LIN Dan sudah tak seperti dulu. Pebulu tangkis tunggal putra Tiongkok ini sudah sering tumbang di babak-babak awal.
Beda dengan lima tahun atau lebih. Ketika itu, hampir tak ada pebulu tangkis yang mampu mengalahkannya. Prestasi lima kali juara dunia dan dua emas olimpiade sudah menjadi bukti.
Usia yang tak muda lagi, kini 35, memberikan pengaruh besar. Jadi, tak ada kata gentar bagi Jonatan Christie, pebulu tangkis muda Indonesia, yang akan menantangnya di final New Zealand Open 2018.
Apalagi, dalam lima kali pertemuan, Jonatan sudah dua kali menang. Kali terakhir, pemuda 20 tahun tersebut menang atas legenda hidup bulu tangkis dunia tersebut di kandang lawan pada China Open 2017 dengan 21-19, 21-16.
Jonatan dan Lin Dan bertemu di final New Zealand Open 2018 setelah keduanya menang atas lawan-lawannya di babak semifinal yang dilaksanakan di Auckland pada Sabtu (5/5/2018). Jonatan, yang diunggulkan di posisi kedua, menundukkan unggulan ketiga Sai Praneeth dari India dengan tiga game 14-21, 21-19, 21-8.
Kemenangan ini membuat Jonatan, yang kini ada di posisi 14 dunia, membalas kekalahan yang dialami di Thailand Open tahun lalu.
Sementara, Lin Dan, yang diunggulkan di posisi teratas, unggul 21-16, 21-16 atas Kwang Hee-heo. Selama 2018 ini, lelaki yang pernah dijuluki Superdan ini juga belum pernah menjadi juara.
Capaian terbaiknya menembus babak final All England 2018. Sayang, di final, dia dikalahkan rekannya sendiri, Shi Yu Qi. (*)
Kans Mempernalukan Legenda
Tag: