ISTORA akan kembali menjadi saksi bisu serunya penyelenggaraan turnamen bulutangkis kelas dunia. Setelah tahun lalu tak dapat digunakan karena tengah direnovasi jelang Asian Games 2018, kini kesiapan Istora hampir mendekati seratus persen untuk digunakan kembali dalam ajang Daihatsu Indonesia Masters 2018 pada 23-28 Januari 2018 mendatang.
“Setelah ditest beberapa atlet, memang masih perlu penyesuaian lagi, terutama dari kondisi arah angin. Walaupun tidak terlalu mengganggu seperti yang kami khawatirkan di awal,” ujar Achmad Budiharto, Ketua Panitia Pelaksana Daihatsu Indonesia Masters 2018, seperti dikutip media PBSI.
Istora adalah stadion yang menjadi ikon dan yang sangat dicintai penggemar bulu tangkis. Tetapi, Istora memang sangat butuh perbaikan untuk memenuhi ekspektasi sebagai venue olahraga terkini.
''Perbaikan ini telah menjadikan Istora memenuhi harapan tersebut, kami menanti momen-momen bersejarah selanjutnya di Istora,” kata Darren Parks, Events Director, Badminton World Federation (BWF).
Perbaikan Istora tentunya membuat stadion ini jauh lebih baik. Selain dari pengaturan tempat duduk penonton yang kini menjadi single seating yang tentunya menjadi lebih nyaman, pencahayaan stadion juga semakin baik dengan penggunaan jenis lampu LED.
“Jenis lampu yang dipakai ini adalah LED, tidak ada heating. Walaupun sudah 2000 lumens, tetapi tidak panas, akan membuat pemain lebih nyaman. Di JCC kemarin, kami pakai 1200 lumens tetapi pemain sudah merasa gerah, karena jenis lampunya berbeda. LED terangnya oke dan tidak panas,” ujar Budi, sapaan karib Achmad Budiharto.
Budi bersyukur bahwa bulu tangkis mendapat dua kesempatan jajal Istora sebelum Asian Games 2018 nanti. Selain Daihatsu Indonesia Masters 2018, kejuaraan Indonesia Open Level 2- BWF World Tour Super 1000 juga akan dilangsungkan di Istora pada Juli mendatang. (*)
Jajal Istora Lewat Indonesia Masters
Tag: