(Dari kiri) Sekjen PBSI Ahmad Budiharto, Alan, dan Susi |
Sama seperti penyelenggaraan tahun lalu, pentas Daihatsu Astec Open 2017 juga akan menyapa para pebulu tangkis yang berada di enam kota di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, serta Jawa. Puncak dari rangkaian kegiatan tersebut akan berakhir di Jakarta.
Agenda pertama Daihatsu Astec Open 2017 akan dimulai dari Seri I di Pekanbaru (Riau) pada 4-8 April, berlanjut Seri II di Bandarlampung (Lampung) pada 24-28 April. Memasuki Seri III bergeser ke wilayah Kalimantan di Balikpapan (Kaltim) pada 16-20 Mei.
Istirahat sejenak terkait dengan bulan Ramadhan, pentas Daihatsu Astec Open 2017 bergulir lagi selepas libur Idul Fitri dengan memasuki wilayah Sulawesi. Makassar, Sulawesi Selatan, akan menjadi tuan rumah Seri IV pada 12-15 Juli.
Dari Sulawesi, pentas berikutnya memasuki Pulau Jawa yang dimulai dari kota sejuk Malang (Jatim) sebagai tuan rumah Seri V pada 25-29 Juli. Berikutnya bergeser ke Semarang, Jawa Tengah, sebagai tuan rumah Seri VI yang merupakan babak penyisihan terakhir pada 16-19 Agustus. Puncak kegiatan Daihatsu Astec Open 2017 akan mencapai klimaksnya di babak grand final di Jakarta pada 18-24 September.Turnamen ini merupakan kolaborasi antara apparel bulu tangkis Astec milik pengantin Olimpiade Barcelona 1992, Alan Budikusuma dan Susy Susanti, dan Daihatsu.
"Hal itu bisa dimaklumi karena memang masih minimnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan di daerah. Tidak heran, event ini selalu disambut antusias oleh para pemain di daerah," ujar Alan .
Demi meratakan pembinaan, ungkapnya, pihaknya mengubah beberapa kota yang dipercaya sebagai tuan rumah walau tidak seluruhnya. Misalnya, di wilayah Sumatera, jika tahun lalu digelar di Medan dan Palembang, untuk tahun ini bergeser ke Pekanbaru dan Bandarlampung.
"Kami melihat di Riau dan Lampung juga memiliki sentra-sentra pembinaan bulu tangkis yang cukup baik. Karena itu demi pemerataan kami memberikan kesempatan kepada Riau dan Lampung," jelas Alan.
Begitu pula untuk kawasan Jawa Timur, jika tahun lalu dimainkan di Surabaya, kini bergeser sedikit ke Malang. Sementara untuk kota-kota lainnya tetap dipertahankan dengan berbagai pertimbangan.
Sama seperti penyelenggaraan tahun lalu, Alan pun menargetkan di masing-masing seri akan mampu menyedot rata-rata 500 peserta. Sedangkan untuk di seri terakhir di Jakarta bisa dua kali lipatnya.
"Kalau di daerah memang masih minim sarana pertandingannya. Jadi kalau dipaksakan lebih dari 500 peserta risikonya pertandingan akan berlangsung hingga tengah malam. Hal ini tentu tidak bagus juga bagi para peserta," ucap Alan .
Di sisi lain, pada penyelenggaraan tahun ini panitia juga memberikan ketentuan baru yakni para peserta di masing-masing seri hanya boleh bermain sesuai wilayahnya masing-masing. Dengan kata lain, pebulu tangkis yang berdomisili di Sumatera hanya boleh bermain di seri Pekanbaru dan Bandarlampung.
Begitu pula di Balikpapan khusus bagi pemain di wilayah Kalimantan ditambah Bali dan NTB. Di Makassar khusus untuk pemain di wilayah Sulawesi ditambah dari Papua, Ambon, NTT. Begitu pun di seri Malang dan Semarang hanya untuk pemain-pemain di wilayah Jawa. Sementara di seri grand final tidak dibatasi asal daerahnya.
Tak hanya itu, mulai pergelaran tahun ini pun para peserta yang tampil akan memperoleh poin rangking PBSI. Seperti dijelaskan Kepala Bidang Pemasalan dan Komunitas PBSI Eddy Prayitno, untuk para peserta turnamen seri yang digelar di luar Jakarta akan mendapatkan poin daerah. Sedangkan untuk putaran grand final di Jakarta mendapatkan poin nasional yang nilainya lebih besar.
"Setiap peserta Daihatsu Astec Open nantinya akan mendapatkan poin yang akan diakumulasi di akhir tahun. Jika mampu masuk di peringkat 8 besar maka mereka berhak diundang untuk mengikuti Master Junior 2017 yang digelar di Surabaya pada Desember mendatang," jelas Eddy Prayitno.
Sementara Marketing Director PT.Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra dalam kesempatan beberapa waktu lalu juga mengungkapkan kebanggaannya dengan pergelaran Daihatsu Astec Open yang kini sudah memasuki penyelenggaraan tahun kedua.
"Antara Daihatsu dan Astec memang memiliki visi dan misi yang sama dengan penyelenggaraan event ini. Apalagi, kita sama-sama tahu bahwa bulutangkis adalah olahraga kedua yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia setelah sepakbola," jelas Amelia Tjandra. (*)