WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

Sayang, Ihsan Tak Bisa Ikut

KIBASAN raket Anthony Ginting dan Jonatan Christie kembali memaka korban. Hasilnya, kedua tunggal putra muda usia asal Indonesia tersebut melaju ke babak perempat final Malaysia Open 2018.

 Dalam pertandingan yang dilaksanakan di Axiata Stadium, Kuala Lumpur, Kamis waktu setempat (18/1/2018), Anthony menang menang dua game 21-14, 21-14 atas wakil Denmark Anders Antonsen.  Ini merupakan kemenangan perdana Anthony yang kini rankingnya turun tiga setrip ke posisi 16 dunia tersebut.

Sementara, Jonatan, yang rankingnya naik satu setrip ke posisi 13 dunia, dipaksa bertarung selama tiga game 19-21, 21-14, 21-15 oleh Lee Zii Jia asal Malaysia.Sayang langkah Anthony dan Jonatan gagal diikuti rekannya di Pelatnas Cipayung Ihsan Maulana Mustofa.

Dia ditundukkan wakil Malaysia Suppanyu A. asal Thailand dengan 21-7, 19-21, 19-21. Kekalahan ini membuat Ihsan tak pernah menang selama tiga kali pertemuan dengan Suppanyu.

Padahal, berkaca dari babak  I, seharusnya dia bisa menang. Alasannya, di babak I, Ihsan mempermalukan legenda asal Tiongkok yang sudah mengoleksi dua emas olimpiade, Beijing 2008 dan London 2012, Lin Dan. (*)

Ekperimen Belum Buahkan Hasil

Praveen/Melati saat di PON 2016 (foto;PBSI)
EKSPERIMEN ganda campuran di Malaysia Masters 2018 gagal total. Pasangan baru hasil pemisahan Praveen Jordan/Debby Susanto sudah tersingkir di babak awal dalam ajang yang masuk kategori level V kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut.

 Praveen yang kini dipasangkan dengan Melati Daeva Oktavianti terhenti di babak II. Dalam pertandingan yang dilaksnakan di Axiata Stadium, Kuala Lumpur, Kamis waktu setempat (18/1/2018), mereka kalah 16-21, 12-21 kepada unggulan kelima asal Tiongkok Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Sehari sebelumnya, Debby, yang ditandemkan dengan Ricky Karanda Suwardi, menyerah 19-21, 19-21 kepada Tang Chun Man/Tse Ying Set, unggulan kedua dari Hongkong. Bagi kedua pasangan baru ini, penampilan di negeri jiran merupakan debut.

Sebenarnya, Praveen/Debby sempat memberikan harapan sebagai penerus Tontowi Ahmad/Liliyana. Asa sempat membuncah ketika keduanya mampu menjadi juara All England dua tahun lalu.

Sayang, setelah itu, capaian keduanya menurun drastis. Selain gagal mempertahankan gelar di All England, Praveen/Debby sering tumbang di babak-babak awal.

 Hasil tersebut membuat PP PBSI membuat keputusan berani dengan memisahkan Praveen dan Debby. Sayang, eksperimen awal masih belum memberikan hasil memuaskan. (*)

Ihsan Bisa Kalahkan Lin Dan

Ihsan Maulana Mustofa
SELAMA empat kali pertemuan, Lin Dan seolah menjadi momok bagi pebulu tangkis muda Indonesia Ihsan Maulana Mustofa. Dia tak pernah menang.

Pil  pahit itu ditelannya di Hongkong Open 2015, Singapore Open 2016, Kejuaraan Asia 2006, dan terakhir di Swiss Open 2017. Kekalahan kelima pun sudah di depan mata.

Ihsan berjumpa dengan Lin Dan di babak I Malaysia Masters 2018. Tapi, kenyataan di lapangan berkata lain.

Ihsan, yang kini masih terpuruk di posisi 47 dunia, mampu menundukkan Lin Dan, yang ada di ranking empat dunia. Dia unggul tiga game 21-16, 18-21, 21-17 di Kuala Lumpur pada Rabu malam (17/1/2018).

Kemenangan ini membuatnya mampu mengikuti jejak dua rekannya di Pelatnas Cipayung, Anthony Ginting dan Jonatan Christie. Hebatnya, mereka juga mampu menundukkan para unggulan.

Anthony mempermalukan Chen Long, unggulan ketiga asal Tiongkok yang juga peraih emas Olimpiade Rio 2016. Sedang Jonatan menghentian langkah unggulan keenam Chou Tien Chen dari Taiwan. (*)

Anthony-Jonatan Pulangkan Unggulan

Anthony Ginting menembus babak II

 DUA pebulu tangkis muda Indonesia, Anthony Ginting dan Jonatan Christie, membuat kejutan di Malaysia Masters 2018. Keduanya menumbangkan calon juara dalam ajang yang sekarang masuk level V kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut.

Anthony memulangkan unggulan ketiga Chen Long asal Tiongkok dengan dua game langsung 21-17, 21-15 di babak I pada pertandingan yang dilaksanakan di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pada Rabu waktu setempat (17/1/2018). Sedangkan Jonatan melibas unggulan keenam asal Taiwan Chou Tien Cheh dengan 22-11, 24-22.

Bagi Anthony, kemenangan atas peraih emas Olimpiade Rio 2016 tersebut merupakan kali kedua. Sebelumnya, pebulu tangkis 21 tahun tersebut menang di Australia Open 2016 dengan 21-14, 21-17. Sedangkan dia kalah di ajang Australia Open tahun lalu dengan 10-21, 13-21.

Lain halnya dengan Jonatan. Kemenangan di negeri jiran ini membuat dia tak pernah kalah dari ranking enam dunia tersebut dalam empat kali pertemuan.

Bagi Anthony dan Jonatan, Malaysia Masters merupakan turnamen perdana di 2018. Keduanya absen pekan lalu di Thailand Masters. (*)

CDM Asian Games Kunjungi Pelatnas PBSI

Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Syafruddin berikan arahan
PELATNAS PBSI kedatangan tamu penting. Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Syafruddin, yang merupakan Chief de Mission (CDM) Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018, datang ke kawah candradimuka bulu tangkis yang berada di Cipayung, Jakarta Timur, tersebut, pada Rabu (17/1/2018).

 Syafruddin meninjau sejauh mana persiapan tim bulu tangkis Indonesia dalam menghadapi pesta olahraga terakbar se-Asia tersebut. Indonesia merupakan tuan rumah Asian Games 2018.

Bulu tangkis bakal dimainkan di Istora, Senayan, Jakarta. Cabor tepok bulu itu rencananya dilangsungkan pada 18-29 Agustus 2018.

 Selain meninjau latihan para atlet di pelatnas, Syafruddin juga melihat sejumlah sarana dan prasarana penunjang latihan. Dia berbincang sejenak dengan para atlet serta menyemangati para atlet untuk dapat tampil maksimal di Asian Games 2018.

“Bangsa yang besar dan disegani dilihat dari tiga hal yaitu ekonomi, militer dan olahraganya. Ketika olahraganya kuat, pasti akan disegani dan dibanggakan,” kata Syafruddin dalam sambutannya seperti dikutip media PBSI.

Bulu tangkis, tambahnya, sudah dapat medali olimpiade dan gelar juara dunia . Di Indonesia, ujar Syafrudin, belum ada cabor lain yang menyamakan bulutangkis.

''Saya berharap bulutangkis akan kembali mengharumkan nama Indonesia di ajang Asian Games,” ucap dia.

Dalam kesempatan ini, PBSI yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum I/Ketua Harian Alex Tirta, Sekretaris Jenderal Achmad Budiharto, dan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti, menyampaikan apresiasinya atas perhatian yang diberikan CDM kepada tim bulu tangkis.

“Bulu tangkis agak berbeda dengan cabang olahraga lain, pelatnas kami berkesinambungan, latihan tidak pernah berhenti. Pertandingan cukup banyak sepanjang tahun dan ada target-target yang ingin kami capai, jadi persiapan ke Asian Games berjalan terus, beriringan dengan persiapan ke turnamen-turnamen lain,” jelas Susy .

Asian Games, tambah dia, tentunya menjadi salah satu target penting buat PBSI di 2018. PBSI, papar Susy, berharap selain Asian Games 2018 sukses dalam penyelenggaraan, juga sukses dalam prestasi.

