WHAT’S HOT NOW

ads header

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Sosok

Kabar Dari Manca

Sambang Klub

» »Unlabelled » Penyesalan Dua Kali Gagal ke Olimpiade

LEGENDA: Kennevich Asuncion (foto: sidiq)
KENNEVIC Asuncion bisa seperti Rudy Hartono atau Liem Swie King di Indonesia. Dia selalu identik dengan bulu tangkis di negaranya.
 Kalau Rudy dan King karena prestasi, Kennevic karena dedikasinya untuk memajukan bulu tangkis di Filipina. ‘’Jangan sebut saya legenda dari Filipina. Saya belum ada apa-apa yang bisa dibanggakan,’’ kata Kennevic saat ditemui di ajang Axiata Cup 2013 di DBL Arena, Surabaya, pada Kamis (21/3/2013).
 Tapi, tak bisa dibantah bahwa bulu tangkis negeri beribukota Manila tersebut selalu mengandalkan kemampuannya, khususnya di nomor ganda campuran. Pasangannya pun juga punya hubungan darah dengan dia, Kennie Asuncion.
 ‘’Dia saudara perempuan saya. Sebenarnya masih ada satu lagi, Kenneth. Kami semua berjuang untuk bulu tangkis Filipina,’’ ucap Kennevic.
 Ya, darah bulu tangkis ketiganya memang mengalir dari sang ayah, Nelson Asuncion, yang merupakan pelatih timnas olahraga tepok bulu tersebut. Wajar kalau sejak kecil, Kennevic sudah akrab dengan bulu tangkis.
 ‘’Sejak kapan saya terjun ke bulu tangkis? Ya mungkin sejak lahir,’’ candanya.
 Lelaki kelahiran 21 Maret 1980 tersebut mengakui persaingan di nomor yang menjadi spesialisnya, ganda campuran, sangat ketat. Pasangan Indonesia, Tiongkok, Korea Selatan, dan Denmark menjadi momok. Tapi, dia dan sang adik sempat mempermalukan pasangan finalis Olimpiade Sydney 2000 Tri Kusharjanto/Minarti Timur dari Indonesia dalam semifinal Filipina Open 2006. Sayang, dalam final, mereka kalah oleh pasangan Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. 
 ‘’Tapi, saya juga pernah juara meski di turnamen kecil, Peru Open,’’ ungkap Kennevic.
 Hanya, masih ada penyesalan dalam dirinya setelah pensiun. Dia dua kali nyaris lolos ke olimpiade, Athena 2004 dan Beijing 2008.
 ‘’Padahal, kesempatan sangat dekat. Kalau ada pasangan yang mundur, kami yang akan tampil,’’ terang Kennevich.
 Sejak tahun lalu, dia pun memilih gantung raket alias pensiun. Hanya, aktivitas yang dilakukannya pun tak jauh dari bulu tangkis. ‘’Saya jadi pelatih meneruskan pekerjaan ayah. Saya ingin melahirkan pebulu tangkis Filipina yang bagus,’’ ucap lelaki yang hanya bergantung dari bulu tangkis untuk hidupnya tersebut. (*)


Siapa dia?
-Kennevich Asuncion punya darah bulu tangkis dari sang ayah
-Punya dua saudara yang sama-sama terjun di bulu tangkis
-Sempat juga menjadi pebulu tangkis tunggal di awal karir
-Kini mengikuti jejak sang ayah jadi pelatih nasional

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama