Sony Dwi Kuncoro (kiri) (foto;PBSI) |
Ini menjadi kekalahan ketiga bagi Sony atas pebulu tangkis Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut dalam tujuh kali pertemuan. Kali terakhir, keduanya berjumpa di Hongkong Open 2013 dengan klemenangan Sony 21-14, 12-21, 21-14.
“Saya kalah cepat dari lawan, kalah strategi juga. Memang, saya akui permainan dia lebih bagus dari saya,” ujar Sony usai pertandingannya seperti dikutip media PBSI.
Sebenarya, Sony sudah mencoba untuk mengubah strategi. Tetapi, ungkapnya, Tanongsak bermain lebih taktis.
Di awal game kedua, Sony tampak bangkit dan mampu menahan serangan-serangan Saensomboonsuk yang menyulitkannya di game pertama. Sony memimpin 9-7.
Namun, lagi-lagi pergerakan cepat Tanongsak tak dapat diimbangi Sony. Lelaki berusia 32 tahun tersebut kembali bermain dibawah tekanan.
“Saya bersyukur saya bisa sampai ke babak final. Selanjutnya, saya harus bisa menjaga konsistensi penampilan saya,” tutur ayah dua orang putri ini.
Pada 2012, Sony meraih juara dengan mengalahkan Chen Yueken dari Tiongkok dengan 21-17, 21-14. Tapi, sebelumnya di perempat final, dia mempermalukan andalan Negeri Panda, julukan Tiongkok, Lin Dan dengan 21-17, 21-16. Dua bulan setelah dari Thailand Open, Super Dan, julukan Lin Dan, meraih emas keduanya di olimpiade di London. (*)
Hasil Final Thailand Open 2016
Ganda Putri: Putitta Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (x1, Thailand) v Mayu Matsutomo/Wakana Nagahara (x5/Jepang) 21-12, 21-17
Tunggal Putri: Aya Ohori (Jepang) v Busanan Ongbumrungphan (x3/Thailand) 25-23, 21-8
Ganda Putra: Rian Agung Saputro/Berry Angriawan (x2/Indonesia) v Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang) 17-21, 21-14, 21-18
Ganda Campuran: Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (x3/Malaysia) v Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hongkong) 21-16, 22-20
Tunggal Putra: Tanongsak Saensomboonsuk (x5/Thailand) v Sony Dwi Kuncoro (x2/Indonesia) 21-15, 21-16
x=unggulan