''Karena ini gengsi negara,” ungkapnya.

Susy pun menuturkan bahwa PBSI telah ditunjuk pemerintah untuk membentuk tim khusus yang mendukung cabor bulu tangkis di Asian Games. Struktur tim telah disusun dan dilaporkan ke Kemenpora.

Mengenai kerangka di Asian Games 2018, Susy menerangkan bahwa biasanya tim inti bulu tangkis terdiri dari 16 atlet. Akan tetapi Susy mengajukan long list yang terdiri dari 24 atlet, agar jika ada perubahan, seperti pergantian pasangan, ada atlet yang sakit/cedera, posisinya bisa digantikan atlet lain yang namanya ada di dalam long list tersebut. Sejauh ini baru 18 atlet yang disetujui oleh Kemenpora. (*)

Gagal Lagi Son

HARAPAN Sony Dwi Kuncoro menembus babak utama Malaysia Masters 2018 kandas. Mantan tunggal putra terbaik Indonesia tersebut kalah di babak kedua babak kualifikasi.

 Sony harus mengakui ketangguhan wakil Malaysia Joo Ven Song dengan dua game langsung 19-21, 10-21 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Selasa waktu setempat (16/1/2018). Sebelumnya, di babak I, Sony memperoleh bye.

Pekan lalu, Sony batal berlaga di Thailand Masters 2018. Alasannya, dia tengah sakit.

Kegagalan juga dialami wakil merah putih lainnya, Shesar Hiren Rustavito. Mantan penghuni Pelatnas Cipayung ini menyerah 21-15,15-21, 8-21 kepada andalan Malaysia Iskandar Zulkarnain.

Usai dari Kuala Lumpur, Sony akan tampil di kandang sendiri dalam Indonesia Masters 2018. Dibandingkan Thailand dan Malaysia, Indonesia Masters gengsinya lebih tinggi. Ini karena ajang yang dilaksakanan di Istora Senayan, Jakarta, tersebut ada di level III.

Di Indonesia Masters 2018, Sony kembali memulai langkah dari babak kualifikasi. Di babak pertama, arek Suroboyo tersebut ditantang wakil India Sourabh Verma. (*)

Turun dengan Kekuatan Terbaik

INDONESIA tak mau main-main. Merah Putih akan turun dengan kekuatan penuh di ajang Kejuaraan Asia 2018.

Kejuaraan yang juga merupakan kualifikasi Piala Thomas dan Uber ini bakal dihelat di Alor Setar, Malaysia, pada 6-11 Februari 2018. Sedangkan putaran final Piala Thomas dan Uber 2018 akan dilangsungkan Mei mendatang, di Bangkok, Thailand.

Sebanyak 10 pebulu tangkis putra dan 10 putri terbaik telah terpilih untuk memperkuat tim inti . Di tim putra, Anthony Sinisuka Ginting dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi ujung tombak di tim putra. Hadirnya dua pemain senior, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan makin menambah kekuatan tim putra.

Sedangkan nama Gregoria Mariska, peraih medali emas Kejuaraan Dunoa Junior 2017, kembali masuk jajaran tim inti. Di sektor ganda, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu masih menjadi andalan untuk mendulang angka.

“Kami memang sengaja menurunkan pemain-pemain terbaik di ajang ini. Kami nggak mau kecolongan dan mau dapat hasil maksimal di sini,'' kata Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti seperti dikutip media PBSI.

Makanya, ungkap dia, pertimbangan dipilihnya mereka karena dianggap mampu menyumbang poin. Harapannya, lanjut Susy, pebulu tangkis tersebut dapat dua kemenangan dari sektor ganda dan minimal satu dari tunggal.

''Kalau bisa lebih ya bagus,” ujar Susy.

Dua tahun silam, tim putra dengan gemilang. Titel tim terbaik Asia 2016 disandang putra Indonesia usai mengalahkan Jepang, dengan skor 3-2. Sedangkan tim putri harus terhenti di perempat final dari Tiongkok, dengan skor 0-3. (*)

Daftar Skuad Indonesia ke Kejuaraan Asia 2018
Putra:
Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, Firman Abdul Kholik, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Angga Pratama, Rian Agung Saputro

Putri:
Gregoria Mariska, Fitriani, Hanna Ramadini, Ruselli Hartawan,
Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Della Destiara Haris, Rizki Amelia Pradipta, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Anggia Shitta Awanda

Pelatih :
Hendry Saputra (tunggal putra), Herry Iman Pierngadi (ganda putra), Minarti Timur (tunggal putri) dan Eng Hian (ganda putri)

Pia Bawa Hyderabad Hunters Juara

LAMA absen dari pentas internasional tak membuat kemampuan Pia Zebadiah Bernadeth merosot tajam. Bahkan, dia mampu menjadi pahlawan kemenangan timnya, Hyderabad Hunters, di ajang Premier Badminton League (PBL) 2017-2018.

Turun di  laga kelima atau laga terakhir, Pia yang berpasangan dengan pebulu tangkis India  Satwiksairaj Rankireddy di ganda campuran mampu mengalahkan wakil Bengaluru Blasters Kim Sa Rang /N Sikki Reddy (Korsel/India) dengan 15-11, 15-12. Hasil tersebut membuat tuan rumah unggul 4-3.

 Laga final harus dilaksanakan hingga partai kelima karena kedua tim sama-sama mengantongi poin 3. Kemenangan , Hyderabad Hunters selain didonasikan Satwiksairaj/Pia juga disumbangkan Lee Hyun-il (Korsel) di tunggal putra kedua dan Carolina Marin (Spanyol) di tunggal putri.

 Hyun-il menundukkan Subhanker Dey dengan 15-7, 15-13. Sedangan Marin, yang merupakan peraih emas Olimpiade Rio 2016, menghentikan asa Kirsty Gilmour (Skotlandia) dengan 15-8 15-14.

  Juara dunia 2017 nomor tunggal putra sekaligus peringkat satu dunia asal Denmark Viktor Axelsen menyumbangkan angka bagi Hyderabad Hunters. Dia melibas Sai Praneeth dengan 15-8, 15-10.

 Satunya dari nomor ganda putra. Pasangan Mathias Boe/Kim Sa Rang (Denmark/Korsel) menundukkan Markis Kido/Yoo Yeon-seong (Indonesia/Korsel) 15-9, 15-10. (*)

Jajal Istora Lewat Indonesia Masters

 ISTORA akan kembali menjadi saksi bisu serunya penyelenggaraan turnamen bulutangkis kelas dunia. Setelah tahun lalu tak dapat digunakan karena tengah direnovasi jelang Asian Games 2018, kini kesiapan Istora hampir mendekati seratus persen untuk digunakan kembali dalam ajang Daihatsu Indonesia Masters 2018 pada 23-28 Januari 2018 mendatang.

“Setelah ditest beberapa atlet, memang masih perlu penyesuaian lagi, terutama dari kondisi arah angin. Walaupun tidak terlalu mengganggu seperti yang kami khawatirkan di awal,” ujar Achmad Budiharto, Ketua Panitia Pelaksana Daihatsu Indonesia Masters 2018, seperti dikutip media PBSI.

Istora adalah stadion yang menjadi ikon dan yang sangat dicintai penggemar bulu tangkis. Tetapi, Istora memang sangat butuh perbaikan untuk memenuhi ekspektasi sebagai venue olahraga terkini.

''Perbaikan ini telah menjadikan Istora memenuhi harapan tersebut, kami menanti momen-momen bersejarah selanjutnya di Istora,” kata Darren Parks, Events Director, Badminton World Federation (BWF).

Perbaikan Istora tentunya membuat stadion ini jauh lebih baik. Selain dari pengaturan tempat duduk penonton yang kini menjadi single seating yang tentunya menjadi lebih nyaman, pencahayaan stadion juga semakin baik dengan penggunaan jenis lampu LED.

“Jenis lampu yang dipakai ini adalah LED, tidak ada heating. Walaupun sudah 2000 lumens, tetapi tidak panas, akan membuat pemain lebih nyaman. Di JCC kemarin, kami pakai 1200 lumens tetapi pemain sudah merasa gerah, karena jenis lampunya berbeda. LED terangnya oke dan tidak panas,” ujar Budi, sapaan karib Achmad Budiharto.

