KEJUTAN: Jonatan Christie (foto;PBSI) |
PAGELARAN Indonesia Super Series Premier 2015 sudah tuntas. Hasilnya, tuan rumah tak kebagian satu gelar pun dalam ajang yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, 2-7 Juni tersebut.
''Hasilnya memang tak sesuai target,'' kata Wakil Sekjen PP PBSI Ahmad Budiarto kepaa smashyes.
Ya, dalam Indonesia Super Series Premier 2015, PP PBSI memasang target dua gelar. Posisi terhormat tersebut diharapkan digapai dari nomor ganda putra dan ganda campuran.
Di ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi tumpuan asa. Sementara, di ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir digadang-gadang bisa juara. Sayang, semuanya kandas di semifinal.
''Tapi, secara keseluran ada beberapa yang melebihi target,'' jelas Budi, sapaan karib Ahmad Budiarto.
Para pebulu tangkis muda, lanjutnya, layak dapat acungan jempol. Mereka tak terbebani dan bisa tampil lepas. Meski, ajang yang diikuti adalah turnamen yang masuk kategori super series premier, level teringgi dalam turnamen yang diakui BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
Di tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, sukses menembus hingga babak perempat final. Padahal, keduanya memulai turnamen dari babak kualifikasi.
Menariknya, keduanya kalah oleh lawan-lawan yang akhirnya menembus final. Jonatan menyerah kepada Jan O Jorgensen dari Denmark dan Anthony memaksa Kento Memota, yang akhirnya menjadi juara, harus bertarung tiga game. (*)