WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» »Unlabelled » Jangan Gagal Lagi, Marin

SMASHYESS - Bagi seorang Carolina Marin, nihil juara tentu sangat mengejutkan. Statusnya adalah tiga kali pemenang tunggal putri dunia (2014, 2015, 2018) dan peraih emas Olimpiade Rio 2016. Satu hal yang tidak pernah dilakukan oleh pebulu tangkis putri di luar Asia.

Tapi, dalam dua tahun terakhir, sinar perempuan kelahiran 15 Juni 1993 sinarnya redup. Bahkan, selama 2022, Marin belum pernah menjadi juara dalam sebuah turnamen perorangan. Tercatat hanya sekali dalam Kejuarana Eropa 2022 yang dilaksanakan di kandangnya sendiri, Madrid, Spanyol. Dalam pertandingan final, dia mengalahkan Kirtsy Gilmour dari Skotlandia. Menariknya, kemenangan itu menjadi debutnya pada 2022. Sementara di turnamen setelah itu, semuanya berakhir kegagalan.

Di Indonesia Open, langkahnya terhenti di 16 besar.Begitu juga di Malaysia Open sepekan kemudian. Dalam Kejuaraan Dunia, langkahnya lebih baik. Marin sampai babak 16 besar. Meski sebagai pebulu tangkis yang pernah merasakan manisnya tiga gelar juara dunia, hasil tersebut cukup ironis. 


 Kegagalan kembali dialami di Japan Open. Lagi-lagi, Marin sampai perempat final.Kemudian, di Canada Open, pebulu tangkis yang pernah diberi kesempatan berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung itu menembus semifinal. Perjanan terbaiknya di 2022 adalah lolos ke final France Open. Tapi, di final, Marin kalah dari wakil Tiongkok He Bing Jiao 21-16, 9-21, 20-22. 

 Langkah ini kembali diulanginya dalam Indonesia Masters 2023. Marin sukses lolos ke babak final. Dalam pertandingan semifinal yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (28/1/2023), Marin menang dua game langsung 21-15, 21-14 atas wakil Tiongkok Han Yue. Kemenangan ini membuat Marin, yang kini berada di posisi sembilan dunia, unggul 2-1 selama bertemu dengan lawan yang menduduki ranking 11 dunia tersebut. 

 Kans mengakhiri paceklik gelar sangat terbuka. Meski yang dihadapi di final adalah An Seo-young yang menempati unggulan kedua. Dalam tujuh kali pertemuan, Marin unggul empat kali. Hanya, yang menjadi agak berat , dalam dua pertemuan terakhir, dia kalah dari An Seo-young. (*)

«
Next
This is the most recent post.
»
Previous
Posting Lama