Budi bersyukur bahwa bulu tangkis mendapat dua kesempatan jajal Istora sebelum Asian Games 2018 nanti. Selain Daihatsu Indonesia Masters 2018, kejuaraan Indonesia Open Level 2- BWF World Tour Super 1000 juga akan dilangsungkan di Istora pada Juli mendatang. (*)

Tuah Tommy di Thailand




THAILAND Masters bersahabat dengan Tommy Sugiarto. Dua tahun beruntun putra kegenda bulu tangkis Icuk Sugiarto tersebut menjadi juara.

Di 2018 ini, Tommy mengalahkan wakil Malaysia Jun Heo Leong dengan dua game langsung 21-16, 21-15 di Bangkok pada Minggu waktu setempat (14/1/2018). Sementara tahun lalu, mantan tunggal nomor satu Indonesia tersebut menghentikan perlawanan wakil tuan rumah Kanthapon W. dengan 21-17, 21-11.

 Gelar di Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, tersebut akhirnya menjadi  juara semata wayang yang diraih Tommy. Di ajang yang lain, dia babak belur.

 Bahkan, kakak dari Jauza Sugiarto, pebulu tangkis ganda putri yang kini digembleng di Pelatnas Cipayung, banyak tersingkir di babak awal. Akibatnya, ranking yang dimiliki bertahan terus turun.

Sayang, sukses Tommy menjadi juara di Thailand Masters 2018 gagal diikuti oleh dua wakil Indonesia yang lolos ke semifinal. Pasangan ganda putra, Ade Yusuf/ Wahyu Nayaka, dan pasangan ganda putri, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi, menyerah kepada lawan-lawannya.

Ade/Wahyu, yang diunggulkan di posisi ketujuh, dihentikan pasangan tuan rumah yang tak diunggulkan Tinn Isriyanet/Kittisak Namda dengan tiga game 18-21, 21-11, 20-22. Sedangkan Anggia/Ketut menyerah 19-21, 17-21 juga dari wakil Thailand Jongkolphan/Rawinda. (*)

Masih Ada Kans Jadi Juara


PELUANG Indonesia membawa pulang juara dari Thailand Masters 2018 masih ada. Hanya, kans menyapu bersih lima gelar sudah tertutup.

 Ini karena Indonesia sudah tak punya wakil di tunggal putri dan ganda campuran. Duta di kedua nomor tersebut harus terhenti di babak perempat final.

Gregoria Mariska di tunggal putri dan Akbar Bintang Cahyono/Winny Kandow (ganda campuran) menyerah dari lawan-lawannya. Gregoria dipaksa harus menyerah dua game langsung 13-21, 20-22 dari unggulan teraras yang juga andalan tuan rumah Nichaon Jindapol. Sementara Akbar/Winny kalah dua game 13-21, 18-21 dari Tang Jie Chen/Tan Wee Kiong asal Malaysia.

Hanya, di dua nomor lain, tunggal putra dan ganda putra, kans menjadi juara sangat besar. Tommy Sugiarto dan pasangan Berry Anggriawan/Hardianto masih bertahan dan status keduanya merupakan unggulan teratas.

Di perempat final yang dilaksanakan di Bangkok pada Jumat waktu setempat (12/1/2018), Tommy melibas wakil Jepang Hashiru Shimono dengan 21-17, 21-8 dan Berry/Hardianto menghentikan perlawanan wakil Negeri Sakura, julukan Jepang, lainnya Mahiro Kaneko/Yunosuke Kubota 21-15, 21-11. (*)

Giliran Juara Nasional Sambangi Sakura

GOR Sakura kedatangan tamu spesial. Bangunan di kawasan Ketintang, Surabaya, tersebut dikunjungi Wisnu Yuli Prasetyo, pada Jumat sore (12/1/2018).

 Dia datang bersama mantan pelatihnya di Surya Baja, M. Nadib. Tentu saja kehadiran Wisnu cukup mengejutkan.

 ''Saat dihubungi Nadib, saya juga pas di luar rumah. Saya pun langsung balik,'' kata Pemilik PB Sakura sekaligus Direktur Sakura Sport Management Ade Dharma.

