HILANG: Ihsan Maulana kalah di tunggal kedua (foto:PBSI) |
Hanya, kemenangan tersebut harus melalui perjuangan ekstrakeras. Kok bisa? Ya, dari lima partai yang digelar,hanya laga tunggal ketiga yang bisa berlangsng dalam dua game.
Bahkan, di partai ketiga yang mempertandingkan tunggal kedua, wakil Indonesia Ihsan Maulana Mustofa kalah. Dia menyerah 10-21,21-13, 11-21 kepada Tanongsak Saensomboonsuk.
Tommmy Sugiarto membuka kemenangan usai melibas pebulu tangkis senior Thailand Boonsak Ponsana dengan 21-17,14-21, 21-14.Ini menjadi kemenangan keempat dalam enam kali pertemuan dengan Boonsak.
Kemenangan ini juga mengangkat kembali Tommy. Alasannya, dalam pertemuan terakhir dengan Boonsak di ajang putaran final Piala Thomas 2014, putra legenda bulu tangkis dunia Icuk Sugiarto kalah.
Kemenangan Tommy ini pun memberikan motivasi kepada Angga Pratama/Ricky Karanda. Pasangan peringkat sembilan dunia tersebut unggul 21-18,18-21 21-16 atas Bodin Issara/Nipitphon Puangpuapech. Hasil tersebut mengulangi pertemuan di Taiwan Grand Prix Gold 2015.
Sayang, Ihsan gagal menjadi penentu Indonesia dengan langsung memastikan kemenangan menjadi 3-0. Meski sebenarnya, kans memetik kemenangan bagi Ihsan terbuka.
Dia pernah mempermalukan Tanongsak di depan publiknya sendiri dalam Thailand Grand Prix Gold 2015. Saat itu, 30 September 2015, Ihsan menang dua game langsung 21-16, 21-18.
Rian Agung Saputro/Berry Anggriawan sempat membuat jantung kubu Indonesia berdegup kencang. Mereka sempat kalah di game kedua 14-21. Untung, di game ketiga, Rian/Berry unggul 21-16 setelah di game pertama juga menang 21-11. Antony menutup laga dengan kemenangan 22-20,21-15 atas Khosit Phetpradab.
Sayang, kemenangan ini gagal membawa Indonesia memimpin Grup C. Posisinya diambil alih Taiwan yang di hari yang sama mengalahkan Maladewa dengan skor 5-0. (*)