SELFIE: Tontowi/Liliyana disambut masyarakat |
Kamis WIB (1/9/2016), Tontowi/Liliyana diarak keliling Kudus yang merupakan tempat berdirinya klub asal mereka, PB Djarum. Arak-arakan dimulai dari jalan raya Demak-Kudus, menuju pabrik Brak SKT BL 53 milik PT. Djarum.
Tempat ini merupakan tempat bersejarah. Ini karena di sinilah awal mula berdirinya lapangan latihan bulu tangkis pertama milik PB Djarum. Di tempat ini pula, salah satu sang legenda bulu tangkis yang dijuluki King Smash, Liem Swie King, berlatih.
"Inilah Tontowi/Liliyana, mereka lah yg telah mengharumkan nama indonesia, mereka sudah hadir ditengah-tengah kita semua untuk merayakan kemenangan medali emas di Olimpiade Rio 2016. Perlu diketahui juga bahwa PB Djarum telah melahirkan para pahlawan bulu tangkis, kita seharusnya bangga dan tersanjung sudah dikunjungi pahlawan olahraga kita," ujar Musthofa, Bupati Kudus, seperti dikutip media PBSI.
Tontowi pun mengucapkan terima kasih kepada bupati, karyawan PT. Djarum, dan masyarakat Kudus. Dia berharap prestasi yang diraihnya bisa membanggakan Indonesia dan memotivasi teman-teman untuk berprestasi.
"Terima kasih semua karyawan di PT. Djarum yang sudah mendoakan kami, sehingga kami bisa meraih medali emas olimpiade. Mudah-mudahan, ini bisa menginspirasi masyarakat Indonesia untuk berprestasi di segala bidang," tambah Liliyana yang disambut riuh tepuk tangan.
Kedatangan Tontowi/Liliyana disambut begitu meriah oleh warga Kudus yang sudah ramai menanti kedatangan pahlawan bulutangkis di kota Kretek tersebut.
Sekitar tiga ribu siswa-siswi sekolah telah berdiri di sepanjang jalan utama di kota Kudus.
Tontowi/Liliyana terlihat sangat menikmati arak-arakan. Senyum bahagia tak pernah lepas dari wajah mereka. Sejak pertama menaiki VW Combi Double Deck, Tontowi/Liliyana langsung ber-selfie ria untuk mengabadikan momen bersejarah ini.
Setelah mengunjungi pabrik Brak SKT BL 53, rombongan arak-arakan bertolak menuju Pendopo Kabupaten. Sepanjang jalan menuju pendopo, penyambutan kian meriah. Ada pasukan marching band, barongsai, dan masih banyak lagi. (*)