Selebrasi Kevin/Sinyo usai mengalahkan Boe/Mogensen |
Dalam final yang dilaksanakan di Fuzhou, Kevin /Sinyo mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark dengan dua game yang ketat 21-18, 22-20. Ini menjadi gelar pertama buat Kevin/Sinyo di turnamen super series premier. Sebelumnya Kevin/Marcus memenangkan dua titel super series di India Open Super Series 2016 dan Australian Open Super Series 2016.
“Kami sangat senang bisa menjadi juara di sini. Ini merupakan gelar keempat kami tahun ini, setelah dua super series dan grand prix gold. Kami senang dengan hasil tahun ini, karena tahun lalu hanya bisa menang satu kali di grand prix,” ujar Sinyo seperti dikutip media PBSI.
Dia mengakui sempat mengalami kesulitan menyerang. Alasannya, shuttlecock yang digunakan sedikit berbeda.
''Kami banyak kasih bola-bola drive ke lawan. Kami hanya lebih fokus dan sabar saja di lapangan,” kata Marcus.
Pasangan Indonesia ini membuka game pertama dengan baik. Mereka unggul 2-0, 6-2 dan 11-7. Kevin/Sinyo sempat tersusul menjadi 11-14. Namun hal tersebut tak berlangsung lama. Mereka kemudian balikkan keadaan hingga menang 21-18.
Masuk ke game dua, Boe/Mogensen coba untuk merebut kendali permainan. Tapi Kevin/Sinyo terus berusaha mengejar poin.
Mereka kemudian memimpin dengan 20-16. Suasana sempat menegang ketika Boe/Mogensen mulai mendekat. Empat poin direbut lawan, posisi menjadi imbang 20-20. Beruntung akhirnya dua poin berikutnya berhasil diamankan Kevin/Marcus.
“Di poin-poin akhir game kedua saya sempet tegang di lapangan. Karena ini final premier saya yang pertama. Pas udah mau game malah tegang. Untung akhirnya bisa diatasi,” ungkap Kevin.
Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan mereka di pertandingan sebelumnya. Tahun lalu di Malaysia Open 2015, Kevin/Marcus kalah dari Boe/Mogensen dengan skor 22-20,13-21, 15-21. (*)