Sho Sasaki akan menantang Sony Dwi Kuncoro (foto: BWF) |
Tapi, dalam dua game berikut di babak I Singapura Super Series 2016, Sony mampu membalikkan kedudukan. Peraih perunggu Olimpiade Athena 2004 tersebut menang 21-11,21-17. Pertandingan dua wakil Indonesia di turnamen berhadiah total USD 350 ribu tersebut memakan waktu hampir satu jam, tepatnya 54 menit.
''Di game pertama saya kalah jauh karena Anthony mengajak main cepat. Saya sempat keteteran,'' kata Sony melalui layanan pesan singkat.
Kekalahan itu membuat dia banyak belajar. Mantan juara Asia tersebut mengubah cara bermain.
''Saya menahan dia untuk mengikuti tempo saya. Hasilnya, di game kedua dan ketiga, saya bisa menangkan,'' ungkap Sony.
Kemenangan ini membawa Sony menembus babak II. Selain itu, hasil tersebut juga membalas kekalahan yang dialalami di babak kualifikasi Indonesia Super Series Premier 2015.
Menembus babak II turnamen super series menjadi capaian yang perlu mendapat apresiasi. Ini juga dilakukannya di India Super Series dua pekan lalu.
Sayang, ketika itu, Sony dihentikan oleh pebulu tangkis Denmark Vikto Axelsen dengan 18-21, 21-18, 16-21.Di babak II Singapura Super Series 2016, dia akan menjajal ketangguhan Sho Sasaki. Atlet Jepang ini lolos usai memulangkan unggulan kelima Jan O Jorgensen dengan 21-16, 22-20.
Dari rekor pertemuan sebelumnya, Sony empat kali memetik kemenangan dan hanya sekali kalah. Tapi, kelima pertemuan tersebut sudah berlangsung lama.
Kali terakhir, dia mengalahkan Sasaki di Malaysia Open 2013. Ketika itu, lelaki yang kini bergabung klub Tjakrindo Masters Surabaya tersebut unggul dua game langsung 21-15, 21-12. (*)