Hiroyuki Endo (foto; sidiq) |
PASANGAN Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tak boleh sudah merasa tenang di puncak peringkat dunia tunggal putra. Meski, mereka tak akan diganggu oleh Lee Hyong-dae asal Korea Selatan selama setahun.
Itu disebabkan pebulu tangkis spesialis ganda asal Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, tersebut terkena sanksi dari BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Yong-dae menolak tes doping yang dilakukan.
Selama ini, Yong-dae memang menjadi momok bagi Hendra/Ahsan. Berpasangan dengan Yoo Yeon-seong, Yong-dae menjelma menjadi pasangan yang susah ditaklukkan. Dalam tiga kali pertemuan, Hendra/Ahsan tak pernah menang atas Yong-dae/Yeon-seong.
Kini, rival terdekat Hendra/Ahsan pada pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Semakin lama, pasangan Negeri Matahari Terbit, julukan Jepang, semakin on fire.
Dalam dua turnamen pembuka 2014, Korea Super Series dan Malaysia Super Series Premier, Endo/Hayakawa mampu menembus babak semifinal. Bahkan, pada 2013, mereka mampu menembus dua turnamen bergengsi, All England Super Series Premier dan Tiongkok Masters.
Di All England, Endo/Hayakawa harus mengakui ketangguhan pasangan Tiongkok Liu Xiaolong/Qiu Zihan 11-21, 9-21. Kemudian di Tiongkok Masters, mereka kalah oleh Yong-dae/Ko Sung-hyun 23-25,19-21.
Kini, Endo/Hayakawa pun menebar ancaman di Superliga Bulu Tangkis Indonesia (SBI) 2014. Mereka akan tampil dalam event yang dilaksanakan di DBL Arena, Surabaya, pada 3-9 Februari dengan membela klub asalnya, Unisys.
Keduanya pun serius menatap SBI 2014. Endo misalnya.
Tak ada senyum saat dia berlatih di GOR Mikasa, Surabaya, pada Kamis (30/1).
Pada SBI 2014 ini, Unisys turun di kelompok putra dan putri. Di kelompok putra, mereka menghuni Grup B bersama Djarum, Musica Champions, dan Singapura. Sementara kaum hawanya berada di Grup D bersama Mutiara Bandung, USM Semarang, dan Singapura. (*)