INDONESIA gagal sapu bersih gelar dalam Wali Kota Surabaya 2016. Bahkan, dua gelar langsung melayang dalam ajang yang baru tahun ini masuk kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut.
Ironisnya lagi, posisi terhormat yang lepas itu ada di nomor bergengsi, tunggal putra dan tunggal putri. Dua wakil merah putih, Krishna Adi Nugraha di tunggal putra dan Siahaya Priskilia (tunggal putri) menyerah dalam pertandingan final yang dilaksanakan di GOR Sudirman pada Minggu malam WIB (15/5/2016).
Krisha, yang sekarang digembleng di Pelatnas Cipayung, menyerah dua game yang ketat 22-24, 19-21 kepada wakil Malaysia Giap Chin Goh. Pertarungan keduanya memakan waktu 43 menit.
Sebenarnya, di atas kertas, Krisha, yang lama membela Suryanaga Surabaya, diunggulkan bisa memetik kemenangan. Alasannya, rankingnya jauh di atas Chin Goh.
Dia ada di posisi 199 sedangkan wakil negeri jiran tersebut ada 242. Tapi, permainannya yang ulet membuat dia mampu membuat Krishna menyerah.Sedangkan di tunggal putri, Siahaya tumbang dengan straight game 17-21, 13-21 kepada pebulu tangkis Jepang Moe Araki.
Untung, di tiga nomor lainnya, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, gelar diraih wakil Indonesia. Bahkan, di ganda putri dan ganda campuran terjadi final sesama pebulu tangkis Indonesia (all Indonesian finals). (*)
Distribusi gelar Wali Kota Surabaya International Series 2016
Ganda campuran: Agripinna Prima/Apriani Rahayu (Indonesia) v Yantoni Edy/Marsheilla Gischa (Indonesia) 21-12, 21-12
Tunggal putra: Giap Chin Goh (Malaysia x13) v Krishna Adi (Indonesia x6) 24-22, 21-19
Tunggal putri: Moe Araki (Jepang) v Siahaya Priskilia (Indonesia) 21-17, 21-13
Ganda putri: Apriani Rahayu/Jauza Fadilah Sugiarto (Indonesia x1) v Dian Fitriani/Nadya Melati (Indonesia x3) 12-21, 21-18, 22-20
Ganda putra: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia x2) v Yoshiki Tsukamoto/Shunsuke Yamamura (Jepang) 21-12, 21-19
x=unggulan
Dua Gelar Bergengsi Lepas
Tag: