FIRMAN Abdul Kholik tak pernah membayangkan dirinya bisa menembus final Indonesia Grand Prix Gold 2014. Bagaimana tidak, turnamen berhadiah total USD 120 ribu tersebut menjadi debutnya tampil di ajang senior.
Apalagi, di kelompok senior, Firman tidak mempunyai ranking dunia. Ini pula yang membuatnya harus merangkak dari babak kualifikasi Indonesia Grand Prix Gold.
Namun, kemenangan dua game langsung 21-17, 21-15 atas Zulkiffli Zulfadli dari Malaysia di GOR Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu WIB (13/9) membuat Firman pun menjadi tumpuan harapan bisa menjadi juara tunggal putra. Sekaligus melestarikan tradisi bahwa gelar juara nomor bergengsi tersebut selalu menjadi milik Indonesia setelah Taufik Hidayat pada 2010, Dionysius Hayom Rumbaka (2011), Sony Dwi Kuncoro (2012), dan Simon Santoso (2013).
Pada babak final, Firman akan menjajal ketangguhan Prannoy HS. Unggulan kelima dari India itu lolos setelah menundukkan Daren Liew (Malaysia) dengan rubber game 21-14, 14-21, 21-14. Jika mampu menang atas Prannoy, Indonesia bakal menyapu semua gelar.Ini disebabkan di empat nomor lainnya, terjadi final sesama wakil Indonesia (All Indonesian Finals). Sejak dilaksanakan pada 2010, Indonesia belum pernah menggondol empat gelar apalagi sampai sapu bersih.
Firman sendiri pekan lalu juga menjadi juara. Hanya, levelnya junior yakni Jaya Raya Indonesia Junior International Challenge yang dilaksanakan di GOR Sudirman, Surabaya. (*)
Jadwal final Indonesia Grand Prix Gold 2014
Tunggal putra; Firman Abdul Kholik (Indonesia) v Prannoy HS (India x5)
Tunggal putri: Adriyanti Firdasari (Indonesia x3) v Ruselli Hartawan (Indonesia)
Ganda putra: Markis Kido/Markus Gideon Fernaldi (Indonesia x1) v Selvanus Geh/Kevin Sanjaya (Indonesia x5)
Ganda putri: Vita Marissa/Shendy Puspa Irawati (Indonesia x3) v Keshya Nurvita/Devi Tika (Indonesia x4)
Ganda campuran: Riky Widianto/Richi Dili Puspita (Indonesia x1) v Muhammad Rijal/Vita Marissa (Indonesia x2)
X=unggulan
Beban di Pundak Firman
Tag: