POSISI Tommy sebagai tunggal pertama bisa tergeser. Penggantinya, tiga pebulu tangkis muda, telah memberikan bukti.
Kehadirannya mampu mengantarkan Indonesia menembus babak final Piala Thomas 2016. Jonatan Christie dkk mampu mengandaskan Korea Selatan dengan skor 3-1 dalam babak semifinal di Kunshan, Tiongkok, pada Jumat waktu setempat (20/5/2016).
Memang, Jonatan gagal menyumbang angka. Tapi, penampilan di lapangan membuat dia layak kembali diberi kepercayaan.
Jonatan merupakan pemain termuda di skuad tim Thomas Indonesia. Pemain kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu, kali pertama memperkuat Tim Thomas Indonesia tahun ini.
Sebelum menjadi bagian tim Thomas, Jonatan sudah pernah merasakan aura bertanding di kejuaraan beregu di antaranya Kejuaraan Asia Junior, Kejuaraan Dunia Junior, SEA Games 2015 dan Kejuaraan Beregu Asia 2016.
Nama lainnya adalah Anthony. Namanya mulai mencuat saat ia meraih medali perunggu di Kejuaran Junior Asia 2014.. Tak lama, Anthony kembali menorehkan prestasi di ajang Youth Olympic 2014 dengan meraih medali perunggu.
Anthony kembali menyita perhatian pecinta bulu tangkis Indonesia saat ia berhasil melaju ke babak perempat final Indonesia Open Super Series Premier 2016.
Padahal sehari sebelum turnamen dimulai, Anthony bahkan tak masuk babak kualifikasi dan terpaksa mengantri di daftar tunggu. Anthony juga mampu menembus babak empat besar turnamen Hong Kong Open Super Series 2015.
Prestasi Anthony di pertandingan beregu juga tak bisa dianggap remeh. Sepanjang Kejuaraan Beregu Asia 2016, Anthony tercatat tak pernah kalah dan selalu menyumbang poin untuk tim Indonesia. Begitu juga di kejuaraan ini, di Piala Thomas 2016, pebulu tangkis asal klub SGS PLN Bandung, Jawa Barat, ini belum terkalahkan.
Sedangkan kiprah Ihsan Maulana Mustofa di kancah bulu tangkis dunia tak kalah dengan dua rekannya. Peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2013 ini mulai menjajaki turnamen kelas super series pada tahun lalu. Lelaki kelahiran Tasikmalaya,Jawa Barat, 18 November 1995 ini juga menjadi runner up di Thailand Open Grand Prix Gold 2015.
Ihsan menjadi penentu kemenangan tim beregu putra Indonesia pada SEA Games Singapura 2015 melawan Thailand.
“Tidak ada formula khusus dalam membina ketiga pemain tunggal putra ini. Kami hanya membuat standard latihan yang bagus dari segi teknik, fisik dan mental. Kami memang memfokuskan tiga pemain ini. dengan beberapa kejuaraan sebelumnya kami ikutkan mereka ke kejuaraan level super series, ternyata hasilnya cukup baik, meski belum matang,” kata Hendry Saputra, Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI,seperti dikutip media PBSI. (*)
Trio Masa Depan Indonesia
1,Jonatan Christie
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 15 September 1997
Tinggi/Berat : 179 cm/ 73 kg
Ranking Nasional/Dunia : 2/19
Klub : Tangkas Jakarta
Pegangan Raket : Kanan
Prestasi : Juara Swiss International Challenge 2014, Finalis Indonesia International Challenge 2014, Medali Emas Beregu Putra SEA Games 2015, Juara Kejurnas 2015
2.Anthony Sinisuka Ginting
Tempat/Tanggal Lahir : Cimahi, 20 Oktober 1996
Ranking Nasional/Dunia : 3/23
Klub : SGS PLN Bandung
Pegangan Raket : Kanan
Prestasi : Medali Perunggu Youth Olympic Games 2014, Medali Emas Beregu Putra SEA Games 2015,Semifinalis Hongkong Super Series 2015
3.Ihsan Maulana Mustofa
Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 18 November 1995
Tinggi/Berat : 174 cm/62 kg
Ranking Nasional/Dunia : 4/31
Klub : Djarum Kudus
Pegangan Raket : Kanan
Prestasi : Finalis Thailand Open Grand Prix Gold 2015, Medali Emas Beregu Putra SEA Games 2015, Finalis Dutch Open Grand Prix 2014, Medali Perunggu BWF World Junior Championships 2013
Yang Muda Layak Kembali Dipercaya
Tag: