Jonatan Christie dipeluk rekan-rekannya di lapangan |
Sebenarnya, dalam pertandingan tersebut, posisi Indonesia tak diunggulkan. Alasannya, Jepang merupakan unggulan teratas.
Selain itu, Negeri Matahari Terbit, julukan Jepang, turun dengan kekuatan penuh. Dua tunggal putra terbaiknya, Kento Momota dan Sho Sasaki turun ke lapangan. Begitu juga dengan pasangan Kenichi Hayakawa/Hiroyuki Endo.
Sebaliknya dengan Indonesia. Pasukan merah putih tampil pincang.
Tunggal putra dan ganda putra terbaiknya, Tommy Sugiarto dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, tak diturunkan. Di atas kertas, kekalahan langsung tiga partai sudah di depan mata.
Prediksi ini nyaris menjadi kenyataan. Di partai pertama, Ihsan Maulana Mustofa tak berdaya saat menghadapi Momota.
Pebulu tangkis muda Pelatnas Cipayung tersebut menyerah mudah dua game 17-21, 7-21.Ini merupakan pertemuan pertama Ihsan dengan lawannya yang duduk di posisi keempat dunia tersebut.
Namun, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, yang menggantikan tempat Hendra/Ahsan, kembali menghidupkan peluang. Mereka melibas Hayakawa/Endo dengan 22-20,14-21, 21-17. Sebelumnya, dalam dua pertemuan, kedua pasangan saling mengalahkan dan selalu berakhir dengan rubber game.
Kemenangan ini menambah semangat Anthony Ginting yang dipercaya sebagai tunggal kedua. Perbedaaan ranking yang lumayan jauh tak membuatnya keder kepada pebulu tangkis Jepang Sho Sasaki.Anthony, yang kini ada di posisi 34, menang mudah straight game 21-7, 21-6 atas Sasaki, yang menduduki ranking 22 dunia.
Sayang, pasangan Rian Agung Saputro/Berry Anggriawan membuat kubu Indonesia menahan nafas. Mereka menyerah 16-21, 15-21 kepada Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.Skor imbang ini membuat partai kelima yang mempertandingkan tunggal ketiga menjadi penentu.
Beban itu ada di pundak Jonatan Christie. Pemuda 18 tahun tersebut menantang Kenta Nishimoto.
Sebenarnya bagi Jonathan, Nishimoto, yang kini duduk di posisi 46, bukan lawan yang asing. Keduanya sudah saling mengalahkan dalam dua pertemuan sebelumnya.
Hanya, saat bersua terakhir di Hongkong Super Series pada November 2015, Jonatan menyerah. Peluang Indonesia juara pun sempat menipis.
Di game pertama, Jonatan menyerah mudah 14-21. Di game kedua, dia nyaris kembali kalah dan menyerahkan mahkota juara Asia kepada Jepang.
Hanya, semangatnya yang tak kenal menyerah membuat dia bangkit dan unggul tipis 19-21. Kemenangan ini pun menambah kepercayaan diri di game ketiga. Hasilnya, Jonatan unggul 21-13 yang membuat merah putih berhak menyandang status sebagai juara Asia.
Di sektor putri, Tiongkok menang tipis 3-2 atas Jepang meski sempat tertinggal lebih dulu di dua partai awal. (*)