Hal lain yang mendasari terpilihnya Linda adalah penghitungan hasil head to head melawan pemain-pemain top dunia seperti Carolina Marin (Spanyol), Ratchanok Intanon (Thailand), Wang Yihan (Tiongkok) dan sebagainya. Hasilnya, Linda tercatat memiliki skor lebih tinggi dari Febe.
“BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia ) sudah merilis daftar-daftar pemain yang berhak untuk berlaga di olimpiade dan nama Linda ada di urutan ke-15. Dari segi peringkat dunia juga Linda berada diatas Febe. Selain itu, kami juga sudah menganalisa performance Linda dan Febe, secara hasil penghitungan head to head dengan pemain-pemain dunia, Linda lebih unggul,” ujar Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, dalam konferensi pers di Pelatnas Cipayung Senin (9/5) seperti dikutip media PBSI.
Dua medali emas menjadi target tim bulu tangkis di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Dua sektor yang paling berpeluang untuk memenuhi target ini adalah sektor ganda putra dan ganda campuran. Namun tak menutup kemungkinan sektor tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri membuat kejutan dan menyumbangkan medali.
Enpat tahun lalu di London, Inggris, tradisi emas Indonesia patah. Tak ada sumbangan medali dari bulu tangkis.
Padahal, sejak 1992 di Barcelona, Spanyol, kali pertama bulu tangkis dipertandingkan di olimpiade, olahraga tepok bulu tersebut selalu menyumbang medali emas. (*)
Tradisi emas di olimpiade
Barcelona 1992; Susi Susanto (tunggal putri), Alan Budikusuma (tunggal putra)
Atlanta 1996: Ricky Subagdja/Rexy Mainaky (ganda putra)
Sydney 2000: Tony Gunawan/Candra Wijaya (ganda putra)
Athena 2004: Taufik Hidayat (tunggal putra)
Beijing 2008: Hendra Setiawan/Markis Kido (ganda putra)
Loloskan 10 Atlet ke Olimpiade Rio
Tag: