WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» »Unlabelled » Rindu Lahirnya King Baru

KING. Jika kita menyebut kata tersebut orang akan mengatakan bahwa itu dalam bahasa Indonesia artinya raja.
 Tapi, jika menyebut King dalam masyarakat bulu tangkis, pikiran mereka akan langsung tertuju pada sosok pebulu tangkis top di era 1970-an dan 1980-an Liem Swie King.
 Ya, Liem Swie King atau yang akrab disapa King memang raja dan legenda bulu tangkis Indonesia dan dunia. Kisahnya bisa dibaca dalam buku Panggil Aku King.
 Buku karangan Robert Adhi Ksp, wartawan Kompas, ini diterbitkan pada 2009. Buku setebal setebal 456 halaman + xxiv ini diterbitkan oleh Penerbut Buku Kompas.
 Buku ini seakan membawa kita pada era 1970-an dan 1980-an. Apalagi beberapa fotonya pun masih hitam putih. Kita diajak mengikuti jejak perjalanan King dari kecil. Bocah asal Kudus, Jawa Tengah, ini memang sudah mengenal olahraga tepok bulu sejak kecil atas bimbingan orang tuanya khususnya sang ayah.
 Kemudian, bagaimana dia ditemukan oleh pemilik klub legendaris Djarum Robert Budi Hartono. Bagaimana King berlatih di gedung yang siang dipakai untuk membuat rokok pun digambarkan dengan pas.
Setelah itu, juga perjuangan King yang terus menanjak di level daerah hingga nasional. Kepiawaiannya melakukan smash membuat dia pun mendapat kepercayaan masuk pelatnas.
 Hal lain yang menarik adalah tentang misteri kekalahannya dari Rudy Hartono pada 1976. Padahal, saat itu merupakan masa keemasan King. Hanyha sayang, King tak mau menyebutkan secara detail tentang kekalahan dari seniornya tersebut. Dia hanya mengku tak tampil berdarah-darah.  Untung, lelaki kelahiran 26 Februari 1966 tersebut kemudian mampu menjadi juara All England 1978, 1979, dan 1981.
 King pun juga pernah merasakan pahitnya diskorsing PB PBSI karena terlambat bangun sehingga kalah WO di SEA Games 1979. Ini membuat dia absen tiga bulan. Nah, selama tak berlaga di matras bulu tangkis, King bermain di layar lebar dalam film Sakura dalam Pelukan.
 Di akhir karirnya, King beralih ke nomor ganda dan tetap bisa berprestasi termasuk membawa Indonesia meraih Piala Thomas. Kini. King hidup bahagia bersama istri dan tiga anaknya Alex, Stephanie, dan Michelle.
 Kita tentu rindu lahirnya King-King baru yang akan kembali membawa Indonesia berjaya di kancah bulu tangkis internasional. Ini dikarenakan prestasi Negeri Jamrud Khatulistiwa, julukan Indonesia, tengah terpuruk. Buktinya, Piala Thomas-Piala Uber-dan Piala Sudirman tak lagi bersemayam di tanah air. Selain itu, tradisi emas Indonesia di olimpiade juga telah patah dengan kegagalan menjadi juara di London 2012. (*)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama