BAGI Nguyen Tien Minh, Vietnam Grand Prix seperti menjadi miliknya. Sudah empat kali, lelaki 31 tahun tersebut menjadi juara tunggal putra di kandangnya sendiri.
Dia naik ke podium terhormat pada 2008 dan 2009. Capaian itu diulanginya pada 2011 dan 2012. Sayang, tahun lalu, Tien Minh gagal membuat hat-trick (tiga kali juara beruntun).
Pada 2012, saat kali terakhir menjadi juara, dia mengalahkan Takuma Ueda dari Jepang dengan 21-14, 21-19. Setelah sebelumnya, di semifinal, pebulu tangkis yang kini duduk di ranking 23 dunia itu mengandaskan harapan Indonesia melalui Sony Dwi Kuncoro lewat permainan dua game 21-15, 18-26.
Tahun lalu, Tien Minh absen. Gelar juara pun jatuh ke tangan wakil Korea Selatan Shon Wan-ho yang menundukkan Tan Chun Sean dari Malaysia dengan 21-14,21-9. Kini, Tien Minh pun kembali turun.
Langkah menjadi juara untuk kali kelima pun semakin dekat. Tien Minh sudah menembus babak semifinal. Untuk bisa menjadi juara, langkah terdekat, dia harus bisa mengalahkan unggulan teratas asal Indonesia Dionysius Hayom Rumbaka.
Tahun ini, Tien Minh sudah mengoleksi gelar juara di Amerika Serikat Grand Prix Gold. Di babak final, dia melibas Chou Tien Chen (Taiwan) dengan 21-19,14-21, 21-19. Event terakhir yang dilakoninya adalah Kejuaraan Dunia yang dilaksanakan di Kopenhagen, Denmark.
Dalam kejuaraan yang dilaksanakan 25-31 Agustus itu, dia sampai babak ketiga sebelum dihentikan Viktor Axelsen (Denmark) 16-21, 17-21. Capaian ini membuat Tien Minh gagal mengulangi hasil 2013.
Saat dilaksanakan di Guanzhou, Tiongkok,dia menembus babak semifinal. Sayang, langkahnya dihentikan andalan tuan rumah Lin Dan 17-21, 15-21. (*)
Jadi Rumah bagi Tien Minh
Tag: