Ratchanok Intanon tembus final (foto:xinhua) |
RATCHANOK Intanon boleh punya status juara dunia 2013. Itu ditambah dengan podium terhormat Kejuaraan Asia 2015.
Namun, selama dua tahun terakhir, gadis 20 tahun tersebut belum pernah menjadi pemenang di ajang turnamen. Beberapa kesempatan juara yang sudah ada di depan mata pun lenyap.
Ya, Ratchanok pernah menembus Korea Super Series 2014, Indonesia Super Series Premier 2014, dan India Super Series 2015. Namun, semuanya berujung dengan kegagalan.
Kini, jalan menjadi juara pun terbuka. Syaratnya, perempuan asal Thailand itu mampu mengalahkan Yui Hashimoto (Jepang) dalam final tunggal putri Indonesia Super Series 2015 di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu waktu setempat (7/6/2015).
Itu setelah di babak semifinal yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, waktu setempat (6/6/2015), dia mampu menundukkan Wang Shixian (Tiongkok) dengan straight game 21-19, 21-13. Sementara, Hashimoto menjungkalkan unggulan kedelapan yang juga berasal Tiongkok Wang Yihan dengan tiga game 21-17, 9-21, 21-17.
Dari rekor pertemuan, Ratchanok menang dua kali dalam tiga kali pertemuan yakni di Swiss Grand Prix Gold 2013 dan Hongkong Super Series 2014. Namun, dalam pertemuan terakhir di Australia Super Series 2013 yang dilaksanakan pekan lalu, gadis 20 tahun itu menyerah. Penampilan Racthanok masih sering labil. Cedera yang sering membekap menjadi alasan Ratchanok belum bersinar dalam semua turnamen yang diikuti. (*)