Li Yong Bo (kanan) mendampingi Chen Long di Rio 2016 |
Ini cukup mengejutkan. Alasannya, di tangannya selama 24 tahun, Tiongkok mampu menjadi raksasa di olahraga bulu tangkis. Bahkan, dalam enam olimpiade, negara tersebut selalu menyumbangkan emas.
Namun, pada Olimpiade Rio 2016 di Brasil, Tiongkok hanya mampu meraih dua emas. Ini capaian terburuk sejak Olimpiade 2000.
''Setelah melayani beberapa tahun, saya lelah.. dan saya harus menyerahkan kepada yang muda,'' kata Yong Bo seperti dikutip media lokal, Tengxun Sport.
Regenerasi itu, ungkapnya, butuh pemikiran baru untuk memimpin Tiongkok. Langkah ini, terang media tersebut, diikuti oleh jajaran pelatih lain.
Sayang, timnas Tiongkok tak mengeluarkan keterangan tentang kabar mundurnya Yong Bo. Saat hendak dikonfirmasi juga tidak ada balasan.
Bersama Yong Bo, Tiongkok menjadi negara tersukses di cabang bulu tangkis di olimpiade. Total, negara terpadat di dunia tersebut mengoleksi 18 emas.
Usai dari Rio, Yong Bo menjadi sorotan di All England. Dalam turnamen tertua di dunia tersebut, mereka pulang dengan hanya memperoleh satu gelar. Posisi terhormat tersebut disumbangkan dari nomor ganda campuran melalui Lu Kai/Juang Yaqiong. (*)