TIGA GAME: Jonatan Christie (kiri) dan Chen Long (foto;PBSI) |
Lawan yang dihadapi Jonatan di Shah Alam dalam babak semifinal Sabtu (9/4/2016) bukan sembarangan, Chen Long. Dia adalah pebulu tangkis peringkat pertama tunggal putra dunia.
Sayang, di dua game berikutnya, situasi berbalik. Jonatan kalah 19-21, 14-21. Mimpi Jonatan menembus babak akhir dan mengejar juara perdana dalam ajang super series premier pun kandas.
Meski secara ranking, Jonatan tak ada apa-apanya dengan Chen Long. Kini, lelaki 19 tahun tersebut ada di posisi 37 dunia.
Menembus babak semifinal Malaysia Super Series Premier sebenarnya sudah jadi capaian luar biasa. Apalagi, dalam turnamen yang menyediakan hadiah total USD 550 ribu tersebut, Jonatan melaluinya dari babak kualifikasi.
Lawan yang dikalahkannya pun para senior. Di babak I, Jonatan sudah menumbangkan unggulan ketujuh dari Taiwan Chou Tien Chen 21-13, 12-21, 21-8. Di babak kedua, giliran Hu Yun (Hongkong) disikatnya 21-13, 21-11. Tiket ke semifinal di tangan Jonatan berkat kemenangan 21-19, 21-19 atas Rajiv Ouseph dari Inggris.
Di Malaysia Open, nama resmi Malaysia Super Series Premier, Indonesia sudah lama tak menempatkan wakilnya menjadi juara. Kali terakhir itu dilakukan Taufik Hidayat pada 2000.
Pada 2013 dan 2014, kesempatan mengakhiri dahaga sempat terbuka. Sony Dwi Kuncoro pada 2013 dan Tommy Sugiarto pada 2014 menembus babak final. Tapi, keduanya dihentikan oleh lawan yang sama, andalan tuan rumah Lee Chong Wei. (*)