LUAR ARENA: Andre Kurniawan Tedjono saat di Karanganyar. |
''Produk Jepang sih. Tapi, saya mengambilnya dari Singapura baru saya tawarkan ke toko-toko,'' ungkap mantan penghuni Pelatnas Cipayung 2003-2006 itu.
Hebatnya, distribusi peralatan bulu tangkis yang dijalani itu tak hanya di Jakarta, tempat tinggal Andre sekarang. Tapi, itu sudah menembus sampau ke provinsi lain.
Sejak 2016 atau ketika itunya sudah 30 tahun, lelaki kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 6 Desember tersebut sudah memutuskan pensiun sebaga atlet. Selain usia, cedera yang selalu membekapnya membuat Andre gantung raket.
''Saya sejak 2016 juga sudah menikah. Istri saya bernama Michelly Wijaya,'' terang Andre yang dibesarkan di klub Djarum Kudus tersebut.
Dia mengaku sudah berat kembali ke lapangan bulu tangkis dengan status sebagai atlet. Jarang atau bahkan lama tak berlatih intensif.
''Badan saya juga sudah gemuk he he,'' ungkap Andre.
Ini pula yang membuat nama dan peringkat Andre di BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) sudah tak ada lagi. Padahal, semasa aktif, Andre pernah masuk 20 besar dunia tepanya di ranking 18.
Bahkan, beberapa turnamen mampu dijuarai Andre. Antara lain Dutch International 2012 dan Belgian International 2012-2013.
Andre pun pernah membawa klub yang dibelanya di Jerman, Ludinghausen, sebuah kota dekat Dourtmund. Selain di sana, dia juga ikut berlaga di Liga Malaysia. (*)