Kunlavut Vitidsarn (foto: BWF) |
THAILAND tak pernah habis membikin rekor di level junior. Ratchanok Intanon sempat membuat dunia terhenyak.
Dia mampu tiga kali menjadi juara dunia junior di sektor tunggal putri yakni pada 2009, 2010, dan 2011. Saat ini, Racthanok menjadi tunggal putri papan atas dunia.
Kini, hal yang sama dilakukan Kunlavut Vitidsarn. Pebulu tangkis kelahiran Bangkok 11 Mei 2001 itu mampu tiga kali (hat-trick) juara. Hebatnya, itu dilakukannya di tunggal putra.
Kunvalut menjadi juara dunia pada 2017, 2018, dan 2019. Lawan yang dikalahkannya pun berbeda-beda di tiap edisi.
Pada 2017 yang dilaksanakan di Jogjakarta, Kunvalut menang 17-21, 21-15, 21-9 atas Leong Jun Hao dari Malaysia. Setahun kemudian di Kanada, dia menghentikan perlawanan Kodai Naraoka (Jepang) dengan 21-9, 21-11 dan pada 2019 yang digelar di Rusia, Kunvalut melibas Christo Popov (Prancis) 21-8, 21-11.
Di level senior pun, Kunvalut juga turun di berbagai ajang. Bahkan, dia menjadi juara di Fjar International di Iran, Polish Open, dan Finis Open. Memang, ajang tersebut tak diikuti oleh pebulu tangkis papan dunia.
Namun, itu sudah menjadi bekal baginya yang berharga. Jadi, tunggal putra Indonesia bakal mendapat ancaman. (*)