Ronald (belakang) (foto;PBSI) |
Ini dikarenakan ada tiga atletnya yang mampu menembus babak final turnamen berhadiah total USD 50 ribu tersebut. Meski, mereka membela panji-panji Pelatnas PBSI.
''Ada Kevin Sanjaya dan Ni Ketut Mahadewi serta Ronald Alexander. Mereka memang berlatih di Jakarta karena statusnya pebulu tangkis pelatnas,''kata Kabid Binpres Pengprov PBSI Jatim Koko Pambudi.
Memang, dengan status tersebut, mereka tak bisa bergabung dengan rekan-rekannya di Surabaya. Namun, banyak hal yang didapat Jatim dengan keberadaan ketiganya di Cipayung, markas Pelatnas PBSI.
Sparring yang berkualitas bisa didapat. Selain itu, mengikuti kejuaraan internasional akan ikut memupuk pengalaman bertanding.
Di Taiwan Grand Prix, Kevin yang turun berpasangan dengan Markus Fernaldi berlaga di ganda putra, Ni Ketut di ganda putri bertandem dengan Angia Shitta Awanda. Sedang Ronald berpasangan dengan Melati Daeva di ganda campuran. Selain ketiganya, Jatim masih mempunyai Krisha Adi di tunggal putra.
Sementara di Taiwan Grand Prix, selain Kevin, Ni Ketut, dan Ronald, sebenarnya masih ada wakil Jawa Timur lainnya yang berlaga di final. Dia adalah Sony Dwi Kuncoro.
Hanya, karena dia sudah tak masuk Puslatda Jatim karena usianya sudah di atas 25 tahun pada 2016 sebagai syarat untuk bisa berlaga dalam PON nanti. (*)