WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» »Unlabelled » Segera Boyongan ke Ibu Kota

PELATIH: Bambang Supriyanto (foto: pbsi.org)
KETEMU Bambang Supriyanto seperti bertemu kawan yang sudah lama tak bersua. Awalnya, dia tampak gelisah saat anak asuhnya di Jaya Raya harus mengakui ketangguhan Unisys Jepang dalam Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2013 di DBL Arena, Surabaya, pada Senin (4/2).
 Dia pun lalu lalang di belakang meja referee untuk menenangkan pikirannya. Saat dipanggil pengurus PB PBSI Eddyanto Sabaruddin, dia masih enggan menghampiri.
Meski, akhirnyab datang, wajah Bambang pun tampak kusut.
 Tapi, wajahnya pun terlihat ada perubahan saat Eddy, sapaan karib Eddyanto Sabaruddin mengenalkan penulis sebagai orang Solo.
 Bambang pun ada perubahan ekspresi. Dia pun bercerita tentang dirinya dan kampung halaman di Kota Bengawan, julukan Solo.

 ‘’Dulunya saya berasal dari klub di Solo, Abadi. Di sana saya mulai mengenal bulu tangkis dan berlatih di GOR Manahan, Solo,’’ kata Bambang.
 Dari klub itulah, kemampuan lelaki kelahiran 20 Februari 1969 tersebut terasah. Hingga akhirnya, bakat yang dimilikinya mampu memikat klub raksasa di Jakarta, Jaya Raya. ‘Sejak SMP saya sudah ke Jakarta. Saya harus berpisah dengan orang tua dan keluarga.’’
 Di ibu kota, sinar Bambang semakin terang. Hingga pada 1988, dia pun mendapat kepercayaan masuk pelatnas PB PBSI. Semula, Bambang dikonsentrasikan di nomor tunggal.
 Tapi, karena persaingan yang sangat ketat saat itu, Bambang pun dipindahkan ke nomor ganda. Bisa dikatakan saat itu, nomor tunggal Indonesia sangat kuat. Nama-nama seperti Ardy B. Wiranata, Alan Budikusuma, Joko Supriyanto, hingga Hermawan Susanto menjadi  kawan yang sudah dikalahkan di lapangan.
 Ternyata, bermain di nomor ganda bukan membuat dia redup. Sebaliknya, prestasi Bambang tambah mendunia.
 Berpasangan dengan Rudy Gunawan, mereka menjadi juara All England 1994. Mereka mampu memecahkan domonasi pasangan Indonesia lainnya, Rexy Mainaky/Ricky Subagdja, peraih emas Olimpiade Atlanta 1996.
 Setelah Rudy Gunawan pensiun, Bambang sempat berganti-ganti pasangan, termasuk dia pernah berpasangan dengan Zelin Resiana. Di Olimpiade Sydney 2000, pasangan ini menembus babak perempat final sebelum dihentikan langkahnya oleh pasangan Denmark Michael Sogaard/Rikke Olsen 17-14, 10-15, 15-11.
 Untuk nomor ganda putra, Bambang menemukan pasangan yang klop pada diri Tri Kusharjanto. Mereka mampu menjadi juara Asia 2001 dengan menundukan juara Olimpiade 2000 Tony Gunawan/Candra Wijaya.
 Setelah tak lagi di pelatnas, Bambang masih sering bermain di level sirkuit. Dia pun juga mulai terjun sebagai pelatih. Tercatat, Bambang pernah menularkan ilmunya di PMS Solo. Kemudian, dia juga sempat menangani pelatnas pratama. Kini, Bambang aktif memoles pebulu tangkis Jaya Raya.
 ‘’Dalam waktu dekat, saya akan memboyong keluarga ke Jakarta. Selama ini, anak dan istri tinggal di Solo,’’ lanjut dia.
 Dengan dekat anak dan istri, Bambang ingin bisa optimal memoles anak asuhnya. Harapannya, akan mampu tercipta pebulu tangkis level dunia dari tangannya. (*)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama