Sony bersama sang istri, Gading Safitri (foto; twitter) |
Juara All England pun pernah diraih lelaki kelahiran 5 Januari 1979 tersebut. Itu masih kurang.
Xuanze juga peraih medali perunggu pada Olimpiade Sydney 2000 serta mengantarkan Tiongkok merebut Piala Thomas dari tangan Indonesia pada 2004.
Dengan gelar seabrek tersebut, Xuanze pun dipilih menjadi pelatih tunggal putra. Harapannya, para tunggal putra Negeri Tembok Raksasa, julukan Tiongkok, itu mampu meniru suksesnya.
Hasilnya pun terlihat. Di sektor tunggal putra, Tiongkok punya tunggal putra dengan stok yang tak habis-habis. Chen Long kukuh di nomor satu dunia dan Lin Dan tetap konsisten di usia yang tak muda lagi.
Namun, siapa sangka, strategi dan kemampuan yang dimiliki kalah oleh seorang perempuan, Gading Safitri. Seorang ibu rumah tangga yang belum pernah moncer prestasinya saat masih jadi atlet.
Namun, saran dan masukannya kepada Sony Dwi Kuncoro mampu membuat strateginya tak berjalan. Hasilnya, Lin Dan pun takluk di babak semifinal oleh Sony.
Arahan ke Sony yang juga suami tercinta memenangkan pertandingan dengan tiga game 21-10, 17-21, 22-20. Lin Dan pun mengakui mantan penghuni Pelatnas Cipayung tersebut.
''Saya rasa Sony bisa bermain lebih baik dari saya. Penampilan saya di game pertama tidak bagus, sempat membaik hingga akhir permainan, namun sekali lagi, Sony tampil lebih baik dari saya,” ujar pemain yang dijuluki Super Dan ini seperti dikutip situs PBSI. (*)