Jonatan Christie balas kekalahan dari Ouseph (foto; PBSI) |
Tiket itu diperolehnya setelah mengalahkan Rajiv Ouseph dari Inggris, dengan dua game langsung 21-19, 21-19 di Shah Alam pada Jumat waktu setempat (8/4/2016). Bisa masuk empat besar turnamen level super series premier, merupakan capaian yang pertama kali buat Jonatan. Apalagi sebelumnya, pebulu tangkis tunggal putra berusia 19 tahun itu harus merangkak dari babak kualifikasi.
“Sebenarnya, kondisi angin membuat saya kurang nyaman. Jadi saya banyak melakukan kesalahan. Tapi saya coba ubah pola pikir, jangan terfokus dengan keadaan yang tidak baik. Jadi saya coba main supaya keluar yang terbaik dari saya,” kata Jonatan usai bertanding seperti dikutip situs PBSI.
Jonatan dan Rajiv sebelumnya pernah berhadapan satu kali. Pada pertandingan di Piala Sudirman 2015. Hasilnya, saat itu Jonatan kaah 17-21, 16-21.
Meski berhasil menembus semifinal, Hendry Saputra, pelatih Jonatan di Pelatnas Cipayung, rupanya mengatakan bahwa masih banyak penampilan Jonatan yang perlu dipoles. Hingga semifinal ini, dia menganggap anak asuhnya itu belum menampilkan performa yang maksimal.
“ Jonatan masih biasa mainnya. Secara penampilan Jonatan hanya bagus saat lawan Chou Tien Chen (Taiwan) di babak I,'' ungkapnya.
Tapi, tambahnya, ketika lawan Ouseph (semifinal) dan Hu Yun dari Hongkong di perempat final, jelasnya, Jonatan mainnya hanya standar.
''Dia diuntungkan karena Ouseph mungkin lebih ada tekanan di pertandingan kali ini. Jonatan juga masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Itu pandangan saya dari kacamata pelatih,” kata Hendry.
Di semifinal, Jonatan akan menantang unggulan teratas asal Chen Long. Andalan Tiongkok itu di perempat final menghentikan perlawanan rekan senegaranya Tian Houwei dengan 21-16, 21-16. Selama ini, Jonatan belum pernah berjumpa dengan Chen Long.
“Menang kalah itu urusan belakangan, yang paling penting saya bisa menampilkan yang lebih baik dari hari ini,” ujar Jonatan. (*)