Praveen Jordan/Debby Susanto (foto;PBSI) |
Padahal di dua pertemuan sebelumnya, Jordan/Debby selalu bisa mengatasi lawannya tersebut dalam dua game langsung. Laga perdana mereka terjadi di BCA Indonesia Open 2015, lalu kemudian bertemu lagi di French Open 2015.
Setelah tertinggal di game pertama, Jordan/Debby sempat memimpin jauh di game kedua dengan 11-2, 14-4 dan 18-7. Namun di luar dugaan, Lamsfuss/Herttrich mampu mengejar ketertinggalan, hingga akhirnya Jordan/Debby kalah 19-21.
“Kami mainnya kurang tahan. Tadi ada sempat unggul jauh, tapi terkejar. Lebih ke faktor kurang tahannya saja,” kata Jordan ditemui usai bertanding di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hongkong.
Hasil ini pun jauh dari pencapaian Jordan/Debby di turnamen yang sama, tahun lalu. saat itu, keduanya, merupakan runner up Hongkong Open Super Series 2016, setelah kalah dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Terhenti di babak satu pada Hongkong Open Super Series 2017 dan China Open Super Series Premier 2017, pekan lalu, Jordan/Debby mengatakan akan mengevaluasi penampilan mereka.
Kehilangan Jordan/Debby di babak pertama, Indonesia masih mempunyai harapan dari dua wakil ganda campuran lainnya. Mereka adalah Alfian Eko Prasetya/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja. (*)