WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» »Unlabelled » Menanti Bulu Tangkis di Olimpiade 2020

SKANDAL: Gresyia Meiliana bersua Ha Jung-eun/Kim Min-jung  (foto: slate)
TAUFIK Hidayat kembali melontarkan statemen berani. Mantan juara dunia bulu tangkis asal Indonesia tersebut mengatakan bahwa olahraga tepok bulu angsa itu bisa tergusur dari Olimpiade 2020.
 Sebenarnya, kekhawatiran ini sangat wajar. Alasannya, Tiongkok sudah terlalu dominan. Negeri Panda, julukan Tiongkok, tak memberi tempat kepada negara lain untuk berjaya.
 Tentu ini sangat mengkhawatirkan. Beda dengan bola basket. Orang pasti beranggapan Amerika Serikat (AS) bakal mendominasi. Pertimbangannya, Negeri Paman Sam tersebut memiliki kompetisi bola basket yang terbaik di dunia, NBA.
 Para pemain bintangnya pun mayoritas dari AS. Meski, ada juga beberapa pemain bintang berasal dari negeri lain.
 Tapi ternyata, dominasi AS tak sekuat bayangan kita. Argentina dan Spanyol pun bisa menjegal ambisi Negeri Super Power tersebut.
 Begitu juga dengan sepak bola. Olahraga menendang si kulit bundar tersebut tak lagi milik negara-negara Eropa. Asia pun juga mulai diperhitungkan.
 Buktinya pada Olimpiade London 2012. Saat itu, Jepang menjadi negara Asia pertama yang mampu lolos ke semifinal.
 Beda jauh dengan bulu tangkis. Tiongkok benar-benar mendominasi.
Hasil terakhir di London, negara terpadat penduduknya di dunia itu tak menyisakan emas bagi negara lain alias sapu bersih.
 Keraguan akan kelangsungan bulu tangkis di pesta olahraga paling akbar di dunia yang digelar empat tahun sekali itu pun semakin kuat. Ini tambah diperparah dengan adanya skandal permainan di ganda putri.
Skandal ini telah mengakibatkan delapan pebulu tangkis asal Tiongkok, Korea Selatan, dan Indonesia. Mereka pun akhirnya didiskualifikasi dari olimpiade.
Sikap ini dipicu dari strategi Tiongkok  yang menurunkan dua pasangan yakni  Wang Xiaoli/Yu Yang di grup A serta Tian Qing/Zhao Yunlei di grup D.
 Skenarionya, mereka bisa bertemu di final. Namun strategi ini berantakan ketika pasangan Tian/Zhao kalah oleh pasangan Denmark Kamilla Rytter-Juhl/ Christinna Pedersen.
Imbasnya, negeri yang mempunyai Tembok Raksasa tersebut merombak strategi agar tidal bertemu di babak perempat final. Caranya, Wang Xiaoli/Yu Yang, sengaja mengalah dari ganda putri non-unggulan Korea Selatan Jung Kyung-eun dan Kim Ha-na.
Sayangnya, skenario ini membawa efek pada pertandingan lain. Pasangan Indonesia Greysia Polii/Meiliana Jauhari bertemu pasangan Ha Jung-Eun/Kim Min-Jung. Kedua pasangan ini berusaha kalah agar dapat menghindari pertemuan dengan Wang Xiaoli/Yu Yang.
Aksi ini mendapat kartu hitam dari wasit dan ofisial olimpiade. Mereka dianggap melanggar code of conduct pasal 4.5 dan 4.16 yaitu ‘tidak bersungguh-sungguh untuk berusaha memenangkan pertandingan’ dan ‘bertingkah-laku menghina dan merusak reputasi bulu tangkis’.
 Tentu, kita semua harap-harap cemas menunggu kiprah bulu tangkis di Olimpiade 2020. Harapan emas Indonesia masih diletakan di pundak cabor ini. Meski di London 2012, tradisi emas itu patah dengan tak berkumandangnya lagu Indonesia Raya dalam acara pengalungan medali juara. (*)


Para peraih emas di Olimpiade
Olimpiade Barcelona 1992
Tunggal Putra: Alan Budikusuma (Indonesia)
Tunggal Putri: Susi Susanti (Indonesia)
Ganda Putra: Park Joo-bong/Kim Mon-soo (Korsel)
Ganda Putri: Hwang Hye-young/Schung So-young (Korsel)

Olimpiade Atlanta 1996
Tunggal Putra: Poul-Erick Hoyer Larsen (Denmark)
Tunggal Putri: Bang Soo-hyun
Ganda Putra: Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky (Indonesia)
Ganda Putri: Ge Fei/Gu Jun (Tiongkok)
Ganda Campuran: Kim Dong-moon/Gil Young-ah (Korsel)

Olimpiade Sydney 2000
Tunggal Putra: Ji Xinpeng (Tiongkok)
Tunggal Putri: Gong Zhichao (Tiongkok)
Ganda Putra: Tony Gunawan/Candra Wijaya (Indonesia)
Ganda Putri: Gei Fei/Gu Jun (Tiongkok)
Ganda Campuran: Zhang Jun/Gao Ling (Tiongkok)


Olimpiade Athena 2004
Tunggal Putra: Taufik Hidayat (Indonesia)
Tunggal Putri: Zhang Ning (Tiongkok)
Ganda Putra: Kim Dong-moon/Ha Tae-kwon (Korsel)
Ganda Putri: Zhang Jiewen/Yang Wei (Tiongkok)
Ganda Campuran: Zhang Jun/Gao Ling (Tiongkok)

Olimpiade Beijing 2008
Tunggal Putra: Lin Dan (Tiongkok)
Tunggal Putri: Zhang Ning (Tiongkok)
Ganda Putra: Markis Kido/Hendra Setiawan (Korsel)
Ganda Putri: Du Jing/Yu Yang (Tiongkok)
Ganda Campuran: Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung (Korsel)

Olimpiade London 2012
Tunggal Putra: Lin Dan (Tiongkok)
Tunggal Putri: Li Xuerui (Tiongkok) 
Ganda Putra: Cai Yun/Fu Haifeng (Tiongkok)
Ganda Putri: Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok)
Ganda Campuran: Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok)

Distribusi Emas Bulu Tangkis di Olimpiade
Tiongkok: 16
Korsel: 6
Indonesia: 6
Denmark: 1 

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama