EMAS:Ha Tae-kwon (foto:sidiq) |
SEORANG lelaki duduk di belakang lapangan pasangan Korea Selatan Lee Hong-sub/Lim Su-min. Dia terus mencatat dan sesekali memberikan instruksi kepada pasangan Negeri Ginseng, julukan Korea Selatan, yang tengah menghadapi ganda Indonesia Sabar Karyawan Gautama/Franki Wijaya pada babak semifinal Jara Raya Indonesia Junior International 2014 di GOR Sudirman, Surabaya, pada Sabtu (38/8).
Hong-sub/Su-min sangat segan kepada pelatihnya. Bahkan, mereka pun meminta maaf karena gagal menundukkan pasangan yang berasal dari klub Exis Jakarta tersebut. Siapa pelatih Korea Selatan itu?
Ternyata dia adalah Ha Tae-kwon. Dia merupakan salah satu legenda bulu tangkis Korea Selatan di nomor ganda. Sayang, saat smashyes berusaha mewancarainya, Tae-kwon mengaku tak bisa banyak bicara bahasa Inggris.
‘’Sedikit. Bahasa Inggris saya tidak bagus,’’ jelas lelaki 39 tahun itu sambil menggabungkan jari kelingking dan jempolnya sebagai tanda sedikit soal kemampuan berbahasa Inggrisnya.
Hanya, dia masih ingat tentang kenangan manisnya di lapangan hijau. Termasuk soal pertandingan di Olimpiade Atlanta 2004 ketika berpasangan dengan Kim Dong-moon dan meraih emas.
‘’Saya di final mengalahkan sesama pasangan Korea Selatan Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung 15-11, 15-4. Di semifinalnya, saya menundukkan ganda Indonesia Flandy (Limpele)/Eng Hian,’’ ungkapnya.
Sukses itu mengulangi emas yang dipetik seniornya Park Jo-boong/Kim Moon-soo pada Olimpiade Barcelona 1992.Sayang, setelah itu, belum ada lagi pasangan Korea Selatan yang mampu menjadi juara olimpiade.
Tae-kwon/Dong-moon bukan hanya berjaya di olimpiade. Keduanya juga pernah merasakan manisnya juara turnamen bergengsi All England. Bukan hanya, sekali namun dua kali yakni pada 2000 dan 2002.
‘’Tapi, setelah pensiun, saya memutuskan jadi pelatih. Saat ini, saya dipercaya menangani junior,’’ lanjut Ta-kwon. (*)