Hendra/Ahsan di podium Asian Games 2014. (foto:ste.india) |
DUA kali kalah dalam tujuh kali pertemuan tentu bukan rekor yang mengenakkan bagi Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Namun, ada yang membuat kans ganda putra terbaik Indonesia itu bisa menang atas Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong dari Korea Selatan (Korsel) dalam final Malaysia Super Series Premier 2015.
Apa itu? Dalam perjumpaan terakhir, Hendra/Ahsan mampu mempermalukan pasangan Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, itu di kandangnya dalam final Asian Games 2012. Dalam pertandingan yang dilaksanakan 28 September 2014 itu, pasangan Pelatnas Cipayung tersebut menang tiga game 21-16, 16-21, 21-17.
Satu kemenangan lainnya dipetik Hendra/Ahsan dalam babak perempat final Piala Thomas 2014 di New Delhi, India.Pada 22 Mei 2014, pasangan yang dibentuk pada 2012 usai Olimpiade London tersebut juga menang tiga game 21-15, 17-21, 21-19.
Kans memperkecil ketinggalan dalam head to head pun terbuka dalam final Malaysia Super Series Premier 2015. Keduanya sukses menundukkan lawan-lawannya dalam semifinal yang dilaksanakan di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada Sabtu waktu setempat (4/4/2015).
Hendra/Ahsan, yang diunggulkan di posisi keempat, harus bertarung tiga game 21-16, 18-21, 21-16 atas Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmarki. Ini menjadi kemenangan keempat dalam empat pertemuan atas unggulan kedua dalam Malaysia Super Series Premier 2015 itu.
Sedangkan Yon-dae/Yoon-seong, yang menempati unggulan pertama, juga dipaksa bertarung rubber game 21-15, 20-22, 22-20 atas wakil Taiwan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin.
Hendra/Ahsan pernah menjadi juara Malaysia Open, nama resmi Malaysia Super Series Premier 2015, pada 2013. Namun, tahun lalu, mereka kalah oleh Sheng/Mu/Chia Hsin di babak kedua. (*)