ABSEN: Andrei Adistia/Hendra AG (foto:PBSI) |
Namun, saat pertandingan, nama-nama pebulu tangkis merah putih yang berasal Djarum Kudus sudah tak ada lagi. Ini membuat beberapa pebulu tangkis dari babak kualifikasi pun menembus babak utama tanpa berkeringat.
''Visa ke Amerika Serikat tidak keluar. Jadi, atlet kami pun nggak bisa berangkat,'' jelas Ketua POR Djarum Kudus Yoppie Rosimin.
Padahal, tambahnya, Djarum sudah jauh-jauh hari mengajukan aplikasi visa ke Negeri Paman Sam, julukan AS. Untuk itu, pihaknya pun melakukan komplain ke Kedubes AS di Jakarta.
''Kenapa ditolak jangan tanya ke saya. Tanya Kedubes AS yang berhak mengeluarin visanya,'' lanjut Yoppie.
Kegagalan tampil di AS Grand Prix Gold ini merembet ke Kanada Grand Prix. Ini disebabkan kedua turnamen tersebut beriringan.
AS Grand Prix Gold 2015 dilaksanakan 16-21 Juni. Sedangkan Kanada Grand Prix yang menyediakan hadiah total USD 50 ribu tersebut dilaksanakan 23-28 Juni.
''Otomatis batal juga ke Kanada. Biasanya, kami kalau mengirim ke Amerika langsung juga lanjut ke Kanada,'' ucap Yoppie yang juga masuk dalam kepengurusan PP PBSI tersebut.
Beberapa pebulu tangkis Djarum Kudus yang seharusnya berlaga di AS Grand Prix Gold 2015 di antaranya Dionysius Hayom Rumbaka di tunggal putra dan Maria Febe Kusumastuti di tunggal putri. (*)
Wakil Djarum Kudus yang Batal ke AS Grand Prix Gold 2015
Tunggal putra:Dionysius Hayom Rumbaka
Tunggal putri: Maria Febe Kusumastuti
Ganda putra: Andrei Adistia/Hendra Aprida Gunawan
Ganda putri: Komala Dewi/Vita Marissa
Ganda campuran: Fran Kurniawan/Komala Dewi , Andrei Adistia/Vita Marissa