 Hanya, lanjutnya, kedatangan tersebut sekadar keinginan Wisnu untuk menyaksikan PB Sakura, tempat Nadib sekarang berbagi ilmu. Di klub yang baru disahkan PBSI Surabaya pada Juli lalu itu, Nadib dijadikan sebagai direktur teknik.

Kehadiran Wisnu juga diharapkan bisa menambah motivasi dan semangat pebulu tangkis Sakura. Namun, juara nasional Indonesia 2017 tersebut bukan atlet papan Indonesia pertama yang mengunjungi Sakura.

Sebelumnya, beberapa atlet olahraga bulu tepok itu yang pernah datang adalah Tri Kusharjanto dan Luluk Hadiyanto. Keduanya merupakan mantan pebulu tangkis andalan Indonesia.

Trikus merupakan mantan peraih perak nomor ganda campuran Olimpiade Sydney 2000 berpasangan dengan Minarti Timur. Selain itu, dia juga merajai berbagai turnamen internasional.

Sementara, Luluk adalah mantan pebulu tangkis ganda putra andalan merah putih. Bersama Alvent Yuliango, mereka pernah duduk di ranking satu dunia. (*) 

Tim Ibu Kota Jaga Asa

Sung Ji-hyun ikut sumbang angka
ASA Delhi Dashers menembus the Premier Badminton League tercapai. Ini usai mereka menang 4-1 atas North Eastern Warriors di Gachibowli Stadium pada Rabu waktu setempat (10/1/2018).

Delhi memenangkan tiga pertandingan, termasuk Trump. Imbasnya, tim asal ibu kota tersebut mengumpulkan empat angka dan membuat koleksi poin menjadi 15.

Sementara, Warriors, meski memetik dua kemenangan tapi mereka hanya bisa menambah satu angka. Hasilnya, koleksi poin total masih berkutat 12.

Tian Houwei menyumbangkan kemenanga
n Delhi usai melibas Tzu Wei Wang dengan 15-10, 8-15, 15-11. Dia sempat tertinggal 2-8 di game penentuan.

Sung Ji Hyun memperbesar keunggulan Delhi setelah menghentikan perlawanan Michelle Li 13-15, 15-11, 15-13 di Trump match. Sung Ji, yang kini duduk di peringkat tiga dunia, memang lebih diunggulkan menang.

Michelle and Shin Baek Cheol had provided a bright start to the Warriors winning their mixed doubles duel against the Delhi pair of Ashwini Ponnappa and Vladimir Ivanov in straight games 15-13, 15-11.(*)

Mantan Atlet Cipayung Juara di Kanada

Febri (kiri) saat pengalungan medali
UKIRAN prestasi dilakukan Febriyand Irvanaldy. Dia sukses menjadi juara tunggal putra di Toronto Open 2018.

Dalam final yang dilaksanakan Minggu waktu setempat atau Senin dini hari WIB tersebut, Febri, sapaan karib Febriyand Irvanaldy, menundukkan Bryan Yan dari E Badminton dengan straight game 21-16, 21-14.

Febri, yang kini berusia 27 tahun, memperkuat klubnya sendiri. Hanya, dia tak membawa nama Wima Surabaya.

 ''Klub saya Indonesia Badminton Academy,'' ungkap pebulu tangkis yang besar karena polesan pelatih senior Ferry Stewart tersebut.

 Ini, lanjut Febri, merupakan gelar keempatnya selama 2,5 tahun tinggal di Kanada. Sebelumnya, dia memenangi Ryerson Open selama dua kali dan juara liga sekali.

 ''Semua pebulu tangkis Indonesia yang ada di Kanada hampir semua ikut,'' jelas Febri. (*)

Terhenti karena Mengundurkan Diri


Hashiru Shimono penakluk Hayom
LANGKAH Dionysius Hayom Rumbaka di Thailand Masters 2018 harus terhenti. Mantan tunggal putra penghuni Pelatnas Cipayung tersebut harus mengakui ketangguhan wakil Jepang Hashiru Shimono dengan 21-18, 13-21,15-7.

Game ketiga gagal dilanjutkan sampai selesai karena Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, mengunduran diri. Cedera yang menimpanya belum bisa diajak kompromu.

