SERIUS: Paul-Erik Hoyer (foto: badmintonfreak) |
Tentu, kemampuan dan kualitas lelaki asal Denmark tersebut memimpin BWF tidak perlu diragukan lagi. Sebagai atlet,lelaki kelahiran 2 September 1965 tersebut merupakan peraih emas tunggal putra pada Olimpiade Atlanta 1996. Pada babak final, dia menundukkan andalan Tiongkok Dong Jiong 15-12, 15-10. Ini merupakan satu-satunya emas tunggal putra yang bisa diraih wakil Eropa.
Selain itu, Paul-Erik juga tiga kali menjadi juara Eropa yakni pada 1992, 1994, dan 1996. Pada nomor beregu, dia mampu membawa Denmark lolos ke babak final Piala Thomas.
Sayang, pada babak final, Negeri Viking, julukan Denmark, harus mengakui ketangguhan Indonesia dengan skor telak 5-0. Dia tumbang di tangan Joko Supriyanto dua set langsung 18-14, 15-8.
Pada turnamen perorangan, dua kali Paul-Erik berdiri di panggung terhormat yakni pada All England 1995 dan 1996. pada 1995, dia menundukkan jagoan Indonesia Haryanto Arbi 17-16, 15-6. Setahun kemudian, dia memupus asa andalan Malaysia Rashid Sidek 15-7, 15-6.
Untuk organisasi, saat ini, dia tercatat sebagai presiden federasi bulu tangkis Eropa (BE). Di organisasi yang didirikan 27 September di Frankurt, Jerman, itu dia menggantikan posisi Tom Bacher.
Paul-Erik maju setelah Presiden BWF sekarang Kang Young-joong asal Korea Selatan tak maju sebagai pencalonan. Young-joong pun diklaim Paul-Erik telah memberikan dukungan kepadanya.
‘’Saya ingin memimpin BWF dengan penuh semangat. Saya juga akan terbuka dan memberikan kesempatan dialog kepada stakeholder BWF,’’ kata Paul-Erik melalui email yang dikirim ke penulis.
Dia pun akan berusaha agar olahraga tepok bulu tersebut bisa dipertandingkan di olimpiade. Ya, ini sangat penting karena nasib bulu tangkis belum aman untuk bisa berlaga di pesta olahraga empat tahunan tersebut.
Alasannya, selama ini, bulu tangkis selalu didominasi Asia, khususnya Tiongkok. Ini semakin diperparah dengan adanya tindakan tak fair di nomor ganda putri pada Olimpiade London 2012. Imbasnya, empat pasangan terkena sanksi dari BWF, termasuk pasangan Indonesia Gresyia Polii/Meiliana Jauhari.
BWF, dulunya bernama IBF, pernah dipimpin orang Indonesia yakni Ferry Sonnevile pada 1971-1974. Pemilihan Presiden BWF akan dilaksakan 18 Mei di Kuala Lumpur, Malaysia. (*)
Daftar Presiden BWF
1 1934–1955 George Alan Thomas (Inggris)
2 1955–1957 John Plunkett-Dillon (Irlandia)
3 1957–1959 Brigadier Bruce Hay (Inggris)
4 1959–1961 ACJ van Vossen (Belanda)
5 1961–1963 John McCallum (Irlandia)
6 1963–1965 Nils Peder Kristensen (Denmark)
7 1965–1969 David Bloomer (Inggris)
8 1969–1971 Humphrey Chilton (Inggris)
9 1971–1974 Ferry Sonneville (Indonesia)
10 1974–1976 Stuart Wyatt (Inggris)
11 1976–1981 Stellan Mohlin (Swedia)
12 1981–1984 Craig Reedie (Inggris)
13 1984–1986 Poul-Erik Nielsen (Denmark)
14 1986–1990 Ian Palmer (Selandia Baru)
15 1990–1993 Arthur Jones (Inggris)
16 1993–2001 Lu Shengrong (Tiongkok)
17 2001–2005 Korn Dabbaransi (Thailand)
18 2005– Korea Kang Young-Joong (Korsel)