WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» » Syahrozi Dafandi Arafixqli /Syahrizal Dafandi Arafixqli, Pasangan Kembar Pertama di Pelatnas Cipayung

Masih Sering Grogi tapi Bisa Saling Menutupi
Masih Sering Grogi tapi Bisa Saling Menutupi

Januari ini Pelatnas Cipayung mengumumkan penghuninya. Yang menarik, dari 98 atlet, ada dua lelaki kembar.
---
SEKILAS susah membedakan Syahrozi Dafandi Arafixqli /Syahrizal Dafandi Arafixqli. Wajar karena keduanya memang kembar.

Namun, kalau lebih jeli, di antara keduanya ada perbedaan. Syahrizal mempunyai tahi lalat di dagu sebelah kiri.

 ''Syahrizal kakak, sedangkan saya adik. Sejak kecil kami memang sudah dilatih bulu tangkis,'' kata Syahroni di GOR Sudirman, Surabaya, pada Minggu siang (6/1/2018).

 Oleh orang tuanya, pasangan Budi Santoso-Dari Eko Purwani, pada usia  sembilan tahun keduanya dimasukan ke PB Dasa Didgaya, Kota Blitar, asal keduanya. Saat itu, lelaki kelahiran 9 Desember 2000 tersebut masuk duduk di kelas 1 Sekolah Dasar (SD) Kepanjen Lor.

 Guna mengepakan pretasinya, pada 2015, mereka  meninggalkan Kota Blitar.  Mereka bergabung dengan PB Semen Gresik. ''Kami mulai dipasangkan dan di sana kami bertahan hingga 2018,''  tambah Syahrizal.

 Ketika PB Semen Gresik tutup, keduanya menjadi incaran banyak klub. Beruntung PB Pratama, Surabaya,mendapatkan.

 Di tempat tersebut, kemampuan keduanya terus berkembang. Bahkan, pada 2018, Syahrozi/Syahrizal semakin menunjukkan kegarangan di atas lapangan.

 ''Kami mampu lolos final di tiga sirkuit nasional yakni Balikpapan, Bali, dan Surabaya.  Kami mampu menjadi juara di  Balikpapan dan Bali,'' ucap Syahrizal.

 Padahal, ungkap dia, kalau mampu menjadi tiga kali beruntun, tiket menembus Pelatnas Cipayung langsung berada dalam genggaman. Mereka tidak perlu bertarung dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2018 di Jakarta dan harus menjadi juara.

 Di Syahrozi/Syarizal menundukkan pasangan Bernadus Bagas Kusuma Wardana/Dwiki Rafian Restu di final dengan skor 17-21, 22-20, 21-18, Minggu (22/12/18). Bahkan, di game ketiga, keduanya sempat tertinggal jauh.

 Meski sudah beberapa kali memetik prestasi, bukan berarti keduanya punya kelemahan. Mereka, tambah Syahrizal, masih sering grogi dan tegang.

 ''Untungnya, kami bisa saling menutupi,'' terang dia.

 Dengan status magang di Pelatnas Cipayung, Syahrozi/Syahrizal tak mau berpuas diri. Mereka tertantang untuk bisa menjadi penghuni tetap kawah candradimuka pebulu tangkis Indonesia tersebut.

 ''Ingin jadi penghuni tetap. Untuk itu, kami harus berlatih keras dan bisa menunjukkan prestasi,'' ucap Syahrozi. (*)


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama