyo tersebut. Hanya, kontrak dia hingga tahun depan.
Tak tertarik ke Cipayung? ‘’Kan saya nggak dibutuhkan. Buktinya, belum ada panggilan ke saya,’’ ungkap Karel.
Selama ini, Karel di Jepang bersama sang kakak, Reony. Tapi, sejak 2014, dia harus sendirian karena kakaknya dipanggil ke Cipayung.
Keluarga Mainaky termasuk salah satu keluarga bulu tangkis tersukses di Indonesia. Lima dari enam putra keluarga Mainaky berprofesi sebagai pebulu tangkis. Mulai dari Richard Mainaky, Rexy Mainaky, Marleve Mainaky, Riony Mainaky dan Karel Mainaky.
Dari semuanya, Rexy yang paling menonjol karena menyumbangkan emas bagi Indonesia di ajang Olimpiade Atlanta 1996. Saat itu, dia berpasangan dengan Ricky Subagdja. (*)