Ya,cedera membuat Hayom juga terpental dari pelatnas. Akibatnya, dia lama absen dari berbagai turnamen.

Di Thailand Masters 2018, Hayom pun memulai langkah dari babak kualifikasi. Berkat dua kemenangan, mantan tunggal ketiga Indonesia di Piala Thomas itu mampu merasakan atmosfer babak utaman turnamen yang masuk level V BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) itu.

Meski kehilangan Hayom, tapi Indonesia masih menempatkan wakil di babak II tunggal putra. Mereka antara lain trio pelatnas-Ihsan Maulana Mustofa, Abdul Kholik, dan Panja Ahmad Maulana.

Selain itu, ada nama Tommy Sugiarto. Bahkan, putra legenda bulu tangkis Indonesia, Icuk Sugiarto, tersebut diunggulkan di tempat kedua. Unggulan teratas ditempati wakil tuan rumah Tanongsak S. (*)

Axelsen Ungguli Bintang Spurs

Viktor Axelsen jadi atlet terbaik Denmark 2017
PENAMPILAN gemilang Viktor Axelsen selama 2017 diganjar apresiasi. Pebulu tangkis jangkung ini dinobatkan menjadi atlet terbaik Denmark.

Hebatnya, Axelsen mampu mengungguli atlet-atlet top dunia yang berasal dari Negeri Dongeng tersebut. Dia mengalahkan Caroline Wozniacki (tenis putri), Christian Eriksen (sepak bola dari klub top Eropa Tottenham Hotspurs ), Tim Nasional Denmark, Pernille Blume (renang), dan Jakob Fuglsang (balap sepeda).

Selama tahun lalu, Axelsen lagi di atas angin. Dia sukses meraih tiga gelar super series yakni India, Jepang, dan Tiongkok.

“Pada 2017, banyak atlet Denmark yang tampil luar biasa. Dalam pandangan kami, medali juara dunia dari Viktor Axelsen merupakan capaian yang paling menonjol,'' ungkap  Thomas Holm, petugas media dari NordicBet.

BT Gold merupakan penghargaan bagi atlet Denmark. BT memberikannya sejak 1930 dan Viktor Axelsen adalah atlet ke-88 yang memperoleh penghargaan itu. (*)

Ahmedabad Smash Masters Amankan Tiket Semifinal

Tai Tzu Ying (foto: taiwannews)
Ahmedabad Smash Masters mengamankan posisi semifinal Premier Badminton League (PBL) 2017-2018. Ini berkat kemenangan 5-0 atas Mumbai Rockets di Chennai pada Selasa waktu setempat (9/1/2018).

Seperti dikutip dari media India, The Ahmedabad pun menjadi tim pertama yang pasti lolos semifinal.  Kemenangan di Nehru Indoor Stadium itu ditentukan Sourabh Verma yang menundukkan saudara laki-lakinya Sameer dengan dua game langsung 15-14, 15-11 di the trump match.

Kemenangan juga disumbangkan dari tunggal putri. Pebulu tangkis nomor satu dunia Tai Tzu Ying dan tunggal putra melalui H S Prannoy yang unggul 15-12, 15-12 atas ranking lima dunia 5 Son Wan Ho. Tzu Ying sendiri melibas Beiwen Zhang dengan 15-9, 15-12.

Lee Yong Dae/Tan Boon Heong menjadi satu-satunya wakil Mumbai Rockets. Mereka menang 15-10, 15-12 atas K Nandagopal/Lee Reginald.

Mumbai Rockets mengakhiri kompetisi dengan 10 point. Sedang Chennai Smashers mengoleksi 12 point yang membuat mereka terpental dari semifinal. (*)

Seperti Pasangan yang Baru Kenal

Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (foto:thestar)
DEBUT manis dibukukan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Pasangan ganda campuran asal Malaysia tersebut membukukan kemenangan di babak I Thailand Masters 2018.

Peng Soon/Liu Ying menang dua game langsung  21-19, 21-15 atas Chang Tak Ching/Ng Wing Yung dari Hongkong dalam pertandingan yang dilaksanakan di Bangkok pada Rabu waktu setempat (10/1/2018). Soon/Liu Ying merupakan pasangan peraih perak Olimpiade Rio 2016. Di final, mereka dihentikan wakil Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. 

