Tontowi/Liliyana di final Kejuaraan Asia 2016 (foto:PBSI) |
Dalam pertandingan yang dilaksanakan di Wuhan, Tiongkok, pada Minggu waktu setempat (2/4/2016), keduanya kalah rubber game 21-16, 9-21, 7-21 kepada andalan tuan rumah Zhang Nan/Zhou Yunlei.
“Apapun hasilnya kami tetap bersyukur. Ke depannya, ini menjadi evaluasi kami untuk bisa lebih baik. Banyak yang dipelajari dan akan diperbaiki lagi,” ujar Tontowi seperti dikutip media PBSI
Di awal pertandingan, Tontowi/Liliyana berhasil menekan permainan dan unggul 6-2, 11-6, 17-9 hingga akhirnya menang 21-16. Namun secara berkebalikan, Tontowi/Liliyana malah tak banyak bergerak di game kedua. Zhang/Zhao berhasil mengasai permainan, sementara Tontowi/Liliyana terus membuat kesalahan sendiri.
“Game kedua banyak tertekan dan pada saat tertekan kami kurang tenang. Padahal saat tertekan harusnya kami bisa bertahan dan keluar dari itu,'' ungkap Tontowi.
Tapi, tempo mereka, lanjut dia, tetap seperti itu. Zhang/Zhou mampu mengontrol permainan ganda merah putih.
''Masuk ke game ketiga, poinnya sempat dekat, tapi kami banyak mati sendiri. Jadi kami kurang bisa mengontrol poin,” ucap Liliyana.
Kekalahan ini membuat Tontowi/Liliyana gagal mempertahankan gelarnya di tahun lalu. Tahun lalu di kejuaraan yang sama, Tontowi/Liliyana berhasil mengamankan podium juara. Mereka jadi yang terbaik, usai mengalahkan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah dari Hongkong dengan skor 21-16 dan 21-15.
“Turnamen ini sebenarnya tidak masuk dalam target utama kami. Jadi apapun hasilnya tidak akan mempengaruhi persiapan kami menuju Olimpiade. Kami sudah berusaha yang terbaik. Selanjutnya kami akan terus bersiap lagi, latihan lagi,” ujar Liliyana.
Ini merupakan pertemuan ke-18 buat Tontowi/Liliyana dan Zhang/Zhao. Sejauh ini, Tontowi/Liliyana masih tertinggal 5-12 dari hasil pertemuannya. terakhir di Korea Open 2015, Tontowi/Liliyana kalah dengan 16-21, 15-21. (*)