HADANGAN: Lin Gui Pu (foto: olympic.cn) |
Anthony menembus babak empat besar setelah menang 21-8, 14-21, 21-12 atas Kanta Tsuneyama asal Jepang. Bagi Anthony, pebulu tangkis Negeri Sakura, julukan Jepang, tersebut bukan lawan yang asing.
Dia sudah dua kali bertemu dengan hasil imbang.Anthony kalah dua game 13-21, 15-21 dalam Kejuaraan Asia U-19 di bulan Februari. Namun, dalam Kejuaraan Dunia dua bulan berikutnya, Anthony mampu membalas kekalahanya dengan 13-21, 5-21.
Hanya, untuk bisa menembus babak final bukan tugas ringan. Pebulu tangkis yang di level senior berperingkat 229 itu bakal menjajal ketangguhan unggulan kedua
Lin Guipu. Lelaki asal Tiongkok itu di babak delapan besar melibas Lee Cheuk Yiu (Hongkong) 21-18, 21-16. Ini akan menjadi pertemuan perdana bagi kedua pebulu tangkis.
Semifinal tunggal putra lainnya akan mempertemukan unggulan teratas asal Negeri Panda, julukan Tiongkok, Shi Yuqi melawan Aditya Joshi (India).
Sebenarnya, di YOG 2014, Indonesia juga mengirim wakil di tunggal putri, Ruseli Hartawan. Namun, langkah gadis 17 tahun itu dihentikan unggulan teratas Akane Yamaguchi 21-6, 18-21, 21-11 di babak perempat final.
YOG di Nanjing ini diperuntukkan bagi atlet di bawah usia 18 tahun. Di Nanjing merupakan penyelenggaraan kedua setelah empat tahun lalu di Singapura.
Pada 2010, Indonesia gagal total. Di tunggal putra, Evert Sukamta terhenti di perempat final setelah ditundukkan Kang Ji-wook (Korea Selatan) 21-11, 14-21, 21-13. Sementara, Rena Suwarno sudah tersingkir di babak penyisihan grup. (*)