 Tapi, sejak April 2017, mereka harus berpisah. Ini karena Liu Ying harus menjalani operasi bahu.

Absen yang cukup lama tersebut membuat ranking keduanya jeblok. Terakhir, posisi keduanya ada di 58 dunia.

Peng Soon/Liu Ying yang pada 2017 atau sebelum berpisah sempat menembus final All England. Di babak kedua Thailand Masters 2018. mereka akan dijajal pasangan Indonesia Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami .

 “Sebenarnyal, kami melakukan awal yang kurang bagus. Kami sudah lama tak bermain bersama,'' ungkap Peng Soon, yang sempat dipasangkan dengan  Cheah Yee See usai Liu Ying istirahat, seperti dikutip dari media Malaysia.

Dia mengaku kurang ada klik. Bahkan, Peng Soon menerangkan keduanya seperti orang asing yang tidak saling kenal.

 ''Saya percaya bahwa kami akan kompak di pertandingan berikut,'' tandas Peng Soon. (*)

Ternyata Hayom Masih Ada

Dionysius Hayom Rumbaka
MASIH ada sisa-sisa dari Dionysius Hayom Rumbaka. Mantan tunggal ketiga Tim Piala Thomas Indonesia tersebut mampu lolos ke babak utama Thailand Masters 2018.

 Atlet yang kini bernaung di PB Djarum Kudus tersebut memetik dua kali kemenangan di babak kualifikasi turnamen yang kini masuk di level V atau super 300 kalender BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) itu.

 Dalam pertandingan pertamanya, Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, memetik kemenangan 18-21, 21-15, 21-17 atas pebulu tangkis Thailand Korakrit L. Tiket diperoleh usai dia kembali menghentikan asa wakil tuan rumah Kunlavut V.dengan 21-17, 21-19.

 Untuk berbicara banyak di babak utama bukan hal yang mustahil bagi Hayom. Di laga perdana, dia juga akan menghadapi wakil kualifikasi Hashiru Hashimoto dari Jepang.

 Selain Hayom, wakil Indonesia yang lolos dari babak kualifikasi adalah Fikri Ihsandi Hadmadi. Namun, di babak I, dia langsung berjumpa dengan unggulan teratas asal Thailand Tanongsak S. (*)

Tuan Rumah Jaga Kans Empat Besar

PV Sindhu membawa timnya menang
PV Sindhu kembali jadi kunci kemenangan bagi Chennai Smashers. Donasi di nomor spesialisnya, tunggal putri, menjadi kunci saat menundukkan Bengaluru Blasters dengan 3-2 di Premier Badminton League (PBL) yang dilaksanakan di kandangnya sendiri, Chennai, pada Senin waktu setempat (8/1/2018).

Hasil ini membuat  Chennai Smashers membuka kans lolos ke semifinal. Rencananya, babak empat besar akan memakai sistem knockout.

Sindhu mampu mengalahkan tunggal putri Bengaluru Blasters Kirsty Gilmour dengan dua game langsung 15-9, 15-14.  Kemenangan ini membuat Chennai Smashers di atas angin. Setelah sebelumnya di trump match wakil mereka Lee Yang/B Sumeeth Reddy menundukkan Mathias Boe/Kim Sa-rang dengan 8-15, 15-14, 15-13.

Tunggal putra nomor satu dunia yang membela Bengaluru Blasters  dipaksa bertarung tiga game 15-11, 6-15, 15-9 untuk bisa mengalahkan Tanongsak Saensomboonsuk 15-11, 6-15, 15-9. Ini sekaligus menjadi angka pertama bagi timnya.

Namun, dua kemenanan belum bisa membantu Blasters mengalahkan Chennai Smashers. Hanya, hasil itu cukup menolong untuk tetap berada di puncak dengan 15 poin. Chennai Smashers sendiri naik ke posisi ketiga dengan 12 poin.

Premier Badminton League (PBL) memang memakai sistem yang berbeda dengan biasanya. Tidak semua kemenangan dinilai satu.

Ada partai tertentu yang dinilainya diapresiasi 2. Kekalahan juga dinilai minus. (*)