Kevin/Marcus saat tampil di babak II (foto;PBSI) |
Kevin/Marcus dipaksa memeras keringat lebih banyak oleh Han Chengkai/Zhou Haodong (Tiongkok) sebelum menang 18-21, 21-14, 21-18 di Nanjing, Tiongkok, pada Rabu waktu setempat (1/8/2018).
Laga ini merupakan pertemuan pertama bagi kedua pasangan. Di game pertama, Kevin/Marcus bermain di bawah tekanan karena masih mencari formula terbaik untuk mengatasi kecepatan dan serangan tajam bertubi-tubi yang dihujankan Han/Zhou.
"Lawannya tidak mudah dimatikan. Mereka fight-nya luar biasa. Selain itu mereka mainnya nothing to lose banget, jadi tadi dapat speed nya dan jarang membuat kesalahan sendiri," kata Marcus usai pertandingan seperti dikutip dari media PBSI.
Dia dan Kevin merasa tidak tampil maksimal. Sehingga, mereka, lanjut dia, belum bisa mengeluarkan seratus persen kemampuan .
''Tapi seharusnya besok kami main lebih baik karena hari ini sudah tanding cukup sengit," jelas Kevin.
Kevin/Marcus, yang merupakan unggulan pertama, adalah ujung tombak Indonesia untuk meraih gelar. Kevin/Marcus tentunya juga mendambakan gelar juara dunia yang merupakan gelar bergengsi selain olimpiade.
"Tekanan pasti ada, namanya kan kejuaraan besar. Tetapi kami nggak mau memikirkan itu, jalani saja, nikmati permainan," tutur Marcus.
Sementara itu, pasangan Tiongkok mengaku cukup kaget mereka bisa memberikan perlawanan sengit kepada pasangan ranking satu dunia. Hanya, di saat-saat kritis, mereka tegang.
''Jadi banyak membuat kesalahan. Jika kami bertemu lagi dengan mereka, kami yakin bisa tampil lebih baik," ujar Zhou. (*)